Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta. (FOTO.ANTARA)
Brebes (ANTARA News) - Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mencanangkan pesisir Pantai Utara Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sebagai kawasan sabuk hijau dengan program penanaman 80 ribu mangrove untuk mencegah abrasi dan kelestarian lingkungan yang kian mengkhawatirkan.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, di Pantai Randusanga Brebes, Sabtu, tingkat kerusakan hutan mangrove di Indonesia saat ini semakin parah.

Dengan garis pantai sepanjang 81 ribu kilometer memiliki hutan mangrove seluas 9.36 juta hektare sekitar 71 diantaranya rusak, yakni 4,51 hektare (48 %) rusak sedang, sementara 2,15 juta hektare (23 %) rusak parah.

"Kerusakan paling parah terjadi di kawasan Bagan Siapiapi Riau dan pesisir Muncar Banyuwangi, Jawa Timur, bahkan kerusakan di sejumlah wilayah pantai terutama di Pulau Jawa masuk kategori sangat parah, akibat pembabatan yang tidak terkendali, perluasan tambak, serta sejumlah kegiatan ekploitasi sumber daya alam yang mengganggu habitat mangrove," katanya.

Selain kerusakan hutan mangrove, katanya, di sepanjang Pantai Utara Pulau Jawa juga mengalami kerusakan terumbu karang, pembuangan limbah industri, serta pembuangan sampah baik langsung maupun melalui sungai, sehingga kerusakan dan pencemaran lingkungan pantai semakin mengkhawatirkan.

Ia mengatakan, tingkat abrasi yang mengakibatkan kerusakan di pesisir pantai di Brebes dari tahun ke tahun semakin memprihatinkan, bahkan pada tahun 2009 tercatat 513, 59 hektare menjadi 619.50 hektare, sehingga harus ada upaya penanganan serius dari semua pihak terutama pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan kondisi lingkungan pantai.

Selain Pulau Jawa, katanya, kerusakan hutan mangrove juga terjadi di sembilan daerah, yakni di Pulau Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi serta beberapa kawasan pantai lainnya dengan tingkat kerusakan parah dan sangat parah.

"Untuk memulihkan kerusakan kawasan pantai, dibutuhkan peran aktif pejabat setempat yang melibatkan masyarakat umum baik berupa penanaman mangrove ataupun pemasangan pemecah gelombang di sejumlah titik pesisir pantai," katanya.

Sementara itu, Bupati Brebes, Agung Widyantoro mengatakan, panjang pantai Kabupaten Brebes sekitar 53 kilometer dengan luas hutan mangrove dari kecamatan Brebes hingga Losari sekitar 852 hektare, namun akibat meningkatnya pencemaran dan kerusakan lingkungan pantai hampir 50 persen kawasan hutan mangrove rusak.

"Kenyataan tersebut juga berdampak terhadap perubahan fisik lingkungan di wilayah pesisir berupa intrusi air laut ke daratan, genangan di lahan rendah, hingga erosi pantai, sehingga mengakibatkan kehidupan di kawasan pantai menjadi terganggu, baik sektor perikanan, pertanian, kesehatan, dan pariwisata akan terkena imbas dari kerusakan lingkungan pantai tersebut," katanya.

Menurut dia, berberapa upaya untuk penanggulangan abrasi atau kerusakan kawasan pantai telah dilakukan, antara lain, program penanaman mangrove yang melibatkan masyarakat umum serta pejabat daerah dan pemasangan pemecah pantai.

"Pemerintah daerah berkomitmen akan menjaga dan merawat 80 ribu tanaman mangrove dari kementerian lingkungan hidup untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga hutan mangrove di kawasan pantai Brebes benar-benar menjadi sabuk hijau Pantai Utara Jawa Tengah," katanya.

Anggota Komisi VII DPR-RI, Dewi Aryani mengatakan, pemilihan Kabupaten Brebes sebagai kawasan sabuk hijau di pesisir Pantai utara Jawa Tengah, karena Brebes merupakan kabupaten percontohan penanaman mangrove.

"Selain itu Kabupaten Brebes juga memiliki areal tambak terluas di Jawa Tengah, serta jumlah penduduk terbanyak di Jawa Tengah dan sebagian besar masyarakat bermata pencarian sebagai petani, sehingga cocok sebagai kawasan pecanangan sabuk hijau," katanya.(*)
(ANT-281/S023)