Selasa, 27 September 2011

Organisasi zakat Amerika luncurkan 'Zakat Calculator'


CHICAGO, AS (Arrahmah.com) – Zakat Foundation of America (ZFA), organisasi amal internasional yang berkantor pusat di Chicago, meluncurkan program piranti yang dapat membantu Muslim Amerika dalam perhitungan zakat cepat yang disebut ‘Zakat Calculator’.

Pada dasarnya ZFA memang kerap menjadi acuan bagi Muslim Amerika dalam menghitung zakat dan membantu menyalurkan zakat. Cukup dengan memasukkan semua aset yang dimiliki, seperti uang pengembalian pajak, inventaris bisnis, tabungan, dan deposito, ke dalam sistem tersebut, Kalkulator Zakat memberi penghitungan secara otomatis berapa banyak zakatyang wajib dibayarkan.

Menurut Khalil Demir, direktur organisasi ZFA, program Kalkulator Zakat sangat membantu orang yang tidak yakin aset apa saja yang termasuk dalam penghitungan zakat, khususnya karena banyak Muslim Amerika ikut dalam program-program finansial Amerika, seperti tabungan pensiun dan lain-lainnya.

Dengan piranti lunak tersebut Syed Ismail, ilmuwan peneliti NASA di Hampton, Virginia, menghitung zakat berdasarkan aset yang dimilikinya dan perhiasan isterinya. Ia kemudian mengirim uang zakat kepada kerabatnya yang miskin di India, dan sebagian lainnya kepada beberapa organisasi amal Amerika, termasuk Badan Amal Muslim di Norfolk, Virginia, yang menyalurkan bantuan bagi kelompok miskin di wilayah itu.

Irfan Rydhan, seorang arsitek lulusan UC Berkely yang tinggal di San Fransisco, juga melakukan penghitungan zakat dengan cara yang sama. Seperti halnya Ismail, ia memberi sebagian uang zakat kepada orang-orang Muslim di kotanya yang diketahuinya secara pribadi membutuhkan bantuan keuangan. Sisanya dikirim ke beberapa badan amal di wilayah tempat tinggalnya dan badan amal internasional.

Cara membayar zakat yang dilakukan Ismail dan Rydhan umum dilakukan Muslim Amerika. Raza Farrukh dari Islamic Circle of North America mengatakan, “Dalam bulan Ramadan, masyarakat Muslim sangat aktif. Kami bisa menghubungi banyak orang untuk mendapatkan sumbangan bagi kaum duafa.” (voaI/arrahmah.com)

Cara Praktis Memperlambat Tumbuhnya Rumput


CARA PRAKTIS MEMPERLAMBAT TUMBUHNYA RUMPUT Cara Praktis Memperlambat Tumbuhnya Rumput 

Cara Praktis Memperlambat Tumbuhnya Rumput

Hijaunya rumput di taman tentu akan mempercantik pemandangan, namun bila rumput-rumput dihilangkan beberapa saat tanpa dipotong yang terjadi bakal sebaliknya. Rumput dengan tinggi tak beraturan seperti ilalang akan menjadi momok bagi halaman rumah kita.
 
Namun terkadang kesibukan kita sehari-hari membuat kita tak jarang punya waktu sisa untuk memotong rumput di halaman rumah kita. Sekarang tak perlu kawatir lagi, coba larutkan 2 sendok makan garam dalam 100 ml air. Tambahkan lagi 1 liter air di dalamnya. Setelah itu siramkan secara merata ke seluruh permukaan rumput yang baru dipangkas. Dengan begitu Insya Alloh rumput di halaman rumah anda akan lambat tumbuhnya.

http://resepmasakanindonesia.info/memperlambat-tumbuhnya-rumput/



Tips Gorengan Agar Renyah dan Gurih

TIPS GORENGAN AGAR RENYAH Tips Gorengan Agar Renyah dan Gurih 

Tips Gorengan Agar Renyah dan Gurih

  • Gunakan tepung terigu protein sedang seperti seperti tepung terigu segitiga biru karena tepung terigu protein rendah dapat membuat gorengan menyerap banyak minyak atau kurang renyah. Sedang tepung terigu protein tinggi akan membuat gorengan lebih keras dan liat.
  • Untuk menambah kerenyahan dapat juga ditambahkan sedikit air kapur sirih.
  • Air bisa diganti dengan susu agar hasilnya lebih gurih.
  • Penambahan mentega putih ke dalam minyak goreng dapat menjadi alternatif agar hasil gorengan tidak terlihat berminyak.
http://resepmasakanindonesia.info/tips-gorengan-renyah-gurih/

Cara Mudah Mengatasi Suara Serak

CARA MUDAH MENGATASI SUARA SERAK Cara Mudah Mengatasi Suara Serak 

Cara Mudah Mengatasi Suara Serak

Seraknya suara tentu akan mengganggu aktifitas komunikasi seseorang, terlebih bila profesinya adalah seorang MC, penceramah atau yang lainnya membutuhkan suara keras atau bagus.

Untuk mengatasi suara serak tersebut, coba saja rebus 125 gram daun sirih bersama 1 botol air soda rasa cola hingga mendidih. Angkat lalu saring.

Masukkan 250 gram gula batu dalam air rebusan, masak sambil diaduk hingga gula larut dan kental seperti sirup. Angkat dan dinginkan. Masukkan dalam botol dan minum secukupnya sebanyak 3 kali saja.

http://resepmasakanindonesia.info/mengatasi-suara-serak/

Ternyata, ada 65 ribu hacker di Indonesia




JAKARTA (Arrahmah.com) – Ternyata, Indonesia memiliki 65 ribu peretas (hacker) dan basis terbesar berada di di Yogyakarta, dimana peretas di Jogja lebih aktif dan kreatif, demikian yang diungkapkan Pengamat TI Onno W Purbo di Jakarta, Kamis (22/9/2011).

Onno W Purbo mengemukakan hal itu ketika menghadiri acara peluncuran Norton Internet Security dan Norton Anti Virus 2012.

Lebih lanjut Onno menungkapkan bahwa peretas akan terus berkembang dan perguruan tinggi adalah “kawah candradimuka” untuk belajar dan membuat virus.
“Peretas di Jogja meluncurkan suatu aplikasi seputar peretasan yang bernama X-Code dan bisa diunduh gratis di Internet,” katanya.

Salah satu karya hacker Indoneisa adalah virus lokal yang mampu memformat hard drive tanpa seijin yang punya, mencuri data kartu kredit bahkan membobol akun jejering sosial seperti Facebook dengan menjebol akun emailnya terlebih dahulu.

Onno menjelaskan seorang peretas yang hebat tidak hanya mampu membuat virus dan mengambil data seseorang untuk kepentingan pribadi tapi juga mampu membuat sistem keamanan yang kuat supaya tidak bisa ditembus oleh para peretas lainnya.

Bahkan beberapa peretas di Indonesia ada yang menjadi ahli keamanan di perusahaan asing di Internasional. Mau jadi hacker handal? Gampang. Syaratnya hanya satu: anda harus menyukai komputer!. Bahkan dia bisa nggak tidur tujuh hari tujuh malam melototin komputer. Walah! Kalau sudah begini, kapan waktu untuk ibadahnya? Astagfirullah! (ans/arrahmah.com)

Tips Sop Buah Segar dan Cantik


TIPS MEMBUAT SOP BUAH YANG MENARIK DAN CANTIK Tips Sop Buah Segar dan Cantik 

Tips Membuat Sop Buah Yang Segar dan Cantik

Untuk menghasilkan air gula yang legit, selain vanili dan daun pandan, madu pun ditambahkan ke dalamnya. Namun, penambahan madu ini tidak boleh dilakukan ketika air gula masih di atas kompor, karena kandungan vitamin pada madu akan hilang ketika madu dimasak. Maka penambahan madu harus dilakukan ketika air gula matang, dan suam-suam kuku.

Selain itu ketika membuat kaldu, tidak boleh ditambahkan air lagi kecuali air gula. Karena jika dicampur air maka rasa dari sari buahnya akan berkurang dan encer.

Tampilan yang menarik dari Sop Buah pastinya membuat orang semakin tergoda untuk menyantapnya. Maka potongan buah-buahan ini tidak asal dicampur satu. Potongan buah melon yang berwarna hijau berada di posisi paling bawah, baru ditambahkan potongan jambu merah, potongan mangga, alpukat setelah itu buah-buahan lain tetapi sisakan potongan buah strawberry dan anggurnya utuk diletakkan paling atas. Hal ini bertujuan menimbulkan suatu gradasi warna yang menarik dan cantik.

Sumber : Info Kuliner

http://resepmasakanindonesia.info/tips-sop-buah-segar-dan-cantik/

Tips Praktis Menjaga Keharuman Tubuh


kecombrang Tips Praktis Menjaga Keharuman Tubuh

Tips Praktis Menjaga Keharuman Tubuh

Untuk mempertahankan aroma tubuh yang segar dan terhindar dari bau badan, lakukan beberapa tips bermanfaat berikut :
  1. Mandilah secara rutin sebanyak 2 kali dalam sehari dan kenakan busana yang tidak terlalu ketat agar sirkulasi udara mengalir lebih baik. Sesudah berolah raga, biasakanlah untuk mandi.
  2. Cukurlah bulu ketiak secara teratur agar bakteri tidak dapat berkembang.
  3. Gunakan sabun anti septik, terutama untuk daerah-daerah tertentu seperti dibawah lengan dan organ intim.
  4. Kurangi konsumsi makanan berprotein tinggi ( seperti daging kambing dan sapi ). Merokok dan alkohol.
  5. Kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung rempah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jengkol, petai dll.
  6. Perbanyak minum air putih. Hal ini akan menyebabkan keringat lebih encer.
  7. Perbanyak pula mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, khususnya untuk jenis buah dan sayuran yang banyak mengandung air seperti mentimun, selada, semangka dll.
http://resepmasakanindonesia.info/tips-menjaga-keharuman-tubuh/

Minyak Kelapa Pengganti Lilin

MINYAK KELAPA PENGGANTI LILIN Minyak Kelapa Pengganti Lilin 

Minyak Kelapa Pengganti Lilin

Tiba-tiba lampu di rumah anda mati dan persediaan lilin pun habis. Jangan bingung atau panik. Ambil 2 sendok makan minyak sayur atau minyak kelapa, tuang dalam wadah seperti lepek, piring atau mangkuk. Ambil 1 buah kapas kecantikan, gulung dengan telapak tangan hingga terbentuk layaknya sumbu lampu tempel / lilin.
Letakkan kapas tersebut dalam minyak sayur, biarkan minyak meresap ke seluruh bagian kapas. Keluarkan salah satu ujung kapas lalu sulut dengan api dari korek api, jadilah lampu praktis menerangi ruang anda.

http://resepmasakanindonesia.info/minyak-kelapa-pengganti-lilin/

Subhanallah, shalat dengan benar ternyata membuat sehat

Rasul Arasy


PURWOKERTO (Arrahmah.com) – Staf pengajar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dr Sagiran Mkes SpB, telah melakukan serangkaian penelitian mengenai masalah gerakan shalat. Dari penelitian tersebut terungkap bahwa setiap tahapan yang berlangsung dalam gerakan ibadah shalat, memberi manfaat kesehatan bagi orang yang melaksanakannya.
”Tapi tentunya bila setiap tahapan gerakan ibadah shalat yang dilaksanakan, sesuai dengan tuntunannya. Kalau tidak sesuai, saya tidak tahu apakah ada manfaatnya atau tidak, karena saya tidak meneliti gerakan shalat yang tidak sesuai dengan tuntunan,” kata penulis buku ‘ Mukjizat Gerakan Shalat‘, saat tampil sebagai pembicara seminar di Masjid Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Purwokerto, Ahad (7/8/2011).
Seminar yang diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan keagamaan di Bulan Suci Ramadhan ini, diselenggarakan oleh DDII Kabupaten Banyumas, LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, dan Majelis Dhuhaa Banyumas.
”Saya menguraikan manfaat dari gerakan shalat, bukan berarti menganjurkan orang melaksanakan shalat agar menjadi sehat. Bukan seperti itu. Shalat ada tetap merupakan kewajiban ibadah seorang muslim yang harus dilaksanakan. Saya hanya hendak mengungkapkan bahwa gerakan shalat, secara tidak langsung memiliki makna kesehatan bagi orang yang melaksanakannya,” kata dr Sagiran Mkes SpB, staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Sagiran menjelaskan bahwa gerakan awal shalat yang ditandai dengan ‘Takbiratul Ihram‘ hingga ‘Salam‘ yang mengakhiri rangkaian ibadah shalat, seluruhnya merupakan memiliki rangkaian gerakan ibadah yang memberi manfaat bagi kesehatan.
Dalam Takbiratul Ihram yang ditandai dengan mengangkat kedua telapak tangan hingga keduanya sejajar dengan telinga kanan-kiri, memberi manfaat kesehatan pada organ tubuh paru-paru, sekat ringga dada dan kelenjar getah bening.
Sagiran menjelaskan ketika tangan terangkat maka rusuk akan ikut terangkat sehingga menimbulkan pelebaran rongga dada. Pada saat itu, seharusnya udara nafas akan masuk. Tetapi orang yang akan memulai shalat ternyata harus mengucapkan Allahu Akbar, sehingga memaksa udara harus mengalir keluar. Hal ini menyebabkan sekat rongga dada (diafragma) menjadi terlatih.
Selain itu, ketika tangan terangkat maka ketiak pun akan terbuka. Padahal ketiak merupakan induk atau stasiun dari peredaran kelenjar getah bening (limfe) di seluruh tubuh. Dengan gerakan takbir yang berulang-ulang dalam gerakan shalat, maka secara tidak langsung melakukan active pumping kelenjar getah bening ke seluruh tubuh.
Setelah takbiratul ihram, maka kemudian kedua telapak tangan akan diletakkan di atas dada. Dengan meletakkan kedua telapak tangan di atas dada, maka bahu kanan-kiri otomatis akan terangkat dan ketiak sebagai stasiun peredaran limfe akan tetap terbuka.
Dalam gerakan ruku, yang benar posisi punggung, leher dan kepala harus membentuk haris horisontal. Dengan posisi ini, berat badan bergeser ke depan, sehingga terjadi relaksasi atau peregangan ruas tulang belakang. Relaksasi ini sangat bermanfaat untuk memelihara tulang belakang yang selalu terkompresi.
”Tapi adanya relaksasi ruas tulang belakang ini hanya dialami bagi orang yang melaksanakan ruku dalam waktu yang cukup. Bagi orang yang shalatnya dilaksanakan dengan buru-buru, manfaatnya mungkin tidak akan terlalu terasa,” tambah dr Sagiran.
Sedangkan dalam gerakan sujud, memberi manfaat bagi daya tahan pembuluh darah di otak. Posisi kepala yang lebih rendah dari jangtung, menyebabkan darah menumpul di pembuluh darah otak. Hal ini secara tidak langsung melatih pembuluh darah di otak seorang muslim, agar tidak mudah terserang stroke.
”Jadi bisa dikatakan, gerakan sujud ini merupakan gerakan anti stroke,” katanya.
Kemudian, gerakan duduk di antara dua sujud, ternyata memperkuat jantung berikut sistem sirkulasi darah di seluruh bagian tubuh. Sagiran mengungkapkan bahwa saat seorang muslim yang melaksanakan ibadah shalat berada dalam posisi duduk di antara dua sujud, ternyata aliran darah seseorang tidak akan sampai ke bagian kedua kaki bagian bawah.
”Saat saya ukur, saturasi darah pada jari kaki orang yang sedang duduk di antara kedua sujud, ternyata nol. Denyut nadi tidak terasa sama sekali, saat orang dalam posisi duduk seperti ini,” jelasnya.
Hal ini ternyata secara tidak langsung melatih jantung berikut urat-urat nadi seseorang. ”Seperti air kran yang mengalir melalui selang, bila selang secara berulang-ulang dipencet-dibuka berulang-ulang, secara tidak langsung hal ini akan membuat selang menjadi lebih elastis, sekaligus membersihkan kotoran yang terdapat dalam selang,” katanya.
Terakhir, gerakan salam yang ditandai dengan menolah ke kanan dan ke kiri hingga kedua pipi terlihat oleh orang yang berada di belakangnya, ternyata menimbulkan relaksasi pada otot dan tulang leher. Di leher, terdapat banyak sekali jaringan sistem syaraf dan juga pembuluh darah yang menghubungkan kepala dan baguan badan.
”Gerakan salam ini, secara tidak langsung akan menghindarkan seseorang untuk mengalami ganggian syaraf,” jelasnya.
Subhanallah, ternyata selain mendapatkan ketenangan hati dan kenikmatan berjumpa dengan Allah dalam shalat khusyu’, kita juga akan mendapatkan manfaat yang secara tidak langsung membuat tubuh kita menjadi sehat. Wallohua’lam.  (rep/arrahmah.com)

Sehat Lebih Baik Dari Kaya

AddThis Social Bookmark Button
Cetak PDF
sehat_kayaSebagian orang mungkin merasakan penuh kesusahan tatkala ia kekurangan harta atau punya banyak hutang sehingga membawa pikiran dan tidur tak nyenyak. Padahal ia masih diberi kesehatan, masih kuat beraktivitas. Juga ia masih semangat untuk beribadah dan melakukan ketaatan lainnya. Perlu diketahui bahwa nikmat sehat itu sebenarnya lebih baik dari nikmat kaya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنِ اتَّقَى وَالصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى وَطِيبُ النَّفْسِ مِنَ النِّعَمِ
Tidak mengapa seseorang itu kaya asalkan bertakwa. Sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan hati yang bahagia adalah bagian dari nikmat.” (HR. Ibnu Majah no. 2141 dan Ahmad 4/69, shahih kata Syaikh Al Albani)

Orang Kaya Lagi Bertakwa
As Suyuthi rahimahullah menjelaskan bahwa orang kaya namun tidak bertakwa maka akan binasa karena ia akan mengumpulkan harta yang bukan haknya dan akan menghalangi yang bukan haknya serta meletakkan harta tersebut bukan pada tempatnya. Jika orang kaya itu bertakwa maka tidak ada kekhawatiran seperti tadi, bahkan yang datang adalah kebaikan.
Benarlah kata Imam As Suyuthi. Orang yang kaya namun tidak bertakwa akan memanfaatkan harta semaunya saja, tidak bisa memilih manakah jalan kebaikan untuk penyaluran harta tersebut. Akhirnya harta tersebut dihamburkan foya-foya.
Hadits di atas juga menunjukkan bahwa tidak mengapa seorang muslim itu kaya asalkan bertakwa, tahu manakah yang halal dan haram, ia mengambil yang halal dan meninggalkan yang  haram. Terdapat hadits dari Jabir bin ‘Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ
"Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram." (HR. Ibnu Majah no. 2144, dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani).

Sehat Bagi Orang Bertakwa
Sehat bagi orang bertakwa lebih baik daripada kaya harta. Karena kata para ulama bahwa sehatnya jasad bisa menolong dalam beribadah. Jadi sehat sungguh nikmat yang luar biasa. Sedangkan orang yang sudah kepayahan dan tua renta akan menghalanginya dari ibadah, walaupun ia memiliki harta yang melimpah.  Jadi sehat itu lebih baik dari kaya karena orang yang kaya sedangkan ia dalam keadaan lemah (sudah termakan usia) tidak jauh beda dengan mayit.
Sungguh mahal untuk membayar ginjal agar bisa berfungsi baik. Banyak harta yang mesti dikeluarkan agar paru-paru dapat bekerja seperti sedia kala. Agar lambung bekerja normal, itu pun butuh biaya yang tidak sedikit. Namun terkadang agar organ-organ tubuh tadi bisa bekerja dengan baik seperti sedia kala tidak bisa diganti dengan uang. Di kala organ tubuh yang ada itu sehat, mari kita manfaatkan dalam ketaatan. Jangan sampai ketika datang sakit atau organ tersebut tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya, baru kita menyesal.
Rajin bersyukurlah pada Allah tatkala diberi kesehatan walaupun mungkin harta pas-pasan. Rajin-rajinlah bersyukur dengan gemar lakukan ketaatan dan ibadah yang wajib, maka niscaya Allah akan beri kenikmatan yang lainnya. Syukurilah nikmat sehat sebelum datang sakit. Ingatlah sabda Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ  ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ ، وَفِرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum masa tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum waktu fakirmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok, 4/341, dari Ibnu ‘Abbas. Hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

Cerianya Hati
Hati yang bahagia juga termasuk nikmat. Meskipun hidup di bawah jembatan, penuh kesusahan, hidup pas-pasan, namun hati bahagia karena dekat dengan Allah, maka itu adalah nikmat. Nikmat seperti ini tetap harus disyukuri meski kesulitan terus mendera. Ingatlah letak bahagia bukanlah pada harta, namun hati yang selalu merasa cukup, yaitu hati yang memiliki sifat qona’ah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hatiu yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)

Doa Agar Tetap Diberi Kesehatan
Dari 'Abdullah bin 'Umar, dia berkata, "Di antara doa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
ALLOOHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN ZAWAALI NI'MATIK, WA TAHAWWULI 'AAFIYATIK, WA FUJAA'ATI NIQMATIK, WA JAMII'I SAKHOTHIK” [Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu]. (HR. Muslim no. 2739).

Wallahu waliyyut taufiq. Semoga Allah senantiasa memberi kita kemudahan untuk taat padanya dan menjauhi maksiat, serta moga kita terus diberi nikmat sehat.

Referensi: Hasiyah sanadi ‘ala Ibni Majah, Asy Syamilah.


www.rumaysho.com

Senin, 19 September 2011

Jalan untuk Meraih Ilmu yang Bermanfaat | Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat | Rumaysho.Com

Jalan untuk Meraih Ilmu yang Bermanfaat | Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat | Rumaysho.Com

Shalat Dhuha yang Begitu Menakjubkan

AddThis Social Bookmark Button
Cetak PDF
masjid_putra_jaya Setiap orang pasti senang untuk melakukan amalan sedekah. Bahkan kita pun diperintahkan setiap harinya untuk bersedekah dengan seluruh persendian. Ternyata ada suatu amalan yang bisa menggantikan amalan sedekah tersebut yaitu shalat dhuha. Simak saja pembahasan berikut ini.

Keutamaan Shalat Dhuha
Di antara keutamaannya, shalat Dhuha dapat menggantikah kewajiban sedekah seluruh persendian

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.[1]

Padahal persendian yang ada pada seluruh tubuh kita sebagaimana dikatakan dalam hadits dan dibuktikan dalam dunia kesehatan adalah 360 persendian. ‘Aisyah pernah menyebutkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّهُ خُلِقَ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْ بَنِى آدَمَ عَلَى سِتِّينَ وَثَلاَثِمَائَةِ مَفْصِلٍ
Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan dalam keadaan memiliki 360 persendian.”[2]

Hadits ini menjadi bukti selalu benarnya sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun sedekah dengan 360 persendian ini dapat digantikan dengan shalat Dhuha sebagaimana disebutkan pula dalam hadits berikut,
أَبِى بُرَيْدَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « فِى الإِنْسَانِ سِتُّونَ وَثَلاَثُمِائَةِ مَفْصِلٍ فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهَا صَدَقَةً ». قَالُوا فَمَنِ الَّذِى يُطِيقُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا أَوِ الشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَقْدِرْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُ عَنْكَ »
“Dari Buraidah, beliau mengatakan bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah.” Para sahabat pun mengatakan, “Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh persendiannya, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan shalat Dhuha dua raka’at.”[3]

An Nawawi mengatakan,  “Hadits dari Abu Dzar adalah dalil yang menunjukkan keutamaan yang sangat besar dari shalat Dhuha dan menunjukkannya kedudukannya yang mulia. Dan shalat Dhuha bisa cukup dengan dua raka’at.”[4]

Asy Syaukani mengatakan,  “Hadits Abu Dzar dan hadits Buraidah menunjukkan keutamaan yang luar biasa dan kedudukan yang mulia dari Shalat Dhuha. Hal ini pula yang menunjukkan semakin disyari’atkannya shalat tersebut. Dua raka’at shalat Dhuha sudah mencukupi sedekah dengan 360 persendian. Jika memang demikian, sudah sepantasnya shalat ini dapat dikerjakan rutin dan terus menerus.”[5]

Keutamaan shalat Dhuha lainnya disebutkan dalam hadits berikut,

عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ الْغَطَفَانِىِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ ».
Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.[6]

Penulis ‘Aunul Ma’bud –Al ‘Azhim Abadi- menyebutkan, “Hadits ini bisa mengandung pengertian bahwa shalat Dhuha akan menyelematkan pelakunya dari berbagai hal yang membahayakan. Bisa juga dimaksudkan bahwa shalat Dhuha dapat menjaga dirinya dari terjerumus dalam dosa atau ia pun akan dimaafkan jika terjerumus di dalamnya. Atau maknanya bisa lebih luas dari itu.”[7]

Hukum Shalat Dhuha
Menurut pendapat yang paling kuat, hukum shalat Dhuha adalah sunnah secara mutlaq dan boleh dirutinkan. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah dalil yang menunjukkan keutamaan shalat Dhuha yang telah disebutkan. Begitu pula shalat Dhuha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wasiatkan kepada Abu Hurairah untuk dilaksanakan. Nasehat kepada Abu Hurairah pun berlaku bagi umat lainnya. Abu Hurairah mengatakan,
أَوْصَانِى خَلِيلِى - صلى الله عليه وسلم - بِثَلاَثٍ صِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى ، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ
Kekasihku –yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga nasehat padaku: [1] Berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] Melaksanakan shalat Dhuha dua raka’at, dan [3] Berwitir sebelum tidur.[8]

Asy Syaukani mengatakan, “Hadits-hadits yang menjelaskan dianjurkannya shalat Dhuha amat banyak dan tidak mungkin mencacati satu dan lainnya.”[9]

Sedangkan dalil bahwa shalat Dhuha boleh dirutinkan adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari ‘Aisyah ,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. [10]

Waktu Pelaksanaan Shalat Dhuha
Shalat Dhuha dimulai dari waktu matahari meninggi hingga mendekati waktu zawal (matahari bergeser ke barat).[11] Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin menjelaskan bahwa waktunya adalah mulai dari matahari setinggi tombak –dilihat dengan pandangan mata- hingga mendekati waktu zawal. Lalu beliau jelaskan bahwa waktunya dimulai kira-kira 20 menit setelah matahari terbit, hingga 10 atau 5 menit sebelum matahari bergeser ke barat.[12] Sedangkan Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) menjelaskan bahwa waktu awal shalat Dhuha adalah sekitar 15 menit setelah matahari terbit.[13]
Jadi, silakan disesuaikan dengan terbitnya matahari di masing-masing daerah dan kami tidak bisa memberitahukan jam pastinya shalat Dhuha tersebut dimulai dan berakhir. Dan setiap hari waktu terbit matahari pun berbeda.

Sedangkan waktu utama mengerjakan shalat Dhuha adalah di akhir waktu[14], yaitu keadaan yang semakin panas. Dalilnya adalah,
أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ ».
Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (nama lain untuk shalat Dhuha yaitu shalat untuk orang yang taat atau kembali untuk taat[15]) adalah ketika anak unta merasakan terik matahari.[16]

An Nawawi mengatakan, “Inilah waktu utama untuk melaksanakan shalat Dhuha. Begitu pula ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa ini adalah waktu terbaik untuk shalat Dhuha. Walaupun boleh pula dilaksanakan ketika matahari terbit hingga waktu zawal.”[17]

Jumlah Raka’at Shalat Dhuha
Jumlah raka’at shalat Dhuha, minimalnya adalah dua raka’at sedangkan maksimalnya adalah tanpa batas, menurut pendapat yang paling kuat[18]. Jadi boleh hanya dua raka’at, boleh empat raka’at, dan seterusnya asalkan jumlah raka’atnya genap. Namun jika ingin dilaksakan lebih dari dua raka’at, shalat Dhuha tersebut dilakukan setiap dua raka’at salam.

Dalil minimal shalat Dhuha adalah dua raka’at sudah dijelaskan dalam hadits-hadits yang telah lewat. Sedangkan dalil yang menyatakan bahwa maksimal jumlah raka’atnya adalah tak terbatas, yaitu hadits,
مُعَاذَةُ أَنَّهَا سَأَلَتْ عَائِشَةَ - رضى الله عنها - كَمْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى صَلاَةَ الضُّحَى قَالَتْ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ وَيَزِيدُ مَا شَاءَ.
Mu’adzah pernah menanyakan pada ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- berapa jumlah raka’at shalat Dhuha yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? ‘Aisyah menjawab, “Empat raka’at dan beliau tambahkan sesuka beliau.[19]

Bolehkah Seorang Pegawai (Bawahan) Melaksanakan Shalat Dhuha?
Mungkin setiap pegawai punya keinginan untuk melaksanakan shalat Dhuha. Namun perlu diperhatikan di sini bahwa melaksanakan tugas kantor tentu lebih utama daripada melaksanakan shalat Dhuha. Karena menunaikan tugas dari atasan adalah wajib sedangkan shalat Dhuha adalah amalan yang sunnah. Maka sudah seharusnya amalan yang wajib lebih didahulukan dari amalan yang sunnah. Hal ini berbeda jika kita menjalankan usaha sendiri (wirausaha) atau kita adalah pemilik perusahaan, tentu sekehendak kita ingin menggunakan waktu. Sedangkan kalau kita sebagai bawahan atau pegawai, kita tentu terikat aturan pekerjaan dari atasan.

Maka kami nasehatkan di sini, agar setiap pegawai lebih mendahulukan tanggung jawabnya sebagai pegawai daripada menunaikan shalat Dhuha. Sebagai solusi, pegawai tersebut bisa mengerjakan shalat Dhuha sebelum berangkat kantor. Lihat penjelasan waktu shalat Dhuha yang kami terangkan di atas.

Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) pernah menjelaskan, “Tidak selayaknya bagi seorang pegawai melalaikan pekerjaan dari atasan yang hukumnya lebih wajib dari sekedar melaksanakan shalat sunnah. Shalat Dhuha sudah diketahui adalah shalat sunnah. Oleh karenanya, hendaklah seorang pegawai tidak meninggalkan pekerjaan yang jelas lebih wajib dengan alasan ingin melaksanakan amalan sunnah. 

Mungkin pegawai tersebut bisa melaksanakan shalat Dhuha di rumahnya sebelum ia berangkat kerja, yaitu setelah matahari setinggi tombak. Waktunya kira-kira 15 menit setelah matahari terbit.” Demikian Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah no. 19285.[20]

Bolehkah Melaksanakan Shalat Dhuha secara Berjama’ah?
Mayoritas ulama ulama berpendapat bahwa shalat sunnah boleh dilakukan secara berjama’ah ataupun sendirian (munfarid) karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan dua cara ini, namun yang paling sering dilakukan adalah secara sendirian (munfarid). Perlu diketahui bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan shalat bersama Hudzaifah; bersama Anas, ibunya dan seorang anak yatim; beliau juga pernah mengimami  para sahabat di rumah ‘Itban bin Malik[21]; beliau pun pernah melaksanakan shalat bersama Ibnu ‘Abbas.[22]

Ibnu Hajar Al Asqolani ketika menjelaskan hadits Ibnu ‘Abbas yang berada di rumah Maimunah dan melaksanakan shalat malam bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits ini menunjukkan dibolehkannya melakukan shalat sunnah secara berjama’ah.”[23]

An Nawawi tatkala menjelaskan hadits mengenai qiyam Ramadhan (tarawih), beliau rahimahullah mengatakan, “Boleh mengerjakan shalat sunnah secara berjama’ah. Namun pilihan yang paling bagus adalah dilakukan sendiri-sendiri (munfarid) kecuali pada beberapa shalat khusus seperti shalat ‘ied, shalat kusuf (ketika terjadi gerhana), shalat istisqo’ (minta hujan), begitu pula dalam shalat tarawih menurut mayoritas ulama.”[24]

Ada sebuah pertanyaan yang pernah diajukan pada Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengenai hukum mengerjakan shalat nafilah (shalat sunnah) dengan berjama’ah. Syaikh rahimahullah menjawab,
“Apabila seseorang melaksanakan shalat sunnah terus menerus secara berjama’ah, maka ini adalah sesuatu yang tidak disyari’atkan. Adapun jika dia melaksanakan shalat sunnah tersebut kadang-kadang secara berjama’ah, maka tidaklah mengapa karena terdapat petunjuk dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai hal ini seperti  shalat malam yang beliau lakukan bersama Ibnu ‘Abbas[25]. Sebagaimana pula beliau pernah melakukan shalat bersama Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dan anak yatim di rumah Ummu Sulaim[26], dan masih ada contoh lain semisal itu.”[27]

Namun kalau shalat sunnah secara berjama’ah dilakukan dalam rangka pengajaran, maka ini diperbolehkan karena ada maslahat. Ibnu Hajar ketika menjelaskan shalat Anas bersama anak yatim di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara berjama’ah, beliau mengatakan, “Shalat sunnah yang utama adalah dilakukan secara munfarid (sendirian) jika memang di sana tidak ada maslahat seperti untuk mengajarkan orang lain. Namun dapat dikatakan bahwa jika shalat sunnah secara berjama’ah dilakukan dalam rangka pengajaran, maka ini dinilai lebih utama, lebih-lebih lagi pada diri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang bertugas untuk memberi contoh pada umatnya, -pen).”

Intinya adalah:

1. Shalat sunnah yang utama adalah shalat sunnah yang dilakukan secara munfarid (sendiri) dan lebih utama lagi dilakukan di rumah, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِى بُيُوتِكُمْ ، فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ
Hendaklah kalian manusia melaksanakan shalat (sunnah) di rumah kalian karena sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari no. 731)

2. Terdapat shalat sunnah tertentu yang disyari’atkan secara berjama’ah seperti shalat tarawih.

3. Shalat sunnah selain itu –seperti shalat Dhuha dan shalat tahajud- lebih utama dilakukan secara munfarid dan boleh dilakukan secara berjama’ah namun tidak rutin atau tidak terus menerus, akan tetapi kadang-kadang.

4. Jika memang ada maslahat untuk melakukan shalat sunnah secara berjama’ah seperti untuk mengajarkan orang lain, maka lebih utama dilakukan secara berjama’ah.

Demikian penjelasan singkat dari kami mengenai shalat Dhuha. Semoga bermanfaat.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal


[1] HR. Muslim no.  720.
[2] HR. Muslim no. 1007.
[3] HR. Ahmad, 5/354. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih ligoirohi.
[4] Syarh Muslim, An Nawawi, 5/234, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, 1392.
[5] Nailul Author, Asy Syaukani, 3/77, Idaroh At Thob’ah Al Munirah.
[6] HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad Darimi no. 1451 . Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih.
[7]Aunul Ma’bud, Muhammad Syamsul Haq Al Azhim Abadi, 4/118, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, cetakan kedua, tahun 1415 H.
[8] HR. Bukhari no. 1981 dan Muslim no. 721.
[9] Nailul Author, 3/76.
[10] HR. Muslim no. 783, Kitab shalat para musafir dan qasharnya, Bab Keutamaan amalan shalat malam yang kontinu dan amalan lainnya.
[11] Shahih Fiqih Sunnah, Abu Malik, 1/425, Al Maktabah At Taufiqiah.
[12] Lihat Syarh Al Arba’in An Nawawiyah, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin,hal. 289, Daruts Tsaroya, cetakan pertama, tahun 1424 H.
[13] Lihat Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah yang akan kami bawakan selanjutnya.
[14] Idem
[15] Syarh Muslim, 6/30.
[16] HR. Muslim no. 748.
[17] Syarh Muslim, 6/30.
[18] Pendapat ini dipilih juga oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam Syarh Al Arba’in An Nawawiyah,hal. 289.
[19] HR. Muslim no. 719.
[20] Lihat Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah lil Buhut ‘Ilmiyyah wal Ifta’, 23/423, Darul Ifta’.
[21] Sebagaimana riwayat yang dibawakan oleh penanya.
[22] Al Maqsu’ah Al Fiqhiyyah, Bab Shalat Jama’ah, point 8, 2/9677, Multaqo Ahlul Hadits, Asy Syamilah.
[23] Fathul Baari, 3/421
[24] Syarh Muslim, 3/105, Abu Zakaria Yahya bin Syarf An Nawawi, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah
[25] Hadits muttafaq ‘alaih.
[26] Hadits muttafaq ‘alaih. Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Ash Sholah, Bab Ash Sholah ‘alal Hashir (380) dan Muslim dalam Al Masaajid, Bab Bolehnya shalat sunnah secara berjama’ah 266 (658)
[27] Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Ibnu ‘Utsaimin, 14/231, Asy Syamilah

Balita Boleh Sekolah, Boleh Juga Tidak

Balita Boleh Sekolah, Boleh Juga Tidak

Seorang anak balita sedang mencoret dinding/ilustrasi.

Ibu mana yang tidak sedih berpisah dengan anaknya. Bahkan kalau mau jujur rasanya anak-anak tidak usah sekolah saja agar bisa selalu bersama ibu, karena kehidupan bersekolah, apalagi yang fullday school (pagi sampai sore) atau yang boarding school, merupakan proses “penculikan” anak untuk dididik dengan restu dan kerelaan dari orang tua anak yang bersangkutan. Anak dijauhkan dari ibu, dan ibu harus tega melepaskannya untuk di didik, diasuh dan bersama orang lain, berjam-jam, ada yang berhari-hari bahkan berbulan-bulan seperti pesantren.

Fenomena rasa kehilangan hanya sangat dirasakan oleh ibu yang sehari-harinya biasa bersama anaknya dari sejak lahir sampai duduk di kursi sekolah. Sehingga boneka lucu miliknya diserahkan dengan tangan gemetar pada ibu guru yang tampil percaya diri. ‘Ssshhh… sedih..” demikian status yang terungkap di sebuah blackberry dimana terpampang wajah sang anak yang baru berusia 4 tahun dengan seragam sekolah taman kanak-kanak berwarna ungu cerah. Lalu satu jam kemudian statusnya berubah menjadi “ssssepiyyy…”. Dan tiga jam kemudian tampak wajah ibu yang sumringah sedang menjemput dan menggandeng anaknya yang “hilang di didik ibu guru”

Sejuta pertanyaan klise dan umum meluncur ketika ibu menjemput anaknya disekolah seperti belajar apa..? enak gak..? Temannya banyak gak..? Ibu guru bilang apa,.? dan lain lain. Mata lucu dan wajah kemerahan serta keringat berpeluh di wajah sang anak, membuat semua ibu yang mengasihi anaknya semakin bertambah sayang dan gemas pada anaknya, walau pertanyaan terkadang tak mendapat jawaban dari anak kecuali sepotong saja, “enak, gurunya baik, kata bugulu… dan seterusnya..”

Sadarkah kita, relahkah kita bila anak yang selama ini kita lahirkan, kita didik dan kita asuh, dan selalu bersama dengan kita, harus belajar di sebuah sekolah yang gurunya belum terdidik sebagai guru, maka bila usia balita belum juga menemukan sekolah dengan guru-guru yang kita yakini baik dan mampu mendidik anak-anak kita, sebaiknya tidak usah terburu-buru mengantar mereka ke sekolah karena arus dan kebiasaan menyekolahkan anak, yang terjadi dimana-mana, atau rasa malu pada tetangga atau kawan bila usia 4 tahun belum juga bersekolah.
Bila belum yakin dengan guru-guru dan kurikulum pendidikan yang diterapkan di sekolah tersebut, tidak usah malu untuk tidak menghantar anak balitanya ke sekolah. Ibu bisa mengajarkan di rumah, dari mulai membaca dan menulis, berhitung dan lain-lain, asalkan ibu mau menyisihkan waktu dua jam saja sehari, insya Allah, anak-anak akan lebih baik terdidik oleh ibunya sendiri. Ini lebih baik daripada buru-buru di sekolahkan di sebuah sekolah yang tidak jelas mutu guru dan kualitas kurikulumnya dan ibu, bisa lebih lama lagi bersama anaknya.


 Fifi.P.Jubilea - Founder and Conceptor of JISc




Sandal Jepit yang Nyaman Ternyata Berdampak Negatif!


Banyak orang yang suka mengenakan sandal jepit karena sangat nyaman. Modelnya yang sederhana dan tersedia dengan berbagai warna serta hiasan membuat para wanita sering menggunakannya saat bersantai.  

Di balik rasa nyaman menggunakannya, ternyata sandal jepit menyimpan bahaya. Tim peneliti dari Auburn University, Alabama, Amerika Serikat mengungkapkan sering menggunakan sandal jepit akan berdampak negatif pada kesehatan kaki. Hal itu diketahui dengan meneliti gerakan kaki 390 orang yang sering menggunakan sandal jepit. Dari rekaman gerakan kaki responden, terlihat perubahan drastis dalam cara berjalannya. Langkahnya menjadi lebih pendek dan terlihat lekukan di bagian pergelangan kaki. Hal itu menunjukkan kalau otot kaki tidak normal dan juga akan berpengaruh pada otot pinggul.

Dengan menggunakan sandal jepit, ibu jari dapat tertekan, yang akan berefek negatif pada jaringan otot kaki. Pembengkakan, nyeri, dan ngilu adalah beberapa efek yang ditimbulkan jika seseorang sering menggunakan sandal jepit. Meskipun sandal jepit  nyaman dan membuat kaki mendapatkan cukup udara tetapi sebaiknya Anda jangan terlalu sering menggunakannya.
Peneliti menyarankan untuk menggunakan sandal jepit yang yang memiliki tali penyangga di bagian pergelangannya. Tali tersebut bisa menyangga otot kaki Anda dan mencegah terjadinya cedera.
Siapa tak kenal sandal jepit, alas kaki yang paling populer di Tanah Air.

Sinyal peringatan dini yang harus diwaspadai:

Jari bengkok (hammertoe)
Otot tetap berkontraksi karena mencengkeram sandal agar tetap pada tempatnya.

Melepuh
Disebabkan oleh iritasi di tempat tali karet menggesek di antara dua jari kaki.

Hindari penggunaan sandal jepit ketika:
-Berjalan di permukaan yang licin.
-Mengemudi.
-Berlari.
-Berjalan jauh.

Kekurangan sandal jepit:
- Tidak ada perlindungan.
Meningkatkan risiko jari kaki luka atau patah karena menabrak kaki meja, terkena benda tajam, dan terbakar panas sinar matahari.

- Tidak memiliki lengkungan pendukung.
Menyebabkan nyeri tumit.

- Tidak memiliki pendukung pergelangan kaki atau daya tarik.
Membuat orang mudah terpeleset, keseleo, dan patah kaki.

Berjalan dengan sandal jepit menciptakan ketegangan tambahan.
- Guncangan dari tumit mencapai lutut dan kembali ke tumit.
- Tekanan berat pada tendon achilles.
- Otot plantar fascia, di lengkungan telapak kaki, tegang.
- Jari harus bekerja ekstra. (fn/vs/tm) www.suaramedia.com

Tips Bijak Atasi Insomnia


Siapa pun pasti akan terganggu jika mengalami susah tidur. Gangguan tidur atau insomnia ternyata bisa mengganggu siklus tubuh. Bahkan insomnia yang berkepanjangan bisa memicu depresi.

Insomnia adalah sebuah gangguan tidur yang ditandai dengan gejala-gejala seperti selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus-menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan tidur. Atau penderita sering terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali tidur. Seringkali penderita terbangun lebih cepat dari yang diinginkannya dan tidak dapat kembali tidur.

"Seperti jutaan warga Amerika lainnya yang mengalami masalah dengan insomnia. Saya sering mengalami masalah dengan insomnia, baik tidak bisa tertidur, atau bangun sebelum waktunya dan saya tidak bisa kembali tidur. Beberapa tips tidur berikut yang dikumpulkan dari berbagai sumber, dapat membantu penderita insomnia lainnya," jelas Simeon Margolis, MD, PhD. Profesional kesehatan untuk bagian Nutrisi.

Nah, bila Anda termasuk penderita insomnia, beberapa tips berikut yang dilansir Yahoo Health, Minggu (03/07/2011) dapat membantu penderita insomnia agar segera terlelap tidur.

1. Hanya gunakan tempat tidur untuk tidur, tetapi tidak untuk membaca, melakukan pekerjaan administrasi, menonton televisi, camilan atau membuat panggilan telepon. 2. Jika Anda telah berbaring di tempat tidur, tetapi rasa kantuk Anda tidak kunjung datang, cobalah beberapa teknik ini: Menghitung domba atau menghitung mundur dari 100 (salah satu favorit saya) untuk menghentikan diri dari memikirkan berbagai macam masalah kemarin atau besok hari. Setelah itu, tarik napas panjang selama beberapa detik secara mendalam, tahan beberapa detik, kemudian hembuskan. Atau bisa juga melihat beberapa sudut di kamar Anda dengan seksama, sehingga mata pun lelah dan kantuk akan segera menyergap.

3. Jika Anda tidak bisa tidur setelah berbaring di tempat tidur selama 30 menit atau lebih, apa yang harus dilakukan? Cobalah untuk membaca sesuatu yang sangat membosankan, membiasakan rutinitas tidur dari jam biasanya, atau lebih cepat dari jam sebelumnya.

4. Sebelum tidur sebaiknya Anda menghindari tembakau dan minuman yang mengandung kafein (tidak hanya kopi, tapi minuman lain seperti teh dan soft drink).

5. Hindari alkohol sebelum tidur. Bila minum-minum mungkin membuat Anda berpikir dapat segera memberikan rasa kantuk ternyata tidak tepat. Karena Anda bisa segera tidur, dan kemudian bangun dan sulit untuk tidur kembali karena efek dari alkohol yang dikonsumsi. Sebaliknya, bila Anda memilih untuk makan malam beberapa jam sebelum tidur, ini solusi lebih tepat. Pasalnya, makan beberapa jam sebelum tidur dapat membuat tidur terasa lelap.

6. Hindari tidur di depan televisi, dan cobalah bangun pada waktu yang sama setiap hari bukan tidur di saat akhir pekan. Latihan setiap hari untuk tidur dan bangun pada jam yang sama guna melatih adrenalin Anda.

7. Beli kasur dan desain kamar tidur Anda dengan ventilasi yang baik serta atur suhu udara yang membuat Anda cepat mengantuk.

8. Anda juga dapat mencoba beberapa cara lain, di antaranya: mandi air hangat, menikmati segelas susu hangat, makan makanan ringan sebelum tidur, saling memijat dengan pasangat atau mendengarkan musik klasik

9. Gunakan penutup telinga bila Anda termasuk orang yang tidak bisa terlelap bila mendengar suara bising.

10. Jika Anda mempunyai nyeri sendi atau sakit kepala, minum obat tidur sebelum tidur (tetapi pastikan tidak mengandung kafein).
Bila semua tips di atas sudah dilakukan, namun masih menderita insomnia. Tanyakan kepada dokter Anda untuk memastikan masalah-masalah kesehatan dasar (seperti depresi, kecemasan, hipertiroidisme, gagal jantung, atau penyakit paru obstruktif kronik) yang menjadi pemicu Anda tetap terjaga. Sehingga, Anda dapat meminta salah satu dari beberapa jenis resep pil tidur yang dapat dikonsumsi untuk jangka pendek.(ar/zk) www.suaramedia.com

Tidur, Cara Tangguh Cegah Penyakit


Memejamkan mata dan tubuh tak berenergi tentu jadi masalah berlipat ganda bagi Anda yang cenderung sulit tidur di malam hari. Faktanya, kalau Anda tidur kurang dari 7-8 jam semalam, Anda justru mempertaruhkan kesehatan.

Bayangkan sebuah obat yang bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan, mulai dari kanker, jantung, kelebihan berat badan hingga obat yang bisa meningkatkan memori dan performa para atletik, atau sekadar flu. Sebenarnya, jawabannya bukanlah obat-obatan medis, seperti suntikan atau obat oral. Kita bahkan sudah mengenalnya sejak lama. "Obat" itu adalah tidur.

Menurut para ahli, tidur malam setidaknya 7-8 jam adalah waktu yang ideal agar tubuh bisa mendapatkan "pengobatan" mujarab. Sayangnya, seperti hasil jajak pendapat terbaru oleh self.com, sekira 15 persen di antara kita hanya tidur selama enam jam semalam.

"Tidur tidak ada bedanya dengan diet atau olahraga,"kata Carol Ash DO, ahli spesialis tidur di Jamesburg, New Jersey, seperti dilansir dari self.com.

Kita tahu bahwa makan 10 persen lebih banyak kalori per hari dapat menambah 15 pon berat badan selama setahun. Tapi, kita tak mengerti bahwa tidur kurang dari waktu tidur ideal, membawa risiko yang sama terhadap kelebihan berat badan.

Faktanya, wanita yang tidur sekurangnya lima jam semalam kemungkinan bertambah berat badan minimal 33 pon dalam waktu 16 tahun ke depan dibanding mereka yang tidur tujuh jam atau lebih. Demikian menurut laporan American Journal of Epidemiology.

Itu hanyalah permulaan. Fakta lain mengatakan, sangat baik bagi tubuh kita untuk pulih usai aktivitas lewat lima tahapan tidur dalam semalam.

Empat tahapan pertama adalah kunci untuk memperbaiki metabolisme kesehatan, belajar, dan mengingat (memori). Sementara tahapan kelima atau terakhir (Rapid Eye Movement/REM) penting untuk mengembalikan mood dan membentuk memori-memori emosional. Melewatkan sebuah atau dua buah siklus, maka sistem kekebalan tubuh, kesehatan jantung, fungsi otak, akan terganggu. Lebih dari 8 jam

Waktu tidur lebih dari delapan jam juga kurang baik untuk tubuh; menaikkan tingkat gula yang identik dengan penyakit diabetes tipe 2, menurut jurnal Diabetes Care. Dan tidur lebih dari sembilan jam berkait dengan peningkatan risiko kematian, kata para peneliti dari University of California, San Diego.

Kurang dari 7 jam

Jika tidur kurang dari tujuh jam setiap malamnya, kemungkinan tiga kali lipat Anda menderita kedinginan dan flu. Pasalnya, tidur membantu menyempurnakan respons tubuh terhadap infeksi. Kelebihan berat badan juga menjadi kekhawatiran. Kita memroduksi lebih banyak hormon ghrelin yang berhubungan dengan nafsu makan dan sedikit hormon leptin saat kita kurang tidur.

6 jam atau kurang

Anda mungkin mengira fungsi tubuh berjalan baik-baik saja saat tidur enam jam atau kurang. Tapi, tidur enam jam atau kurang semalam hanya selama dua minggu akan memengaruhi memori Anda, waktu untuk bereaksi terhadap suatu hal, dan kognisi otak secara umum. Akibat yang sama juga terjadi jika Anda tetap terbangun selama lebih dari 48 jam. Demikian ditegaskan sebuah kajian dari University of Pennsylvania School of Medicine, Philadelphia.

5 jam atau kurang
Tidur lima jam atau kurang akan melemahkan kemampuan tubuh dalam mengatur tingkat gula darah, yang melipatgandakan risiko Anda terhadap diabetes tipe 2, menurut jurnal Diabetes Care. Dan orang yang tidur lima jam atau kurang semalam, 50 persen kemungkinan lebih banyak mengalami tekanan darah tinggi daripada mereka yang tidur lebih dari enam jam. Kemungkinan besar ini akibat peningkatan tingkat hormon kortisol, hormon stres yang menyempitkan pembuluh jantung, menurut laporan dalam jurnal Sleep.(zk/self) www.sauaramedia.com

Allah Begitu Dekat Pada Orang Yang Berdoa




Sudah begitu lama, ingin agar harapan segera terwujud. Beberapa waktu terus menanti dan menanti, namun tak juga impian itu datang. Kadang jadi putus asa karena sudah seringkali memohon pada Allah. Sikap seorang muslim adalah tetap terus berdo’a karena Allah begitu dekat pada orang yang berdo’a. Boleh jadi terkabulnya do’a tersebut tertunda. Boleh jadi pula Allah mengganti permintaan tadi dengan yang lainnya dan pasti pilihan Allah adalah yang terbaik.

Ayat yang patut direnungkan adalah firman Allah Ta’ala,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

Sebagian sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ رَبُّنَا قَرِيبٌ فَنُنَاجِيهِ ؟ أَوْ بَعِيدٌ فَنُنَادِيهِ ؟ فَأَنْزَلَ اللَّهُ هَذِهِ الْآيَةَ
“Wahai Rasulullah, apakah Rabb kami itu dekat sehingga kami cukup bersuara lirih ketika berdo’a ataukah Rabb kami itu jauh sehingga kami menyerunya dengan suara keras?”

Lantas Allah Ta’ala menurunkan ayat di atas. (Majmu’ Al Fatawa, 35/370)

Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Kedekatan yang dimaksud dalam ayat ini adalah kedekatan Allah pada orang yang berdo’a (kedekatan yang sifatnya khusus).” (Majmu’ Al Fatawa, 5/247)

Perlu diketahui bahwa kedekatan Allah itu ada dua macam:
Kedekatan Allah yang umum dengan ilmu-Nya, ini berlaku pada setiap makhluk.
Kedekatan Allah yang khusus pada hamba-Nya dan seorang muslim yang berdo’a pada-Nya, yaitu Allah akan mengijabahi (mengabulkan) do’anya, menolongnya dan memberi taufik padanya. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 87)

Kedekatan Allah pada orang yang berdo’a adalah kedekatan yang khusus –pada macam yang kedua- (bukan kedekatan yang sifatnya umum pada setiap orang). Allah begitu dekat pada orang yang berdo’a dan yang beribadah pada-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits pula bahwa tempat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah adalah ketika ia sujud. (Majmu’ Al Fatawa, 15/17)

Siapa saja yang berdo’a pada Allah dengan menghadirkan hati ketika berdo’a, menggunakan do’a yang ma’tsur (dituntunkan), menjauhi hal-hal yang dapat menghalangi terkabulnya do’a (seperti memakan makanan yang haram), maka niscaya Allah akan mengijabahi do’anya. Terkhusus lagi jika ia melakukan sebab-sebab terkabulnya do’a dengan tunduk pada perintah dan larangan Allah dengan perkataan dan perbuatan, juga disertai dengan mengimaninya. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 87)

Dengan mengetahui hal ini seharusnya seseorang tidak meninggalkan berdo’a pada Rabbnya yang tidak mungkin menyia-nyiakan do’a hamba-Nya. Pahamilah bahwa Allah benar-benar begitu dekat dengan orang yang berdo’a, artinya akan mudah mengabulkan do’a setiap hamba. Sehingga tidak pantas seorang hamba putus asa dari janji Allah yang Maha Mengabulkan setiap do’a.

Ingatlah pula bahwa do’a adalah sebab utama agar seseorang bisa meraih impian dan harapannya. Sehingga janganlah merasa putus asa dalam berdo’a. Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Do’a adalah sebab terkuat bagi seseorang agar bisa selamat dari hal yang tidak ia sukai dan sebab utama meraih hal yang diinginkan. Akan tetapi pengaruh do’a pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang do’anya berpengaruh begitu lemah karena sebab dirinya sendiri. Boleh jadi do’a itu adalah do’a yang tidak Allah sukai karena melampaui batas.

Boleh jadi do’a tersebut berpengaruh lemah karena hati hamba tersebut yang lemah dan tidak menghadirkan hatinya kala berdo’a. …

Boleh jadi pula karena adanya penghalang terkabulnya do’a dalam dirinya seperti makan makanan haram, noda dosa dalam hatinya, hati yang selalu lalai, nafsu syahwat yang menggejolak dan hati yang penuh kesia-siaan.” (Al Jawaabul Kaafi, hal. 21).

Ingatlah hadits dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ
“Tidak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya di sisi Allah Ta’ala selain do’a.” (HR. Tirmidzi no. 3370, Ibnu Majah no. 3829, Ahmad 2/362. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Jika memahami hal ini, maka gunakanlah do’a pada Allah sebagai senjata untuk meraih harapan.

Penuh yakinlah bahwa Allah akan kabulkan setiap do’a. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi no. 3479. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Lalu pahamilah bahwa ada beberapa jalan Allah kabulkan do’a. Dari Abu Sa’id, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).

Boleh jadi Allah menunda mengabulkan do’a. Boleh jadi pula Allah mengganti keinginan kita dalam do’a dengan sesuatu yang Allah anggap lebih baik. Atau boleh jadi pula Allah akan mengganti dengan pahala di akhirat. Jadi do’a tidaklah sia-sia.

Ingatlah wejangan yang amat menyejukkan hati dari cucu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Al Hasan bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma berkata,

من اتكل على حسن اختيار الله له، لم يتمن شيئا. وهذا حد الوقوف على الرضى بما تصرف به القضاء

“Barangsiapa yang bersandar kepada baiknya pilihan Allah untuknya maka dia tidak akan mengangan-angankan sesuatu (selain keadaan yang Allah pilihkan untuknya). Inilah batasan (sikap) selalu ridha (menerima) semua ketentuan takdir dalam semua keadaan (yang Allah) berlakukan (bagi hamba-Nya)” (Lihat Siyaru A’laamin Nubalaa’ 3/262 dan Al Bidaayah wan Nihaayah 8/39).

Pilihan Allah itulah yang terbaik.

Wallahu waliyyut taufiq.

(Rumaysho site/Arrahmah.com)

Sabtu, 03 September 2011

Penetapan 1 Syawal Indonesia Ditertawakan Negara-negara Islam


Lebaran beda sendiri, Indonesia bikin negara lain bingung

Rasul Arasy

JAKARTA (Arrahmah.com) – Keputusan sidang itsbat Pemerintah RI yang menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011, ditertawakan dunia karena nyeleneh dan menyelisihi keputusan negara-negara Arab yang berlebaran hari Selasa 30 Agustus 2011.

Hal itu diungkapkan oleh H. Djoko Susilo, Dutabesar RI untuk Switzerland dan Liechtenstein. Tanpa bermaksud mempersoalkan hasil sidang itsbat penetepan 1 Syawal 1432 H yang dilakukan Kemenag RI, Djoko mengatakan dirinya kesulitan menjawab pertanyaan dari para koleganya, dutabesar negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).

“Sekarang kita ditertawaakan dunia. Saya susah sekali menjawab pertanyaan teman-teman sejawat dubes negara-negara OKI. Kita kok nyeleneh sendiri (melaksanakan Idul Fitri pada hari Rabu, ed.),” ujar Djoko kepada Rakyat Merdeka Online (RMOL), Selasa, (30/8/2011).

Berbeda dengan Indonesia, hampir semua negara di kawasan Eropa dan Timur Tengah menggelar shalat Idul Fitri pada hari Selasa. Umumnya mereka menggunakan metode hisab atau perhitungan yang diperkuat dengan metode rukyat atau pengamatan kemunculan hilal. Penggabungan kedua metode ini membuat perhitungan mengenai awal bulan Syawal menjadi lebih akurat.

Untuk memuaskan si penanya, Djoko mengatakan bahwa penentuan tanggal 1 Syawal itu untuk Indonesia. Adapun masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri diminta taat dan patuh pada keputusan Islamic Center setempat.

Djoko mengingatkan bahwa Islam terkait erat dengan iman, ilmu dan amal. Islam adalah agama yang mengagungkan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari keyakinan akan ketauhidan Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Jadi kalau sekarang sudah ada teknologi tinggi mestinya soal mengintip hilal ya pakai teknologi,” ujarnya lagi.
Di masa depan, Djoko berharap agar pemerintah melalui Kementerian Agama bersikap netral dalam penentuan 1 Syawal ini. Posisi pemerintah idealnya adalah sebagai fasilitator yang tak perlu ikut campur tangan, apalagi memberikan stempel berupa keputusan.

“Sebaiknya hal seperti ini biar diurus MUI dan ormas Islam saja tanpa dicampuri birokrat. Ndak bagus kesannya,” pungkas Djoko.

Tim rukyat Kementerian Agama (Kemenag) di Pantai Kartini Jepara dan Cakung Jakrta Timur, dalam kesaksian di bawah sumpah, menyatakan sudah melihat hilal pada Senin sore (29/8/2011), yang berarti Selasa sudah masuk 1 Syawal.

Hasil pantauan Tim Rukyat tersebut sesuai dengan pantauan Tim Rukyat di negara-negara Arab. Arab Saudi memastikan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada hari Selasa, 30 Agustus 2011, karena pada Senin, (29/8), hilal sudah terlihat.

Setelah Arab Saudi mengumumkan jatuhnya 1 Syawal 1432 Hijriah, negara-negara yang lain pun mengikutinya, di antaranya: Mesir, Uni Emirat Arab, dan Qatar. Beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam juga berlebaran Selasa.

Sebagian umat Islam di tanah air belebaran Selasa karena mengikuti hasil rukyat –baik rukyat lokal maupun global– dan hisab. Kaum Muslimin yang berlebaran hari Selasa ini berbarengan dengan Arab Saudi dan dunia Arab lainnya. Beberapa kalangan yang berlebaran Selasa antara lain: Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT), Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin (MM), Jum’iyat An-Najat, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Pesantren Gontor, dan sebagian warga Nahdlatul Ulama (NU) yang mengakui rukyat.

Sementara kalangan yang berlebaran Rabu 31 Agustus 2011 mengikuti keputusan pemerintah, antara lain Nahdlatul Ulama, PERSIS, Ahmadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan lain sebagainya.
Sementara itu, Keputusan Pemerintah menetapkan 1 Syawal jatuh pada Rabu (31/8) dinilai tidak sah dan batal demi hukum karena menganulir Tim Rukyat yang telah melihat hilal Senin 29 Agustus. Pemerintah dikecam telah melecehkan syariat Islam dan melakukan kebohongan publik terhadap hasil Tim Rukyat Cakung dan Jepara.

Hal itu diungkapkan Majelis Mujahidin (MM), menanggapi keputusan pemerintah yang menetapkan 1 Syawal dengan menganulir hasil penglihatan hilal oleh Tim Rukyat Cakung Jakarta Timur.
“Keputusan sidang itsbat Kementerian Agama RI tanggal 29 Agustus 2011 batal demi Hukum,” jelas Ustadz Irfan S. Awwas, Ketua Lajnah Tanfidziyah MM dalam pesan singkatnya Selasa (30/8).

Menurut Irfan, keputusan sidang itsbat pemerintah itu tidak sah karena menolak kesaksian Tim Ru’yat di Cakung, Jakarta Timur yang memberikan keterangan di bawah sumpah bahwa pada hari Senin 29 Agustus 2011, mereka sudah melihat hilal.

Tim rukyat yang dimaksud Irfan adalah para ustadz dari Front Pembela Islam (FPI), Tim Masjid Ramadhan dan Majelis Mujahidin Jakarta Timur.
Bila Senin sudah terlihat hilal, maka seharusnya Selasa sudah masuk Syawal dan umat Islam harus berlebaran pada hari itu. Dengan mengumumkan 1 Syawal jatuh pada 31 Agustus, padahal hilal sudah terlihat hari Senin 29 Agustus, lanjut Irfan, maka berarti sidang itsbat Kementerian Agama telah melakukan kebohongan publik.
“Mereka telah melakukan kebohongan publik dengan tidak mengundang saksi-saksi yang melihat hilal,” kecam Irfan.
Irfan mengungkapkan, ditinjau dari pandangan Islam, sikap Kemenag dalam sidang itsbat itu benar-benar melecehkan ajaran Rasulullah SAW yang mewajibkan mengikuti persaksian seorang saksi dalam menentukan 1 Syawal dan awal Ramadhan.

“Mereka melecehkan sabda Rasulullah SAW yang menyatakan walaupun hanya satu orang saja yang berani disumpah sudah melihat hilal, maka itu sah,” jelasnya.

Sabda Nabi Muhammad yang dimaksud Irfan adalah hadits dari Abdullah bin Umar RA yang diriwayatkan Abu Dawud dalam kitab “Shaum” bab “Persaksian Satu Orang Dalam Menentukan Hilal Ramadhan” sebagai berikut: “Ketika orang-orang sibuk melihat-lihat kemunculan hilal, kukabarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa aku telah melihat hilal. Beliau pun berpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa.”

(voaI/arrahmah.com)

Jurus andalan untuk Lailatul Qadar

Saif Al Battar
Arrahmah.com – Banyak hadits menunjukkan lailatul qadar terjadi pada malam ganjil dalam sepuluh malam terakhir Ramadhan. Hadits yang tak kalah banyaknya justru menegaskan lailatul qadar terjadi pada malam genap dalam sepuluh malam terakhir Ramadhan. Kini kita akan mengkaji hadits-hadits Nabi SAW yang memerintahkan untuk mencari lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan secara keseluruhan, baik malam yang ganjil maupun malam yang genap.
Hadits-hadits tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ ثُمَّ أَيْقَظَنِي بَعْضُ أَهْلِي فَنُسِّيتُهَا فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْغَوَابِرِ
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Diperlihatkan kepadaku lailatul qadar dalam mimpi, namun sebagian istriku terlanjur membangunkanku dari tidurku sehingga aku terlupakan dari mengingat waktunya. Maka hendaklah kalian mencari lailatul qadar pada sepuluh malam yang terakhir.” (HR. Muslim no. 1992, Ahmad no. 7546, dan Ad-Darimi no. 1716 )
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِي سَابِعَةٍ تَبْقَى فِي خَامِسَةٍ تَبْقَى
Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir bulan RAmadhan, yaitu pada Sembilan malam yang terakhir, atau tujuh malam yang terakhir, atau lima malam yang terakhir.” (HR. Bukhari no. 2021, Abu Daud no. 1173, dan Ahmad no. 1948)
Hadits ini menunjukkan bahwa lailatul qadar bisa terjadi pada malam genap maupun malam ganjil, karena bulan Ramadhan terkadang dua puluh Sembilan hari dan terkadang tiga puluh hari.
عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ الصُّنَابِحِيِّ أَنَّهُ قَالَ لَهُ مَتَى هَاجَرْتَ قَالَ خَرَجْنَا مِنْ الْيَمَنِ مُهَاجِرِينَ فَقَدِمْنَا الْجُحْفَةَ فَأَقْبَلَ رَاكِبٌ فَقُلْتُ لَهُ الْخَبَرَ فَقَالَ : دَفَنَّا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ خَمْسٍ قُلْتُ هَلْ سَمِعْتَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ شَيْئًا قَالَ نَعَمْ أَخْبَرَنِي بِلالٌ مُؤَذِّنُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ فِي السَّبْعِ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ
Dari Abul Khair bahwasanya ia bertanya kepada Ash-Shunabihi, “Kapan engkau berhijrah?” Ash-Shunabihi menjawab, “Kami keluar dari Yaman dan berangkat hijrah menuju Madinah. Saat kami tiba di Juhfah, tiba-tiba seorang pengendara datang, maka aku katakana kepadanya ‘Tolong berilah kabar!’ Ia menjawab, “Kami telah memakamkan Nabi SAW lima hari yang lalu.” Aku bertanya kepadanya, “Apakah engkau mendengar suatu hadits tentang lailatul qadar?” Ia menjawab, “Ya. Bilal muadzin Nabi SAW memberitahukan kepadaku bahwa ia terjadi pada tujuh malam dari sepuluh malam terakhir Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 4470)
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الأَوَاخِرِ.
Dari Ibnu Umar RA bahwasanya beberapa orang sahabat Nabi SAW bermimpi bahwa lailatul qadar terjadi pada tujuh malam terakhir. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Aku melihat mimpi kalian saling bersesuaian bahwa lailatul qadar terjadi pada tujuh malam terakhir. Maka barangsiapa mencarinya, hendaklah ia mencarinya pada tujuh malam terakhir!” (HR. Bukhari no. 2015, Muslim no. 1985, dan Ahmad no. 4270)
عن ابْن عُمَر رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ يَعْنِي لَيْلَةَ الْقَدْرِ ، فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلا يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِي
Dari Ibnu Umar RA berkata: “Rasulullah SAW bersabda, “Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam yang terakhir! Jika salah seorang di antara kalian lemah atau tidak mampu, maka janganlah ia terkalahkan dari mencarinya pada tujuh malam terakhir!” (HR. Muslim no. 1989)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : تَذَاكَرْنَا لَيْلَةَ الْقَدْرِ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَيُّكُمْ يَذْكُرُ حِينَ طَلَعَ الْقَمَرُ وَهُوَ مِثْلُ شِقِّ جَفْنَةٍ
Dari Abu Hurairah RA berkata: “Kami sedang mengingat-ingat lailatul qadar di sisi Rasulullah SAW, maka beliau bersabda, “Siapakah di antara kalian yang ingat bahwa waktunya adalah saat bulan terbit laksana setengah piring?” (HR. Muslim no. 2001)
Al-Qadhi Iyadh bin Musa Al-Yahsubi berkata, “Hadits ini mengisyaratkan bahwa lailatul qadar terjadi di akhir bulan, karena bulan  dalam bentuk seperti itu hanyalah terbit di akhir-akhir bulan.”
Kesimpulan
Dari keseluruhan hadits tentang lailatul qadar, para ulama menyimpulkan sebagai berikut:
Dari keseluruhan hadits tentang lailatul qadar, para ulama menyimpulkan sebagai berikut:
  1. Lailatul qadar kemungkinan besar terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan
  2. Lailatul qadar adalah malam yang berpindah-pindah waktunya setiap tahun. Boleh jadi pada tahun kemarin terjadi pada malam ke-21 Ramadhan, lalu tahun ini terjadi pada malam ke-22, dan tahun mendatang pada malam ke-23, dan sebagainya. Hadits Abu Sa’id Al-Khudri riwayat Muslim mengisahkan lailatul qadar terjadi pada malam ke-21. Hadits Abdullah bin Unais Al-Juhani riwayat Muslim mengisahkan lailatul qadar terjadi pada malam ke-23. Hadits Ibnu Abbas riwayat Ahmad, Al-Baihaqi, dan lain-lain mengisahkan lailatul qadar terjadi pada malam ke-24. Dan seterusnya. Pendapat berpindah-pindahnya lailatul qadar pada setiap tahun dipegangi oleh imam Malik bin Anas, Sufyan Ats-Tsauri, Ahmad bin Hambal, Ishaq bin Rahawaih, Abu Tsaur. Pendapat ini juga diikuti oleh para ulama madzhab Hanafi dan sebagian ulama madzhab Syafi’i. (Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari, 4/313 dan Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzab, 6/459)    
  3. Dari sepuluh malam yang terakhir, malam yang paling kuat kemungkinannya adalah malam-malam ganjil; 21, 23, 25, 27 atau 29. Berdasar hadits-hadits berikut:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Dari Aisyah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Carilah dengan sungguh-sungguh lailatul qadar pada malam yang ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2017, Muslim no. 1998, Tirmidzi no. 722, dan Ahmad no. 23100)
Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, yaitu pada Sembilan malam yang terakhir, atau tujuh malam yang terakhir, atau lima malam yang terakhir.” (HR. Bukhari no. 2021, Abu Daud no. 1173, dan Ahmad no. 1948)
4. Hikmah disembunyikannya pengetahuan tentang kepastian waktu terjadinya lailatul qadar adalah agar kaum muslimin bersemangat dalam mencarinya dengan menghidupkan seluruh bulan Ramadhan, terlebih lagi sepuluh malam terakhir, dengan amal-amal kebajikan. (Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari, 4/313)
Amalan dan Doa Andalan Lailatul Qadar
Pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk giat berdoa, dzikir, istighfar, shalat tarawih dan witir, tadarus Al-Qur’an, sedekah, dan amal kebajikan lainnya. Semua doa yang berasal dari Al-Qur’an dan hadits shahih layak untuk dibaca. Meski demikian, Rasulullah SAW juga mengajarkan sebuah doa khusus untuk sering dibaca.
عَنْ عَائشةَ رَضيَ الله عَنْهَا قَالَتْ: قُلتُ: «يا رَسولَ الله، أَرأَيتَ إنْ عَلِمْتُ أيَّ ليلَةٍ ليلَةَ القدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قولي: اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ كَريمٌ تُحبُّ العَفوَ فَاعْفُ عنِّي»  
Dari Aisyah RA bahwa ia berkata, “Wahai Rasulullah, jika aku mengetahui pada malam apa lailatul qadar itu terjadi, apa yang harus aku baca pada malam tersebut?” (Dalam riwayat Ibnu Majah dengan lafal: “Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan lailatul qadar, doa apa ang mesti aku baca?”) Beliau SAW menjawab, “Bacalah doa berikut ini:
اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ كَريمٌ تُحبُّ العَفوَ فَاعْفُ عنِّي
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku!” (HR. Tirmidzi no. 3513, An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra no. 10708,  Ibnu Majah no. 3850, Ahmad,6/171 dan Al-Hakim,1/712. At-Tirmidzi berkata: Hadits ini hasan shahih. Al-Hakim dan Al-Albani menshahihkan hadits ini)
Wallahu a’lam bish shawab

Oleh:
 Muhib al-Majdi
http://www.arrahmah.com