Rabu, 01 Mei 2013

“Handschar”, Barisan Tentara Muslim Nazi



Apa yang anda pikirkan ketika mendengar Nazi? mungkin Adolf Hitler, Holocaust dan lainnya. Tapi yang akan an-najah jelaskan pada pembahasan kali ini adalah sebuah Divisi unik dari pasukan Nazi yang terdiri dari orang orang Muslim Bosnia yang bukan merupakan orang Jerman alias non-Jerman. Rencana ini sudah disetujui oleh Adolf Hitler sendiri, atas usulan dari Heinrich Himmler yang  bahwatelah mengetahui bahwa ajaran Islam berhasil menciptakan pejuang yang tanpa takut karena Islam menjanjikan bahwa Muslim yang gugur dalam perang adalah jalan menuju surga. Pada April 1943, seorang Mufti Jerusalem dipanggil untuk membantu seleksi dan mengatur untuk masuk ke Waffen-SS.


Seorang Mufti bernama Mohammad Amin al-Husayni menyambut sukarelawan Bosnia yang akan ikut serta dalam perang


Akhirnya setelah rekruitmen selesai,didapati sekitar 60% adalah Muslim dan sisanya adalah orang Jerman yang menetap di Bosnia yang terhitung ada sebanyak 23,200 Muslims dan 2,800 orang Kroasia. Dan, setiap divisi memiliki imam imam di setiap batalion.

Pada tanggal 9 Oktober, barulah nama mereka ditetapkan sebagai 3 Waffen-Gebirgsdivision der SS”Handschar” Division. Dan pada 15 February 1944 selesailah latihan mereka di Neuhammer dan siap kembali NDH alias Kroasia.


Prajurit “calon Handschar” yang sedang sholat di tempat pelatihan mereka, Neuhammer tahun 1943.


Tujuan utama dibentuknya divisi ini adalah mengamankan wilayah seluas 6.000 Km2 disekitar bosnia dan Kroasia yang menjadi “Wilayah Aman” dan melakukan operasi operasi khusus yang sebagian besar adalah pembersihan anti-partisan di cakupan wilayah aman tersebut.

Salah satu Operasi Anti-Partisan pada tahun 1943 adalah Operasi Wegweiser yaitu operasi pembersihan anti partisan sekaligus operasi pertama Handschar division yang terbilang cukup sukses dalam membersihkan wilayah Syrnia. Terhitung 573 anti-partisan tewas dan 82 lainya ditangkap.


 

Singkat cerita, pada akhir perang tahun 1944-1945 divisi ini bertempur melawan pasukan Rusia dan Bulgaria yang sudah merangsek masuk jauh menuju Jerman. Para prajurit yang tersisa banyak yang berusaha kembali ke Bosnia, maupun menuju ke arah barat untuk menyerah pada pasukan Inggris dan Amerika karna mendekam dipenjara Russia dinilai lebih kejam dan pada akhirnya mereka akan menjadi pekerja paksa ditengah dinginnya cuaca Russia dan penyiksaan oleh para sipir penjara Russia yang terkenal kejam. Di akhir perang sendiri sekitar 38 perwira diekstradisi ke Yugoslavia untuk menjalani pengadilan dan 10 diantaranya dieksekusi mati. [an-najah.net]