Selasa, 27 Agustus 2013

Tips Sehat Mengkonsumsi Mie Instan


Tips Sehat Mengkonsumsi Mie Instan
Ilustrasi
MuslimahZone.com – Konsumsi mie instan sudah lama menuai pro dan kontra. Banyak yang menyatakan bahwa mie enak ini tidak baik bagi kesehatan, tapi ternyata konsumsi mie instan di Indonesia termasuk yang terbanyak di dunia. Sebenarnya apa ya yang menyebabkan mie instan tidak sehat?
Mie instan adalah makanan dengan kandungan karbohidrat, garam, dan MSG yang  tinggi, namun rendah kandungan serat dan  proteinnya. Dalam mie instant dengan takaran saji 75 gram mengandung energi total 360 kkal,  karbohidrat total 45 gram, lemak total 16 gram, natrium sebanyak 1110 mg, kandungan serat pangan 2 gram dan protein 8 gram. Selain itu, makanan ini juga mengandung bahan pengawet.
Namun, jika kita dapat mensiasati kelebihan dan kekurangan mie instan ini kita dapat menjadikannya lebih sehat. Bagaimana kiat-kiatnya?
  1. Jangan jadikan makanan camilan semata. Menjadikan mie instan sebagai camilan kemudian tetap mengkonsumsi nasi atau mencampur mie instan dengan nasi beresiko menambah berat badan. Maka, kita harus memperhatikan asupan karbohidrat yang lain. Rata- rata kebutuhan karbohidrat harian tubuh yang direkomendasikan adalah 250 gram. Dengan kandungan pertakaran saji sebanyak 75 gram, tentu  konsumsi mie instan harus disiasati.
  2. Tambahkan topping sayuran dan sumber protein. Kandungan serat pangan yang rendah dapat memicu usus kita terluka. Itulah mengapa kadang perut terasa perih setelah mengkonsumsi mie instan. Maka, untuk mensiasatinya tambahkan potongan sawi, irisan daun bawang, tomat, tauge, kacang polong , telur atau irisan daging agar kandungan karbohidrat, serat, dan proteinnya seimbang.
  3. Rebus dengan takaran air yang sesuai. Selain untuk melembutkan tekstur mie instan, perebusan juga bermanfaat menguraikan zat pengawet yang terkandung dalam mie. Merebus dengan air yang terlalu sedikit mengurangi proses penguraian bahan pengawet.
  4. Ganti air rebusan. Jangan menggunakan air rebusan sebagai kuah mie yang akan kita konsumsi. Mengganti air rebusan dengan air matang panas dapat menjadi solusi.
  5. Gunakan separuh bumbu. Jangan terlena dengan gurihnya mie instan ini. Ini karena mie instan mengandung natrium yang tinggi, baik dari kandungan garam dapur atau NaCl (Natrium Clorida) maupun dari kandungan MSG/MNG(Mono Sodium Glutamat/Mono Natrium Glutamat)nya.  Rekomendasi kebutuhan natrium harian tubuh adalah 2300 mg untuk orang dewasa dan 1500 mg untuk balita, sementara tiap takaran saji mie instan mengandung 1110 mg. Jika kita akumulasi dengan kandungan natrium dalam bahan makanan lain yang kita makan selama satu hari seperti tempe goreng, ayam goreng, sayur, dll sangat mungkin melebihi kebutuhan harian kita. Konsumsi natrium berlebih dapat memicu tekanan darah tinggi (hipertensi) juga menambah beban kerja ginjal. Hal ini berisiko tinggi terutama bagi balita dan ibu hamil. Jika hal ini berlangsung terus menerus pada anak-anak dapat melemahkan kinerja ginjalnya bahkan memicu gagal ginjal.
Demikian pula serbuk cabainya, ada beberapa jenis mie instan yang pedas bahkan ekstra pedas. Bagi penderita maag serbuk cabai dapat memicu kambuhnya penyakit ini. Maka, serbuk cabai dapat digunakan separuhnya atau disesuaikan dengan kemampuan konsumsi.

Diolah dari detikfood.com

Kuaci, Cemilan Imut Kaya Manfaat


Kuaci, Cemilan Imut Kaya Manfaat
Ilustrasi
Muslimahzone.com – Kuaci yang terbuat dari biji bunga matahari tak disangka menyimpan banyak nutrisi. Tingginya kandungan vitamin E dalam biji bunga matahari dapat membantu melindungi neuron di otak dari stres oksidatif. Perlindungan inilah yang menjaga daya ingat tetap awet muda.
Saat Anda sedang bad mood, ngemil kuaci juga menjadi penolong. Kandungan Tryptophan, asam amino yang bertanggung jawab memproduksi serotonin dalam tubuh, akan membantu mengurangi ketegangan, membuat tubuh lebih rileks dan meningkatkan kualitas tidur. Demikian pula kandungan magnesiumnya yang juga berkhasiat sebagai ‘obat penenang’.
Biji bunga matahari juga anti-stroke dan anti-kanker karena mengandung lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda. Makan satu perempat cangkir kuaci setiap hari mampu menjauhkan diri dari penyakit jantung. Pasalnya kandungan pitosterol dalam kuaci membantu tubuh menyingkirkan kolesterol jahat yang menempel pada dinding arteri.
Sementara vitamin E, selenium, tembaga dan senyawa Ligan dalam bunga matahari bersama-sama membantu mencegah kerusakan sel yang mengarah pada pembentukan risiko kanker. Kandungan vitamin E dalam biji bunga matahari pun mampu menyehatkan kulit dari dalam sebab vitamin E ini menjaga kulit dari paparan sinar ultraviolet matahari.
Kuaci juga memiliki mineral yang baik bagi kesehatan tulang. Misalnya kalsium, magnesium, dan tembaga. Sebagai bonusnya, kuaci mengandung vitamin E yang membantu penderita nyeri sendi meredakan kondisinya.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh inflamasi alami seperti nyeri sendi, lesi pada lambung, dan asma bisa diredakan dengan makan kuaci. Sebab kuaci biji bunga matahari adalah sumber antioksidan yang baik.

12 Manfaat Kurma


12 Khasiat Buah Kurma


12 Khasiat Buah Kurma
Ilustrasi
MuslimahZone.com – Kurma adalah buah yang tumbuh dari pohon palem keluargaArecaceae dari genus phoenix.  Nama ilmiah kurma adalah dactylifera phoenix. Kurma diyakini berasal dari tanah di sekitar tepi sungai Nil dan Efrat. Sekarang pohon kurma dibudidayakan secara luas di wilayah beriklim hangat di semua benua, termasuk di Afrika, Australia dan Amerika (California).
Kurma segar memiliki daging berserat lembut dan rasanya sangat manis, seperti campuran sirup gula dan madu. Daging buah kurma berisi gula sederhana seperti fruktosa dan dekstrosa yang mudah dicerna dan cepat mengisi ulang energi tubuh. Karena karakteristik tersebut, kurma sangat cocok untuk mengawali berbuka puasa.
Rincian kandungan gizi kurma (per 100 g)
(Sumber: USDA National Nutrient Database)
UnsurNilai giziPersen kecukupan gizi
Energi277 Kkal14%
Karbohidrat74,97 g58%
Protein1,81g3%
Total Lemak0,15 g<1%
Kolesterol0 mg0%
Serat makanan6,7 g18%
Asam Folat15 mcg4%
Niacin1,610 mg10%
Asam pantotenat0,805 mg16%
Piridoksin0,249 mg19%
Riboflavin0,060 mg4.5%
Thiamin0,050 mg4%
Vitamin A149 IU5%
Vitamin C0 mg0%
Vitamin K2,7 mcg2%
Sodium1 mg0%
Potasium696 mg16%
Kalsium64 mg6.5%
Tembaga0,362 mg40%
Besi0,90 mg11%
Magnesium54 mg13%
Mangan0,296 mg13%
Fosfor62 mg9%
Seng0,44 mg4%
Beta karoten89 mcg
Lutein-zeaxanthin23 mcg
Kandungan nutrisi kurma
Kurma memiliki daftar panjang kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Tabel di samping menunjukkan kandungan gizi dan unsur non-gizi yang ada pada kurma.
Kurma matang mengandung gula sekitar 80%, sisanya terdiri dari protein, lemak dan produk mineral termasuk tembaga, besi, magnesium dan asam folat.  Kurma kaya dengan serat dan merupakan sumber kalium yang sangat baik.  Lima butir kurma (sekitar 45 gram) mengandung sekitar 115 kalori, hampir semuanya dari karbohidrat.
Khasiat buah kurma
  1. Kaum Arab Badui, yang makan kurma secara teratur, menunjukkan tingkat kejadian yang sangat rendah dari kanker dan penyakit jantung.
  2. Buah kurma kaya serat yang mencegah penyerapan kolesterol LDL dalam usus. Kandungan serat kurma juga membantu melindungi selaput lendir usus dengan mengurangi paparan dan mengikat bahan kimia yang menyebabkan kanker usus besar.
  3. Sebagai makanan laksatif (laxative food), kurma bermanfaat melancarkan buang air besar dan mencegah konstipasi.
  4. Kurma mengandung antioksidan yang dikenal sebagai tanin. Tanin diketahui bersifat anti-infeksi, anti-inflamasi dan anti-hemoragik.
  5. Kurma adalah sumber vitamin A, yang dikenal memiliki sifat antioksidan dan sangat penting untuk kesehatan mata. Vitamin A juga diperlukan menjaga kulit tetap sehat. Konsumsi buah-buahan alami yang kaya akan vitamin A  diketahui membantu melindungi dari kanker paru-paru dan rongga mulut.
  6. Kurma merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Besi adalah komponen dari hemoglobin di dalam sel darah merah yang menentukan daya dukung oksigen darah.
  7. Kalium dalam kurma adalah komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengendalikan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung koroner dan stroke.
  8. Kalsium merupakan mineral penting dalam pembentukan tulang dan gigi, dan dibutuhkan oleh tubuh untuk kontraksi otot, penggumpalan darah dan konduksi impuls saraf.
  9. Mangan digunakan oleh tubuh sebagai unsur pendukung untuk enzim antioksidan superoksida dismutase.
  10. Tembaga diperlukan dalam produksi sel darah merah.
  11. Magnesium sangat penting bagi pertumbuhan tulang.
  12. Kurma kaya akan vitamin K dan vitamin B-kompleks, yaitu  piridoksin (vitamin B-6), niacin, asam pantotenat dan riboflavin. Vitamin ini membantu tubuh dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin K sangat penting dalam pembekuan darah  dan metabolisme tulang.
Kalau begitu, betul sekali anjuran Nabi Muhammad untuk mengawali berbuka puasa dengan tiga butir kurma!
*Sumber: Majalah Kesehatan

Kamis, 04 Juli 2013

100 SKS per Semester, Pria ini Raih 18 Gelar Akademik | Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP.



 



Ini orang gila sekolah, atau memang punya niatan untuk memotivasi orang lain agar rajin sekolah atau kuliah yah...Ternyata ada orang Indonesia yang punya gelar akademis banyak bener....sampai namanya aja gak ada apa-apanya panjangya dibandingkan dengan gelarnya. 

SERATUS SKS TIAP SEMESTER SELAMA 13 TAHUN PRIA INI RAIH 18 GELAR AKADEMIS DAN PROFESI 
Hitung sebentar gelar di belakang nama Anda? Satu, dua, atau tiga? Buat Welin Kusuma, gelarnya tidak cukup jika dihitung dengan sepuluh jari tangan. Pasalnya, dia punya 18 gelar akademis dan profesi. Dia butuh waktu 13 tahun untuk mengumpulkan gelar-gelar itu di berbagai kampus di Surabaya. 

Welin Kusuma, 31, mengeluarkan satu per satu ijazah dari dalam tas ranselnya. Saat ditata di atas meja, tinggi tumpukan ijazah itu hampir sejengkal. Maklum, pria asal Kendari tersebut memiliki 18 gelar akademis dan profesi. Rinciannya, dia menyandang delapan gelar sarjana, tiga gelar magister, dan tujuh gelar profesi.

”Ini salinan sertifikat Muri (Museum Rekor-Dunia Indonesia) yang saya dapatkan April lalu,” tutur Welin yang ditemui di Hotel Mercure, Surabaya, kemarin (12/10). Pada penghargaan itu, tertulis nama
 Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP. Saking panjangnya gelar yang menyertai, nama tersebut sampai ditulis dalam tiga baris.

Welin telah mengurutkan gelar-gelar tersebut sesuai dengan periode pendidikan yang ditempuhnya mulai 1999– 2012. Setelah lulus dari SMAN 1 Kendari, dia langsung melanjutkan ke jurusan teknik industri di Ubaya pada 1999. Lima tahun kemudian, dia mendapatkan gelar sarjana teknik (ST) pada 2004.

Saat semester lima di jurusan teknik industri atau pada 2001, Welin mengambil jurusan ekonomi manajemen di STIE Urip Sumoharjo. Pada 2002 dia mengikuti perkuliahan di jurusan ilmu hukum Unair dan jurusan administrasi negara di Universitas Terbuka (UT). Seolah haus dengan dunia pendidikan, pada tahun yang sama Welin mengambil jurusan teknik informatika di Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS).

”Pada 2003 saya mengambil jurusan sastra Inggris di UK Petra,” tutur pria kelahiran Makassar itu. Dia juga menempuh pendidikan S-1 di Universitas Terbuka pada jurusan administrasi publik dan statistik.

Pendidikan magister teknik industri ditempuhnya di ITS pada 2004. Welin kemudian meraih gelar magister sains manajemen (MSM) dan magister kenotariatan (MKn) di Universitas Airlangga (Unair). Pria 31 tahun tersebut sengaja mengambil program magister di perguruan tinggi negeri untuk mendapatkan pendidikan yang lebih bermutu.

Pendidikan profesi yang pernah dia dapatkan adalah registered financial planner Indonesia (RFP-I), certified professional in brand development (CPBD), certified professional in product management (CPPM), certified financial planner (CFP), affiliate wealth manager (AffWM), bersertifikat konsultan pajak (BKP), qualified wealth planner (QWP), dan certified professional human resource (CPHR). ”Gelar profesi itu berkaitan dengan manajemen, keuangan, dan perpajakan,” urainya.

Selama menjalani pendidikan tersebut hampir tiap tahun, dia menempuh sampai seratus SKS tiap pekan. Bahkan, dia pernah menempuh 111 SKS dalam satu semester genap pada periode Februari–Agustus 2003. Saat itu Welin menempuh kuliah di lima jurusan S-1 sekaligus. Yakni, teknik industri Ubaya (9 mata kuliah/MK-24 SKS), ekonomi manajemen STIE Urip Sumoharjo (4 MK-11 SKS), administrasi negara UT (10 MK-28 SKS), teknik informatika STTS (9 MK-25 SKS), dan hukum Unair (7 MK-23 SKS).

Welin memperoleh rekor Muri yang kedua atas 111 SKS yang ditempuhnya. Penghargaan tersebut dia dapatkan pada Agustus lalu. Dia menuturkan, setiap hari dirinya mengikuti kuliah mulai pukul 07.00 dan baru selesai pada pukul 22.00. Bahkan, pada Sabtu dan Minggu dia juga mengambil kuliah. Misalnya, jurusan ilmu hukum di Unair yang dia tempuh di kelas ekstensi.

Padatnya jadwal kuliah itu membuat dia pontang-panting dari satu kampus ke kampus lain. Bahkan, dia harus pintar-pintar menyesuaikan jadwal perkuliahan pada satu jurusan agar tidak bertabrakan dengan jadwal kuliah di jurusan lain. ”Saya sediakan buku khusus untuk mencatat jadwal kuliah agar lebih cermat,” tutur pria berkacamata tersebut.

Namun, sepandai-pandainya mengatur jadwal, anak kedua di antara tiga bersaudara itu menemui jadwal yang benar-benar mepet. Saat itu, pada 2003, dia mengambil kuliah di jurusan sastra Inggris UK Petra dan teknik komputer STTS. Di UK Petra ada jam kuliah mulai pukul 13.30–15.30. Pada hari yang sama di STTS dia harus mengikuti kuliah pada pukul 15.00–18.00.

Dengan terpaksa Welin harus izin untuk keluar kelas dari perkuliahan UK Petra pada pukul 15.00. Dia pun memacu kendaraannya dari Jalan Siwalankerto untuk segera mengikuti kuliah di STTS, Jalan Ngagel Jaya Tengah. Dia baru bisa masuk ke dalam kelas itu pukul 15.35. Karena batas toleransi keterlambatan hanya 30 menit, dia tidak diperkenankan masuk ruang kuliah. ”Selama satu semester itu saya terlambat empat kali. Untung, masih batas toleransi,” tuturnya.

Lantaran kuliah di beberapa tempat yang berbeda, Welin beberapa kali bertemu dengan dosen yang sama. Dosen tersebut memang mengajar di dua kampus berbeda. ”Dosen itu jadi ingat terus sama saya,” ceritanya lantas tertawa.

Anak pasangan Onny Kusuma-Sisilia Chandra tersebut telah menuntaskan semua pendidikan yang dia tempuh. Terakhir, dia baru saja menyelesaikan kuliah di jurusan teknik informatika STTS pada 2012. Itu pendidikan paling lama yang dia tempuh, yakni sepuluh tahun. Dia menuturkan, cukup sulit lulus dari STTS karena harus bisa membuat aplikasi yang bagus dan teruji. ”Saya memang tidak mau main-main dengan tugas akhir saya. Harus bagus,” tegasnya.

Dia pernah mendapatkan surat peringatan akan dikeluarkan dari STTS karena tak segera menyelesaikan studi. Surat yang sama pada awal 2011 itu juga dia terima saat menempuh pendidikan magister sains manajemen di Unair. Namun, akhirnya Welin berhasil menyelesaikan studi di magister sains manajemen pada September 2011. Di STTS dia telah yudisium pada Februari lalu. ”Waktu dapat surat peringatan DO (drop out, Red) itu, saya sempat down. Pusing,” ucapnya.

Welin mengungkapkan, minatnya untuk menempuh aneka pendidikan tersebut didorong keinginan untuk menjadi konsultan. Cita-cita itu telah muncul sejak kecil. ”Konsultan apa? Hmmm, konsultan yang terintegrasi,” tuturnya.

Dalam bayangannya, seorang konsultan terintegrasi bisa memberikan pandangan dari banyak perspektif. Mulai hukum, ekonomi, hingga keuangan. Saat ini dia menjadi konsultan pajak lantaran punya gelar BKP.

Namun, pekerjaan resmi yang dia tekuni sekarang adalah bidang sistem informasi pada sebuah perusahaan di kawasan Rungkut Industri. Welin mengaku pernah pula bekerja di bidang properti dan perbankan. ”Dari bekerja itu pula biaya pendidikan saya tanggung sendiri,” ucapnya. Dia membiayai sendiri sebagian besar pendidikan yang dia tempuh sejak 2004.

Setelah 13 tahun menempuh pendidikan dan mendapatkan 18 gelar itu, Welin berencana menempuh pendidikan lagi. Dia ingin mengambil program doktoral. Namun, sama dengan tahapan pendidikan di tingkat sarjana dan magister, Welin tak mau main-main dengan kampus yang dipilih. ”Mau cari yang negeri atau yang bagus. Tetapi, saya masih menyesuaikan jadwal kerja,” katanya.

Sebenarnya, dia baru saja memperoleh gelar profesi CPHR (certified professional human resource). Jadi, bisa dibilang gelar Welin kini menjadi 19 buah. ”Saya ingin berbagi dengan orang lain. Mungkin semacam memberikan motivasi,” terangnya.


sumber | iniunic.blogspot.com | http://unik-aneh.lintas.me/go/unikle.blogspot.com/100-sks-per-semester-pria-ini-raih-18-gelar-akademik/

Rabu, 03 Juli 2013

Masihkah Sombong Setelah Melihat Gambar ini?


Sungguh Maha Besar, Melihat Ciptaan-Nya saja Kita tidak mampu apalagi Melihat Allah SWT, Renungkanlah bahan bacaan di bawah ini semoga kita terhindar dari Perbuatan Sombong. Sesungguhnya kita Sangat Kecil di Mata ALLAH SWT.

Tim unikaneh.com mendapatkan beberapa gambar mengenai perbandingan ukuran bumi, diantara beberapa bagian di jagat raya ini.
Quote:

Gambar menunjukkan besar bumi dibandingkan dengan planet2 yang ukurannya lebih kecil, yaitu : Venus, Mars, Mercury, dan Pluto. 


Lalu kita lihat gambar di bawah ini… 

Quote:
Ini bumi dibandingkan dengan planet2 yang lebih besar.. Ada Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Selanjutnya… 

Quote:
Perhatikan Bumi apabila dibandingkan dengan Matahari. 


Next… 

Quote:

Apabila dibandingkan dengan Arcturus, Matahari saja sudah terlihat sangat kecil, apalagi Bumi.
Sampai sini… 

Quote:Dengan perbandingan diatas tadi, setidaknya kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi, apalagi kita sebagai penghuninya. Terbayang jelas jagat raya yang sangat besar pada gambar skala-skala diatas. Bumi kita tidak kelihatan lagi di sini , bahkan matahari hanya sebesar debu

Antares adalah bintang ke-15 yang paling terang di angkasa. Sebenarnya masih banyak yang lebih besar lagi dari Antares, tapi belum ada bukti dan bahkan satelit huble tercanggihpun belum bisa memotretnya.
 

ane sempat berpikir juga… Siapakah kita…?
Layakkah kita sombong dihadapan ALLAH ?
Apakah tujuan hidup kita…?
Apa yang membuat hidup kita, manusia, berharga, mulia dihadapan ALLAH…?
 

Bumi saja yang menurut kalian besarnya cuma setitik, gimana kalian yang sangat kecil??? jadi.. tidaklah pantas manusia berjalan di atas muka bumi ini dengan sombong terhadap sesama makhluk Allah, apalagi berlaku sombong terhadap Penciptanya, Yang Maha Besar, Allah SWT.
 
Dan disini matahari sudah tak terlihat, bagaimana dengan bumi..?



sumber | iniunic.blogspot.com | http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000012751829/masihkah-agan-sombong-setelah-melihat-gambar-ini/

Rabu, 01 Mei 2013

“Handschar”, Barisan Tentara Muslim Nazi



Apa yang anda pikirkan ketika mendengar Nazi? mungkin Adolf Hitler, Holocaust dan lainnya. Tapi yang akan an-najah jelaskan pada pembahasan kali ini adalah sebuah Divisi unik dari pasukan Nazi yang terdiri dari orang orang Muslim Bosnia yang bukan merupakan orang Jerman alias non-Jerman. Rencana ini sudah disetujui oleh Adolf Hitler sendiri, atas usulan dari Heinrich Himmler yang  bahwatelah mengetahui bahwa ajaran Islam berhasil menciptakan pejuang yang tanpa takut karena Islam menjanjikan bahwa Muslim yang gugur dalam perang adalah jalan menuju surga. Pada April 1943, seorang Mufti Jerusalem dipanggil untuk membantu seleksi dan mengatur untuk masuk ke Waffen-SS.


Seorang Mufti bernama Mohammad Amin al-Husayni menyambut sukarelawan Bosnia yang akan ikut serta dalam perang


Akhirnya setelah rekruitmen selesai,didapati sekitar 60% adalah Muslim dan sisanya adalah orang Jerman yang menetap di Bosnia yang terhitung ada sebanyak 23,200 Muslims dan 2,800 orang Kroasia. Dan, setiap divisi memiliki imam imam di setiap batalion.

Pada tanggal 9 Oktober, barulah nama mereka ditetapkan sebagai 3 Waffen-Gebirgsdivision der SS”Handschar” Division. Dan pada 15 February 1944 selesailah latihan mereka di Neuhammer dan siap kembali NDH alias Kroasia.


Prajurit “calon Handschar” yang sedang sholat di tempat pelatihan mereka, Neuhammer tahun 1943.


Tujuan utama dibentuknya divisi ini adalah mengamankan wilayah seluas 6.000 Km2 disekitar bosnia dan Kroasia yang menjadi “Wilayah Aman” dan melakukan operasi operasi khusus yang sebagian besar adalah pembersihan anti-partisan di cakupan wilayah aman tersebut.

Salah satu Operasi Anti-Partisan pada tahun 1943 adalah Operasi Wegweiser yaitu operasi pembersihan anti partisan sekaligus operasi pertama Handschar division yang terbilang cukup sukses dalam membersihkan wilayah Syrnia. Terhitung 573 anti-partisan tewas dan 82 lainya ditangkap.


 

Singkat cerita, pada akhir perang tahun 1944-1945 divisi ini bertempur melawan pasukan Rusia dan Bulgaria yang sudah merangsek masuk jauh menuju Jerman. Para prajurit yang tersisa banyak yang berusaha kembali ke Bosnia, maupun menuju ke arah barat untuk menyerah pada pasukan Inggris dan Amerika karna mendekam dipenjara Russia dinilai lebih kejam dan pada akhirnya mereka akan menjadi pekerja paksa ditengah dinginnya cuaca Russia dan penyiksaan oleh para sipir penjara Russia yang terkenal kejam. Di akhir perang sendiri sekitar 38 perwira diekstradisi ke Yugoslavia untuk menjalani pengadilan dan 10 diantaranya dieksekusi mati. [an-najah.net]

Selasa, 23 April 2013

Bagaimana Menanamkan Konsep Aqidah pada Anak?



Penanaman Konsep Ilahiah kepada Anak
Oleh: Amhar Riandini
(Mahasiswa STIQ ‘Isy Karima, Karanganyar, Jawa Tengah)

Konsep Ilahiah merupakan konsep yang paling mendasar bagi setiap agama, kemudian dari konsep Ilahiah inilah dijabarkan konsep-konsep lainnya dalam agama, seperti konsep tentang manusia, kenabian, wahyu, dan lain-lain. Oleh karena itu, mau tidak mau, setiap berbicara tentang agama, yang pertama kali perlu dipahami adalah konsep Ilahiah-nya terlebih dahulu. 

Konsep Ilahiah dalam Islam memiliki sifat yang khas tidak sama dengan konsepsi Ilahiah dalam filsafat tradisi Yunani yang disebut sebagai unmoved mover, ataupun konsepsi Ilahiah dalam Kristen dengan trinitasnya, atau agama Budha dengan Sad-Sadha, atau Hindu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atau Yahudi yang masih mempersoalkan nama Ilahiah mereka YHWH-kah atau Yahweh.

Dalam Islam, konsep Ilahiah sudah cukup jelas tertera dalam pondasi dasar Islam, yaitu rukun Iman yang enam (iman kepada Allah, iman kepada para malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul Allah, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qodho’ dan qadar) dan rukun Islam yang lima (syahadat, sholat, puasa, zakat, naik haji bila mampu), sebagaimana hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam  yang disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Arba’in An-Nawawiyah-nya :
عن أبي عـبد الرحمن عبد الله بن عـمر بـن الخطاب رضي الله عـنهما ، قـال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسـلم يقـول : بـني الإسـلام على خـمـس Ø´Ù€Ù‡Ù€Ø§Ø¯Ø© أن لا إلـه إلا الله وأن محمد رسول الله ، وإقامة الصلاة ، وإيـتـاء الـزكـاة ، وحـج البيت ، وصـوم رمضان
Dari Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khathab radhiallahu 'anhuma berkata : saya mendengar Rasulullah bersabda: "Islam didirikan diatas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhan”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Menurut Dr. Adian Husaini, MA, keimanan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam adalah kunci utama dari seluruh aspek keimanan Islam, tidak ada Islam jika tidak ada keimanan terhadap kenabian Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam. Karena Allah menurunkan wahyu-Nya (Al-Qur’an) kepada utusan-Nya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam.
Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam itulah yang mengenalkan kepada kita umat Islam siapa Ilah kita dan bagaimana cara beribadah kepada Allah. Melalui Nabi Muhammad juga kita memahami wahyu Allah, dan beliau pula yang menjelaskan kepada umatnya bagaimana cara shalat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya.
Umat Islam tidak dapat mengenal nama Allah, sifat-sifat-Nya, dan cara menyembah Allah dengan benar kecuali melalui utusan-Nya, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam. Maka, syahadat Islam berbunyi: ”Saya bersaksi tidak ada Ilahiah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Tanpa beriman kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam dan wahyu yang dibawanya, mungkin umat Islam hanya akan mengakui adanya Ilah, dan mengakui bahwa Ilah itu satu, tanpa bisa mengenal siapa Ilah itu, siapa Dia, siapa nama-Nya, bagaimana sifat-sifat-Nya, dan bagaimana cara menyembah-Nya.
Konsep Ilahiah dalam Islam atau Aqidah Islamiyah adalah pondasi yang harus dimiliki oleh orang yang beragama Islam. Akan lebih baik jika konsep aqidah ini ditanamkan sejak masa kanak-kanak. Mengapa harus kanak-kanak? Menurut Dr. Amani Ar-Ramadi masa kanak-kanak adalah masa yang masih jernih pemikirinnya. Karenanya, pengarahan anak untuk mengenal agama mendapatkan porsi yang masih luas dalam hatinya, tempat tersendiri dalam pikirannya, dan sambutan oleh akalnya.
Selain itu, anak adalah amanat Allah. Allah menitipkan amanat itu kepada orang tua, pendidik, keluarga dan masyarakat untuk dididik dengan baik dan benar. Atas amanat, tersebut mereka semua akan dimintai pertanggung-jawaban dan akan dihisab atas kelalaian mereka dalam pendidikannya. Begitu pula, mereka akan mendapatkan pahala jika berbuat baik kepada anak-anak dan bertaqwa kepada Allah.[1]
Anak merupakan pondasi yang paling mendasar bagi terbentuknya sebuah bangunan umat. Apabila anak diletakkan dalam posisi yang benar, bangunannya secara utuh akan bisa lurus. Pondasi dasar yang harus ditanamkan kepada anak adalah pemahaman Aqidah, supaya anak bisa menjadi bangunan yang terbentuk lurus. Imam Ghazali telah menekankan untuk memberikan perhatian terhadap anak dan mendiktekannya sejak kecil agar ia bisa tumbuh di atas aqidah itu.
Beliau mengatakan, “Ketahuilah bahwa apa yang telah kami sebutkan dalam menjelaskan aqidah seyogyanya diberikan kepada sang anak di awal perkembangannya agar ia bisa menghafalkannya benar-benar, sehingga makna-maknanya kelak di masa dewasa terus terungkap sedikit demi sedikit”.[2]
Imam Ghazali juga menjelaskan dalam kitab Al-Ihyâ’ ‘Ulûm Ad-Dîn cara menanamkan aqidah pada anak-anak. Beliau mengatakan, ”Cara menamkan keyakinan ini bukanlah dengan mengajarkan keterampilan berdebat dan berargumentasi, akan tetapi caranya adalah menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an dan tafsirnya, membaca hadits dan makna-maknanya serta sibuk dengan tugas ibadah.
Dengan demikian, kepercayaan dan keyakinan anak akan terus bertambah kokoh sejalan dengan semakin seringnya dalil-dalil Al-Qur’an yang didengar olehnya dan juga sesuai dengan berbagai bukti dari hadits Nabi yang ia telaah dan berbagai faedah yang bisa ia petik darinya. Ini ditambah lagi oleh cahaya-cahaya ibadah dan amalan-amalan yang dikerjakannya yang akan semakin memperkuat itu semua”.[3]
Cara memahamkan aqidah kepada anak bisa dibilang gampang-gampang susah. Aqidah Islamiyah dengan enam pokok keimanan, mempunyai keuniakan bahwa kesemuanya itu merupakan perkara yang ghaib. Anak dengan berbagai karakteristiknya yang khas, terkadang membuat banyak orang tua ataupun pendidik kebingungan bagaimana ia mesti menyampaikannya kepada anak dan bagaimana pula anak bisa dengan mudah berinteraksi dengan ini semua? Bagaimana cara menjelaskannya kepada anak-anak  agar lebih mudah dipahami?
Sebelum menjelaskan konsep aqidah islamiyah, sudah sepantasnya orang tua dan pendidik memahami terlebih dahulu tentang konsep Ilahiah itu sendiri. Dan ketika anak mulai dikenalkan dengan Ilah-nya, akan timbul berbagai macam pertanyaan dalam benaknya. Orang tua dan pendidik harus berusaha menjelaskan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak.
Selain itu, orang tua ataupun pendidik dituntut untuk kreatif dalam menjelaskan masalah aqidah ini agar lebih mudah dipahami. Misalnya cara mengenalkan Allah kepada anak-anak, ketika mereka bertanya ‘Siapa Rabb-ku?’ jelaskan kepada mereka bahwa Rabb mereka adalah Allah yang telah menciptakan, memelihara, menguasai, dan mengatur alam semesta ini. Gunakan dalil dari Al-Qur’an supaya mereka lebih yakin, kalam Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat Al-Fatihah :
الْØ­َÙ…ْدُ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ رَبِّ الْعَالَÙ…ِينَ
“ Segala puji bagi Allah, Ilahiah semesta alam.”
Lalu, ketika mereka bertanya ‘Dari mana engkau mengenalRabb-mu?’ jelaskan kepada mereka bahwa mereka mengenal Rabb-nya dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Seperti adanya malam, siang, matahari, bulan, tujuh lapis langit, tujuh lapis bumi, berikut apa yang ada di langit dan di bumi serta apa yang ada diantara keduanya. [4]
Kemudian apabila anak-anak bertanya ‘Di mana Allah?’ jelaskan kepada mereka bahwa Allah berada di atas langit, bersemayam tinggi dan naik di atas ‘Arsy.
Sayangnya, banyak orang tua ataupun tenaga pendidik yang ketika ditanya ‘Di mana Allah?’, kebanyakan dari mereka menjawab ‘Allah ada di atas’. Jawaban yang abstrak apabila diberikan kepada anak-anak. Karena bisa jadi ketika si anak berada di dalam rumahnya kemudian mendongakkan kepalanya ke atas, berharap agar bisa melihat Allah –karena jawaban yang diberikan kepadanya Allah itu ada di atas-. Ternyata si anak hanya menemukan cicak yang sedang berburu nyamuk. Salah-salah anak tersebut mengira cicak itulah Ilahhnya. Naudzubillah.
Dan apabila mereka bertanya ‘Apa itu ‘Arsy?’,  jelaskanlah bahwa ‘Arsy adalah makhluk Allah yang paling besar, yang letaknya paling tinggi, yang berada di atas langit ketujuh.[5]Sertakan dalil dari Al-Qur’an surat Thaahaa ayat 5 agar si anak bertambah yakin dan ajarkan untuk menghapalnya, yang berbunyi :
الرَّØ­ْÙ…َÙ†ُ عَÙ„َÙ‰ الْعَرْØ´ِ اسْتَÙˆَÙ‰
“(yaitu) Ilah yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas 'Arsy.”
Anak-anak adalah amanat Allah yang dititipkan kepada orang tua, pendidik, keluarga, dan masyarakat untuk dididik dengan baik dan benar. Atas amanat tersebut, mereka semua akan dimintai pertanggung-jawaban dan akan dihisab atas kelalaian mereka dalam pendidikannya. Begitu pula, mereka akan mendapatkan pahala jika berbuat baik kepada anak-anak dan bertaqwa kepada Allah. Oleh karena itu, penanaman konsep ke-Ilahiah-an dalam Islam sebaiknya dimulai dari sejak kanak-kanak agar pendidikan anak yang merupakan amanat dari Allah bisa dipertanggung-jawabkan dengan baik.
Wallahu ‘alam bishowab.


[1] Dr. Amani Ar-Ramadi, Pendidikan Cinta untuk Anak, (Solo:Aqwam, 2006), hlm.116
[2] Muhamad Suwaid, Mendidik Anak Bersama Nabi, (Solo:Pustaka Arafah, 2004),hlm.112
[3] Loc. Cit., hlm.113
[4] Abu ‘Umar Ibrahim, Bimbingan Belajar untuk Anak-anak Islam:Buku Pelajaran Aqidah,(Hikmah Anak Sholih:2006), hlm.16
[5] Loc. Cit., hlm.15

Minggu, 07 April 2013

Bekal Menghafal Alquran



Republika/Aditya Pradana Putra
Seorang bocah membaca Alquran dalam kegiatan khataman Alquran secara massal.
A+ | Reset | A-

Para penghafal Alquran mengemban tugas dan misi yang mulia. Jika niatnya ternodai, justru akan berakibat buruk pada mereka. 
Alquran mudah dibaca dan dihafal, itu adalah garansi dari Allah SWT. Sehingga, tak ada alasan seseorang untuk mangkir dan berpaling dari belajar membaca Alquran. Terlebih, berdalih susah lalu tidak menghafalnya. 

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. al-Qamar [54]: 17).
    
Mari kita kalkulasikan bersama. Jika Anda menghafal satu hari satu ayat secara konsisten, Anda akan bisa rampung menghafalnya selama 17 tahun, tujuh bulan, dan sembilan hari. 

Ini bila dengan asumsi jumlah ayat mengikuti pendapat mayoritas ulama Makkah yaitu lebih dari 6220 ayat. Perinciannya sebagai berikut: 17 x 360 hari = 6120 hari. Jumlah itu ditambah tujuh bulan sembilan hari. Totalnya 6339 hari. 

Jika dua hari dua ayat, maka hafalan tersebut akan kelar selama delapan tahun, sembilan bulan, dan 18 hari. Jika proses itu dijalani, tak akan terasa.  
    
Ketahuilah, para penghafal Alquran, mengemban misi dan tugas yang mulia. Mereka akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat kelak. Secara tegas, Allah memuliakan para hafidz itu melalui lisan Rasul-Nya, Muhammad SAW. 

Penghafal Kitab Suci itu, seperti dinukilkan Imam Tirmidzi dalam riwayatnya, akan berhias dengan mahkota kemuliaan. Ini karena Sang Khaliq memberikan keridhaan pada yang bersangkutan. Kebaikannya pun akan bertambah, tiap kali melantunkan satu ayat. 
     
Para penghafal Alquran, seperti ditegaskan pula di hadis riwayat Ahmad, adalah ‘keluarga’ Allah di muka bumi. Keutamaan inilah, yang mendorong Rasul memuliakan para sahabat penghafal Alquran. 

Ketika perang Uhud meletus, tak sedikit sahabat yang gugur dalam pertarungan itu. Rasul selalu mendahulukan para penghafal Alquran untuk dimakamkan lebih dulu. “Manakah di antara mereka yang hafal Alquran?,” demikian  jawaban Rasul atas pertanyaan sahabat.
 
Semasa Rasul hidup, gairah menghafal Alquran di kalangan sahabat sangatlah tinggi. Tak terkecuali para pemuda. Ada sederet nama kawula muda ketika itu yang menghafal Alquran seperti Amar bin Salamah, al-Barra’ bin ‘Azib, dan Zaid bin Haritsah. 

Sahabat Zaid bin Tsabit yang berusia belia saat itu, bahkan masuk ke dalam daftar sahabat pencatat wahyu. Di masa Khalifah Abu Bakar, Zaid dilibatkan pula proyek kodifikasi Alquran. 
    
Akan tetapi, terdapat poin penting yang mesti ditekankan para penghafal Alquran. Mereka mesti mengikuti sejumlah aturan dan etika agar proses menghafal mendapatkan keberkahan dari-Nya. Syekh Qahthan Birqadar, memaparkan sejumlah fondasi dasar yang harus diperkokoh para penghafal Alquran. 
    
Paling utama ialah meluruskan niat. Jadikan motivasi satu-satunya menghafal Alquran, yakni mendapatkan keridhaan-Nya. Bukan berorientasi pada ketenaran, popularitas, yang berkelindan dengan melimpah ruahnya materi. 

“Niat duniawi tak akan berbuah manis,” tulisnya. Lihatlah, kisah yang tertuang di hadis riwayat Muslim. Mereka yang belajar dan mengajarkan Kitab Samawi itu, harus menerima siksa lantaran tujuannya hanya ingin dielu-elukan manusia.
    
Syekh Qahthan mengingatkan, agar menyempurnakan proyek hafalan itu dengan praktik dan pengamalan Alquran. Amalkan ajaran, nilai, dan etika yang terkandung di dalamnya. Jadilah hafidz yang pionir dan selalu terdepan soal akhlak dan moralitas. 

Tetap tawadhu dan tidak sombong di hadapan orang  lain. Ingatlah, Alquran akan menjadi saksi kita kelak di akhirat. “Alquran adalah saksi atas kebaikan atau keburukanmu,”sabda Rasul di hadis Muslim. 
    
Dan, tetaplah konsisten mengulang-ulang hafalan (muraja’ah). Ini agar anugerah berupa hafalan yang diberikan Allah, tidak sirna begitu saja. Proses mengulang dan menjaga hafalan, justru lebih berat dibandingkan menghafal. 

Sebuah hadis riwayat Bukhari Muslim menyatakan hal itu. Rasul pernah menyerukan agar tetap menjaga hafalan Alquran. “Memelihara hafalan lebih berat ketimbang mengikat seekor unta,”titah Nabi.  
    
Ada banyak media yang bisa dilakukan untuk proses muraja’ah. Mulai dari menjadi imam shalat, mendengarkan tilawah melalui mp3, saling bertukar bacaan, dan sebagainya. Tentu, ini akan lebih utama dan ditekankan dengan bimbingan guru yang berkompeten.  
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Ini Tips Menghafal Alquran dari Imam Masjidil Haram



foto damanhuri zuhri/republika
imam masjidil haram syaikh saad alghamidi (kiri) mendengarkan penjelasan ustaz yusuf mansur soal PPPA

Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syekh Saad al-Ghamidi mengungkapkan menghafal Alquran butuh proses dan perlu niat serta kesabaran. Ia mengingatkan, menghafal Alquran harus diperkuat dengan program lanjutan yakni kajian dan pehaman Alquran. 

Menurut Syekh Saad al-Ghamadi, memahami Alquran tak kalah penting dengan menghafal. ”Memahami wajib dan menghafal sunat,” katanya kepada sejumlah wartawan beberapa waktu lalu, termasuk Republika di Jakarta.   

Menurut dia, menghafal Alquran butuh niat dan kesabaran. ''Saya menghafal Alquran tidak sebentar. Perlu waktu lima tahun. Di sela-sela itu, penempaan niat terus dibutuhkan,'' jelasnya. 

Ada kalanya niat dan semangat itu kendor. Perbarui terus niat. Ingat dan terus motivasi diri, antara lain dengan pahala. Rasulullah saw bersabda:”Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Alquran di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR Abu Daud dan Turmudzi). 
    
Ia mengatakan, Imam as-Syanqithi menekankan jangan menghafal Alquran untuk ajang perlombaan duniawi, tetapi guna berkompetisi di akhirat. Memang proses itu tidak mudah. Tapi ingat, otak kita itu ibarat mesin. 

Jika hari ini hanya satu ayat, besok akan bertambah terus. Mesin akan terus berjalan. Jangan  lupa, sediakan waktu untuk menghafal satu atau dua jam tiap hari. 
    
Syeikh Saad al-Ghamidi mengingatkan ulangi terus hafalan Anda. ''Guru saya berpesan, tiap surah yang dihafal harus diulangi lebih dari satu kali. Jika perlu 20 atau bahkan 40 kali. Libatkan teman utuk mengulang hafalan bersama,'' jelasnya. 

Di Dammam, Arab Saudi, kata al-Ghamidi, tradisi ini berjalan. Keberadaan teman dalam menghafal juga perlu.''Ingat, mengulang hafalan tak kalah rumit dibanding menghafal,'' jelasnya.  

Seorang hafiz, kata dia, harus menjadi pionir akhlak. Rasul bersabda, ''Sebaik-baik dari kalian ialah mereka yang belajar Alquran dan mengajarkannya.'' 

Menurut dia, seorang penghafal Alquran harus tawadhu, berbakti pada orang tua, dan berhias dengan akhlak terpuji. Jangan salah, kata dia, seorang penghafal Alquran juga manusia. Bisa saja berbuat salah. 

''Ini bukan berarti, seorang hafiz harus kaku dalam kehidupannya. Silakan berinteraksi sewajarnya. Bermainlah dengan anak-anak, bercandalah, berolahragalah, dan beraktivitas seperti biasa,'' jelasnya mengingatkan.  
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID