Selasa, 21 Desember 2010

PROLEMATIKA UMMAT ISLAM HARI INI



Dialog Antar Mahasiswa (Ma’had Ali An Nuur dengan Ma’had Abu Bakar). 10 R. Tsani 1423 H/21 Juni 2002 M

PROBLEM INTERN :

1.  Penyimpangan Aqidah
2.  Tidak berhukum dengan hukum Allah
3.  Meninggalkan Jihad
4.  Perselisihan dan Perpecahan
5.  Tidak menegakkan amar ma’ruf – nahi mungkar
6.  Mencintai dunia dan benci kematian
7.  Kebodohan
8.  Dosa dan Ma’siyat
9.  Dekadensi moral
10. Ghozwul Fikri

PROBLEM EXSTERN :

1.    Yahudi Internsional :
a.    Zionisme
b.    Freemansory
c.    Rotary Internasional
2.    Komunisme
3.    Existensialisme
4.    Sekulerisme
5.    Kristenisasi

SOLUSI :

1.    Iqomatul Hujjah
2.    Iqomatul Quwwah

PENJABARAN :

1.    Penyimpangan Aqidah

Ditandai munculnya gerakan-gerakan bid’ah sejak tahun 37 H. – 234 H. yaitu :
1.    Khowarij.
Salah satu aqidahnya yang sesat adalah ia mengkafirkan orang yang melakukan perbuatan dosa besar. Halal darah dan kehormatannya.
2.    Syi’ah. Dipelopori oleh Abdullah ibnu Saba’
Salah satu aqidah sesatnya adalah tidak mengakui kekholifahan Abu Bakar, Umar dan Utsman. Dan mereka selalu mencela para shahabat selain yang dikecualikan oleh mereka. Mereka menghalalkan nikah mut’ah dan boleh bertaqiyyah.
3.    Qodariyah. Dipelopori oleh Ma’bad Al Juhni
Salah satu aqidah sesatnya adalah bahwa perbuatan hamba itu tergantung seratus persen pada kehendak Allah, manusia tidak bisa ikut campur.
4.    Murji’ah. Dipelopori oleh Hasan ibnu Muhammad ibnu Hanafiyah
Salah satu aqidah sesatnya adalah menjauhkan amal dari iman. Iman itu hanya amalan hati saja (tasdiq).
5.    Mu’tazilah. Dipelopori oleh Washil ibnu ‘atho’
Salah satu aqidah sesat mereka adalah bahwa orang yang melakukan dosa besar itu kedudukannya Manzilah baina Manzilataini (tidak kafir dan tidak mukmin).
Kelompok ini lebih mengedepankan akal daripada nash.
(Lihat dalam kitab Syarh Ushulu I’tiqodi Ahlis Sunnah Wal Jama’ah. Syaikh Abu Al Qosim al Lalikai. 1/20-31. dan dalam kitab Al Inhirofaat Al ‘Aqidiyyah Wal ‘Ilmiyyah. Syaikh Muhammad Qutb).

Inilah awal mula kelompok pencetus bid’ah, yang menelurkan aqidah sesat.

2.    Tidak berhukum dengan Hukum Allah
Akibat tidak berhukum kepada Allah menjadikan kaum muslimin dihinakan, Islam dicampakkan dan kehormatan kaum muslimin di injak-injak, serta kehormatan kaum muslimah dinodai.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata :
“Telah diketahui, bahwa orang yang membahayakan bagi Dienul Islam adalah orang yang mengikuti selain Islam atau mengikuti selain Syari’at Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam. Maka dia telah kafir sebagaimana kafirnya orang-orang yang beriman dengan sebagian kitab dan kufur dengan sebagiannya”. Sebagaimana Firman Allah : QS. An Nisa’ : 150-151). (Lihat dalam kitab Tahqiqul Qowanin Wa Wujubul Hukmi, 39).
3.    Meninggalkan Jihad
Akibat meninggalkan jihad maka kaum muslimin akan tertimpa kehinaan.
Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

عن ابن عمر مرفوعا ( إذا تبايعتم بالعينة و أخذتم أذناب البقر و رضتم بالزرع و تركتم الجهاد سلط الله عليكم ذلا لا ينزعه حتى ترجعوا إلى دينكم). رواه أبو داود و صححه الألباني في صحيح سنن أبي داود ص 655


4. Perselisihan dan Perpecahan
Perselisihan akan melemahkan kekuatan ummat Islam. (Lihat dalam kitab Perpecahan Ummat sebab-sebab dan terapinya. Oleh syaikh Muhammad bin Abdul Ghofar Asy-Syarif).
5.    Tidak menegakkan Amar Ma’ruf – Nahi Mungkar
Rosulullah bersabda :
عن عبد الرحمن بن الحضرمي أخبرني من سمع النبي صلى الله عليه وسلم يقول ( إن من أمتي قوما يعطون مثل أجور أولهم ينكرون المنكر). رواه احمد و صححه الألباني في السلسلة الصحيحة 4/275ح  1700.
Abu Bakar berkata :
“Jikalau kalian tidak menegakkan amar ma’ruf dan nahi mungkar, maka Allah akan menguasakan atas kalian kehinaan”.
6.    Mencintai dunia dan takut pada kematian
Rosulullah menerangkan akan penyakit wahn kepada para shahabat, lalu mereka bertanya. Apakah wahn itu ? beliau menjawab : cinta dunia takut mati. Dan dalam riwayat lain dikatakatan “cinta dunia dan takut jihad fie sabilillah”.
7.    Kebodohan
Berkata Dr. Abdul Majid Az Zindani : “ Telah menjadi umum kebodohan ummat akan dien di berbagai negara islam, sehingga kerap kali didapatkan seorang muslim yang telah bersyahadat, mendirikan sholat, berzakat, shoum dan haji, iman terhadap al Qur’an, mencintai rosul dan membenarkannya, serta cenderung atau mendukung atas Islam. Bersamaan dengan itu, anda melihat mereka beramal dan berbicara, berkeyakinan dengan keyakinan yang menjerumuskan kepada kekafiran, syirik dan nifak. Sementara dia tidak mengetahui hakikatnya, bahkan mungkin mengira hal itu adalah benar dan diridhoi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan dia itulah seorang muslim yang cenderung kepada diennya tetapi terperangkap dengan kekufuran, syirik karena kebodohan yang dapat menjerumuskannya dalam neraka”. (Lihat dalam kitab Kitabul Iman : 230).



  1. Dosa dan Maksiyat
Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah berkata :
“Apakah yang menyebabkan Allah menghancurkan kaum Nuh ‘alaihis salam ? apa yang menyebabkan-Nya menghembuskan angin yang sangat dahsyat pada kaum ‘Ad, sehingga kematian mereka di atas bumi ini bagaikan pohon-pohon korma yang tumbang ? apa yang menyebabkan-Nya mengirimkan pada kaum Tsamud suara yang keras mengguntur sehingga membuat mereka terkejut dan akhirnya mati ? apa yang menyebabkan tingginya martabat kaum Luth ‘alaihis salam sehingga para malaikat mendengar gonggongan anjingnya kemudia ia merendahkan martabatnya dan menghancurkan mereka dengan mengirimkan angin yang membawa batu dan sijil ? maka Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada mereka berbagai macam adzab yang tidak Allah berikan kepada ummat yang lain, apakah karena terlalu dlolimnya mereka ? … tidak diragukan lagi yang membuat kaum itu demikian dan Allah mengadzab mereka adalah disebabkan dosa dan maksiyat mereka”.
  1. Dekadensi Moral
Syaikh Sakib Arsalan berkata :
“Penyebab utama kaum muslimin mundur  adalah fasadul akhlaq, mereka mengira – kecuali orang yang dirahmati Allah – bahwa ummat ini diciptakan untuk berbuat sekehendaknya. Pemikiran seperti ini telah merasuk dalam fikiran mereka, sampai-sampai jika ada orang yang merubah dan berusaha untuk meluruskan, mereka serang dengan sesuatu yang lain. Datanglah ulama yang mengambil muka kepada umaro mereka, mereka putar balikkan hal itu, mereka jilat dan mereka berikan fatwa untuk memperbolehkan membunuh penasehat itu dengan alasan melanggar ketaatan dan keluar dari jama’ah”.(Lihat dalam kitab Limadza Taakkhorol Muslimun walima Taqoddama Ghoirumum ?).

10. Ghozwul Fikri


Solo, 10 R. Tsani 1323 H/21 Juni 2002 M



Tidak ada komentar:

Posting Komentar