Rabu, 15 Desember 2010

Kiat Hafal Al-Qur'an (1)


Menghafal al-Qur'an adalah mukjizat
[Kiat cerdas hafal al-Qur'an]

Tak bisa dipungkiri bahwa menghafal al-Qur'an adalah sebuah mukjizat. Benar, sebuah mukjizat besar. Kita dapat menemukan ribuan atau bahkan jutaan umat Islam yang hafal al-Qur'an. Padahal kitab ini tergolong besar, surat-suratnya sangat banyak, dan banyak pula ayat-ayat yang hampir mirip.

Sampai saat ini saya belum menemukan sebuah kitab - baik yang berupa kitab samawi ataupun yang bukan kitab samawi- di muka bumi ini yang dihafal umat manusia sebagaimana mereka menghafalkan al-Qur'an. Hal ini merupakan suatu keistimewaan tersendiri dari Allah swt terhadap kitab-Nya yang agung ini.

Andapun akan dibuat semakin takjub saat menemukan begitu beragamnya tingkatan usia, suku, dan bangsa dari kaum muslimin yang mampu menghafal Kitab mulia ini. Meskipun Anda berpikir pada kenyataannya mereka mampu untuk itu. Anda akan melihat hal-hal seperti berikut:

  • Anak-anak kecil di bawah usia sepuluh tahun, bahkan ada yang baru berusia tujuh tahun menghafal al-Qur'an. Mereka juga mampu menghafal seluruhnya dalam usia dini. Inilah kenyataan yang terjadi. Padahal mereka tak mengerti apa makna kalimat-kalimat yang mereka baca itu.
  • Kita juga sering menemukan orang-orang yang buta huruf -tak bisa membaca dan menulis- tetapi mereka bisa menghafal kitab yang menakjubkan ini hanya dengan mendengar dan dituntun membaca saja.
  • Kita juga sering melihat orang yang tidak dikaruniai nikmat penglihatan (buta), tetapi Allah karuniakan atasnya nikmat al-Qur'an. Meskipun mereka tidak dapat melihat Kitab ini dan mengetahui bentuknya, tetapi Allah swt menganugerahkannya nikmat menghafal al-Qur'an, dengan hasil yang barangkali lebih melekat dan lebih matan daripada orang-orang yang memiliki penglihatan sempuran.
  • Akan tetapi, yang lebih unik dan lebih menakjubkan lagi ialah bahwa Anda menjumpai kaum yang sama sekali tidak bisa berbicara dengan bahasa Arab, tetapi mereka mampu menghafalkan Kitab berbahasa Arab ini. Bahkan, mereka dapat membacanya secara tartil sebagaimana ia diturunkan, dengan bacaan yang bisa jadi lebih baik daripada orang-orang Arab sendiri, yang setiap hari berbicara dengan bahasa Arab.

Semua ini mengisyaratkan bahwa kemudahan menghafal al-Qur'an merupakan mukjizat serta salah satu bukti kekuasaan-Nya. Maha benar Allah ketika berfirman:


إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون

Artinya: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur'an dan sungguh Kami benar-benar menjaganya."(Qs al-Hijr: 9)

Saran 'pengajaan' yang paling agung dan efektif terhadap Kitab yang mulia ini ialah dihafalkannya al-Qur'an di hati sanubari laki-laki, wanita, maupun anak-anak. Sebab, tempat tersebut (hati) merupakan tempat penyimpanan yang paling aman, terjamin, serta tidak bisa dijangkau oleh musuh dan para pendengki.

Bisa jadi pada suatu saat umat Islam diserang dan kitab yang mulia ini dibakar. Namun demikian, al-Qur'an tetapi kokoh direlung hati sanubari para penghafalnya. Peristiwa ini pernah dialami umat Islam di berbagai negeri Islam ketika dijajah Uni Sovyet.

Mereka membakar setiap Mushaf (al-Qur'an) dan menghukum mati setiap orang yang di dalam rumahnya atau ruang kerjanya terdapat al-Qur'an. Meskipun demikian penduduk negeri-negeri Islam yang terjajah ini menghafalkan al-Qur'an di dalam hati sanubari mereka.

Mereka juga mewariskan hafalannya dari satu orang ke orang lain dengan cara di-talqin-kan. Selain itu mereka mempelajari dan mengajarkannya di tempat-tempat persembunyian, gua-gua dan parit-parit perjuangan.

Seiring berjalannya waktu, bergantinya hari, dan berlalunya tahun, kezaliman dan kedurjanaan bangsa Rusia (Uni Sovyet) sirna. Sementara al-Qur'anul Karim masih bersama hati kaum muslimin. Mahabenar Allah swt:

بل هو آيات بينات فى صدور الذين أوتوا العلم وما يجحد بآياتنا إلا الظالمون

Artinya: "Sebenarnya, al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim."(Qs al-Ankabut: 49)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar