Rabu, 28 Desember 2011

Saat Home Sick Melanda

KANGEN rumah atau yang biasa dikenal dengan home sick adalah penyakit langganan yang melanda para pelajar atau mahasiswa yang berada jauh dari orangtua. Home sick bisa meliputi berbagai hal. Mulai dari suasana rumah, teman-teman untuk menghabiskan waktu bersama, keluarga, hingga aneka kuliner khas daerah asal.

Hal ini pula yang dialami dua alumni perguruan tinggi di United Kingdom (UK) alias Inggris. Mereka adalah Are dan Annisha yang rela berjauhan dengan keluarga dan orang-orang terdekat untuk meraih gelar master.

"Home sick sih pastilah sering saya alami, walaupun masa studi saya hanya satu tahun. Dan saat mengalami home sick biasanya jalan-jalan untuk melupakan rasa rindu tersebut," ujar Annisha sembari terkekeh di Epiwalk, Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.

Icha, begitu biasa disapa menyebutkan, selain keluarga, beberapa makanan khas Indonesia juga membuatnya rindu. "Selama di UK, saya kangen siomay dan teh botol. Makanya, ketika saya bisa menikmati keduanya pada salah satu kesempatan, rasanya senang sekali," kata wanita berkerudung tersebut.

Namun, memiliki sanak saudara yang berada tidak jauh dari apartemennya di London, menjadi keuntungan tersendiri. "Tante saya bekerja di KBRI di London. Lumayan sering beliau membawakan saya makanan seperti gado-gado dan masakan Padang, karena beliau memang orang Padang," katanya menjelaskan.

Berbeda dengan Icha, Are mengaku, jarang bahkan hampir tidak pernah mengalami home sick. "Jarang sih saya merasa home sick. Tapi, saat merasa home sick biasanya saya berkumpul dengan teman-teman dari Indonesia yang juga di London. Atau saya akan menelepon, chatting, dan skype dengan keluarga supaya rasa kangen itu terobati," kata Are.

Walaupun berbeda dalam mengatasi home sick, keduanya sepakat merindukan cuaca panas di Indonesia. "Di London jarang sekali ada matahari karena hampir tiap hari hujan atau berangin. Maka, ketika cuaca panas, rasanya sangat menyenangkan," ujar Are.

Icha juga menyebutkan, payung menjadi benda wajib yang harus selalu ada di dalam tas ketika akan bepergian di UK. "Jangan lupa bawa payung dan jaket meskipun ketika ke luar rumah cuaca cerah karena cuaca di sana mudah berubah dengan cepat. Boleh dibilang, matahari baru benar-benar muncul hanya satu hari dalam setahun," katanya.

Terakhir, mereka berpesan agar pelajar maupun mahasiswa yang akan menempuh pendidikan di UK tidak perlu khawatir dalam menyesuaikan diri. "Gegar budaya (culture shock) itu wajar. Saya juga mengalaminya. Namun, dengan membuka diri terhadap kebudayaan dan lingkungan baru serta berbaur dengan keadaan tersebut, kamu akan mampu beradaptasi," ujar Icha

Sumber : http://kampus.okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar