Rabu, 30 Maret 2011

Resep Jitu Sehatkan Mental Negatif


ILUSTRASI: Menurut The World Health Organization, kesehatan mental adalah keadaan di mana seseorang menyadari aspek-aspek potensial dalam dirinya, dapat mengatasi tekanan-tekanan normal dalam hidup, menjadi pekerja produktif, dan dapat membuat kontribusi yang positif di dalam komunitasnya. Jika Anda bermasalah dengan aspek-aspek tersebut, mungkin Anda termasuk orang dengan kesehatan mental yang terganggu. (foto: portalsmag.com)

ILUSTRASI: Menurut The World Health Organization, kesehatan mental adalah keadaan di mana seseorang menyadari aspek-aspek potensial dalam dirinya, dapat mengatasi tekanan-tekanan normal dalam hidup, menjadi pekerja produktif, dan dapat membuat kontribusi yang positif di dalam komunitasnya. Jika Anda bermasalah dengan aspek-aspek tersebut, mungkin Anda termasuk orang dengan kesehatan mental yang terganggu. (foto: portalsmag.com)
Ketika tubuh kita sakit, kita dapat dengan mudah memeriksakannya ke dokter. Namun, bagaimana jika mental kita yang sakit apa yang harus dilakukan.

Menurut The World Health Organization, kesehatan mental adalah keadaan di mana seseorang menyadari aspek-aspek potensial dalam dirinya, dapat mengatasi tekanan-tekanan normal dalam hidup, menjadi pekerja produktif, dan dapat membuat kontribusi yang positif di dalam komunitasnya. Jika Anda bermasalah dengan aspek-aspek tersebut, mungkin Anda termasuk orang dengan kesehatan mental yang terganggu.

Ada empat cara untuk menghindari gangguan kesehatan mental, seperti yang diberitakan oleh laman Yahoo! Shine:

1. Keseimbangan dalam berpikir

Selalu memikirkan hal-hal negatif adalah cara yang ampuh untuk menenggelamkan diri Anda ke dalam masalah. Pemikiran Anda tidak hanya berpengaruh pada perlakuan Anda terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap orang lain. Fokus pada sisi negatif hanya akan membuat Anda merasakan hal yang buruk terhadap sebuah situasi dan diri sendiri.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mampu menjaga kesehatan mental dan belajar menyeimbangkan pikiran dengan melihat keseluruhan sisi dalam setiap masalah sehingga Anda dapat menemukan penyelesaian yang tepat.

Keseimbangan berpikir adalah ketika Anda dihadapkan pada masalah, Anda harus mempertimbangakan fakta, pendapat Anda sendiri, perasaan Anda, dan bagaimana Anda bereaksi terhadap masalah tersebut. Jika Anda hanya memperdulikan salah satu aspek, contohnya perasaan Anda, mengontrol logika berpikir Anda, maka pikiran Anda pun akan menyimpang. Masalah Anda pun dapat menjadi lebih buruk.

2. Olahraga

Berolahraga tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga mental. Berolahraga dapat meningkatkan endorphins, serotonin, dan dopamine pada tubuh yang dapat memberikan perasaan senang dan tenang. Zat-zat tersebut juga dapat mengatur perasaan gelisah, stres, dan depresi.

Aktivitas ini dapat dengan lancar mengalirkan darah ke otak dan ke seluruh tubuh sehingga membuat otot dan mental lebih tenang. Ingatlah bahwa ketika Anda dapat berpenampilan bagus, maka Anda akan merasa senang. Dalam jangka panjang, memelihara kebugaran fisik akan menambah kepercayaan diri Anda dan mengubah cara berpikir Anda terhadap diri Anda sendiri sehingga kesehatan mental pun terjaga.

3. Relaksasi

Ketika pikiran kita didominasi dengan masalah yang terjadi di masa lalu atau kekhawatiran menghadapi masa depan, maka akan tercipta kekhawatiran yang berlebihan. Jika mental Anda dalam keadaan sehat, maka Anda akan mudah untuk menenangkan pikiran Anda dan konsentrasi pada apa yang dikerjakan. Anda dapat melatih meditasi untuk mengistirahatkan pikiran Anda dan membantunya untuk fokus terhadap apa yang sedang terjadi.

Meditasi dapat dilakukan dengan tutuplah mata Anda, fokus pada pernapasan Anda, kosongkan pikiran Anda dari apapun yang tidak berhubungan dengan yang terjadi saat ini. Hal ini dapat membantu tubuh Anda lebih tenang dan membiarkan pikiran Anda beristirahat sejenak.

4. Berekspresi

Memendam emosi sama halnya dengan membiarkan penyakit memburuk tanpa diobati. Emosi yang terpendam dapat memberikan dampak buruk terhadap fisik dan mental. Jika Anda tidak dapat membicarakan apa yang Anda rasakan atau tidak tahu bagaimana membicarakannya, cobalah untuk mencari cara lain untuk mengekspresikan perasaan Anda dan mengeluarkan emosi Anda.

Mengekspresikan diri Anda adalah salah satu alternatif untuk melepaskan emosi dan menghilangkan stres. Mengekspresikan diri dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan seni seperti bermain musik, menulis sebuah cerita, atau belajar mengenai cara mengekspresikannya.

Pikirkan sebuah hobi baru untuk detoksifikasi emosi negatif sembari mencari kemampuan lain pada diri Anda. Ingatlah, tidak ada yang salah dari mengekspresikan diri, selama Anda yakin hal tersebut membantu Anda untuk melepaskan energi negatif pada diri Anda.

Selama ini, alam menyediakan pengobatan alami yang murah meriah. Berada di alam seperti taman, kebun rumah, atau bahkan hutan membantu menjaga kesehatan mental.

Banyak studi mengungkap, menghabiskan waktu dengan aktivitas di luar ruangan berdampak positif bagi pikiran. Kontak dengan alam membantu merilekskan pikiran yang dipenuhi tekanan dunia modern. Tetapi, berapa banyak waktu yang diperlukan?

Para peneliti mempelajari data pada 1.252 orang dari 10 studi terpisah di Inggris. Mereka menganalisis kegiatan luar seperti berjalan, berkebun, bersepeda, memancing, berperahu, naik kuda dan bertani. Kesimpulannya, aktivitas di alam selama lima menit berdampak paling besar.

"Untuk pertama kali kami mampu menunjukkan efek positif alam terhadap kesehatan mental manusia," kata peneliti University of Essex, Jules Pretty, seperti dikutip dari laman Live Science.

Secara umum, melakukan aktivitas yang penuh kegembiraan akan membuat manusia lebih cepat pulih dari gangguan kesehatan. Studi terbaru menunjukkan, semua kalangan umur dan pasien dengan penyakit mental mendapat keuntungan dengan kegiatan di luar ruangan, seperti taman di perkotaan.

"Daerah hijau dengan air memberi keuntungan lebih," Pretty menambahkan. "Kami percaya pengobatan dengan alam hijau bermanfaat bagi individu dan kelompok untuk menyembuhkan diri." Hasil studi secara rinci dipublikasikan dalam jurnal American Chemical Society Environment Science & Technology. (fn/v2v) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar