Rabu, 30 Maret 2011

Ijinkan Penggunaan Ponsel = Biarkan Anak Masuk Zona Bahaya



Membiarkan anak-anak di bawah usia 12 tahun menggunakan telepon seluler sama saja membiarkannya dalam zona bahaya. Penggunaan ponsel pada anak dapat memicu gangguan kesehatan yang cukup serius. (foto: Detik.com)

Membiarkan anak-anak di bawah usia 12 tahun menggunakan telepon seluler sama saja membiarkannya dalam zona bahaya. Penggunaan ponsel pada anak dapat memicu gangguan kesehatan yang cukup serius. (foto: Detik.com)
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, ibu hamil yang menggunakan ponsel dengan intensitas tinggi berisiko melahirkan anak dengan masalah perilaku di kemudian hari. Kondisi semakin buruk jika anak juga terbiasa menggunakan ponsel sejak dini.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat ini melibatkan sekitar 100 ribu wanita hamil. Penelitian yang bertujuan melacak kesehatan anak dalam 'jangka panjang' ini dilakukan dua tahap, 1996 dan 2002.

Dalam setiap penelitian, para ibu memberikan informasi secara rinci tentang gaya hidup mereka, faktor makanan, serta lingkungan, selama dan setelah kehamilan. Termasuk penggunaan ponsel selama kehamilan.

Seperti dikutip dari Times of India, mereka juga memberi informasi terkait kesehatan dan perilaku anak ketika menginjak usia tujuh tahun. Termasuk intensitas dan masa awal anak menggunakan ponsel.

Hasilnya, terjadi peningkatan paparan ponsel pada ibu hamil dan anak usia tujuh tahun saat membandingkan penelitian 1996 dan 2002.

Pada 1996, sebanyak 30 persen anak tujuh tahun menggunakan ponsel, dan 10 persen anak yang terpapar ponsel sejak dalam kandungan. Sedangkan pada 2002, jumlahnya meningkat menjadi 35 persen anak tujuh tahun pengguna ponsel, dan 17 persen anak terpapar ponsel sejak masih dalam kandungan.

Analisis selanjutnya menyimpulkan bahwa 50 persen anak yang terpapar telepon seluler sejak di dalam kandungan dan setelah lahir memiliki kecenderungan masalah perilaku.

Kecenderungan sama juga dialami 40 persen anak yang menerima paparan ponsel hanya saat di dalam kandungan. Dan, 20 persen anak yang menerima paparan ponsel hanya setelah lahir. Simpulan tersebut setelah peneliti melibatkan sejumlah faktor penting yang memengaruhi perilaku anak.

"Meskipun terlalu dini untuk menginterpretasikan hasil ini sebagai kausal, kami khawatir bahwa paparan awal ponsel bisa membawa risiko, yang akan menjadi masalah perhatian kesehatan yang luas untuk penggunaan teknologi ini,” kata para peneliti.

Membiarkan anak-anak di bawah usia 12 tahun menggunakan telepon seluler sama saja membiarkannya dalam zona bahaya. Penggunaan ponsel pada anak dapat memicu gangguan kesehatan yang cukup serius.

Profesor Lawrie Challis, yang baru saja menyelesaikan program penelitian Mobile Telecommunications and Health Research (MTHR) memperingatkan bahwa anak di bawah usia 12 tahun tidak boleh diberikan ponsel.

Efek radiasi dari ponsel berbahaya untuk kesehatan. Penggunaan ponsel saat menginjak usia remaja pun sebaiknya lebih memanfaatkan fasilitas berkirim pesan, daripada fasilitas percakapan langsung.

Meskipun tidak ada bukti bahwa anak-anak lebih sensitif terhadap paparan radiasi ponsel dibandingkan orang dewasa, tapi perlindungan ekstra terhadap anak di usia pertumbuhan tak bisa diabaikan.

"Saya pikir masuk akal, karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang. Kita tahu anak-anak lebih sensitif terhadap banyak hal, seperti paparan ultraviolet. Anak yang terkena sinar matahari berlebih, cenderung mudah terkena kanker kulit dibanding orang dewasa dalam kondisi yang sama,” katanya.

Ia tak memungkiri bahwa para orangtua memberikan ponsel kepada anak-anaknya untuk memudahkan kontrol. Namun dia menambahkan, kesehatan mereka jauh lebih penting. Penggunaan ponsel dalam waktu yang lama bisa memicu atau memperburuk pertumbuhan sel kanker, mengganggu kesehatan telinga, kulit dan otak.

Kesimpulan didapat setelah MTHR melakukan studi pelacakan penggunaan ponsel pada anak dan remaja selama 30 tahun. Studi dilakukan terhadap 250.000 orang Eropa, termasuk 100.000 masyarakat Inggris.

Penelitian lain juga tengah mendeteksi apakah penggunaan ponsel bisa meningkatkan kemungkinan penyakit saraf seperti Alzheimer, Parkinson, multiple sclerosis, stroke, penyakit jantung, dan kondisi yang kurang serius seperti sakit kepala dan gangguan tidur.

Namun, tak perlu terlampau cemas. Hampir semua produsen ponsel di dunia telah melengkapi produknya dengan headset untuk mengurangi radiasi ke otak. "Dalam dunia yang ideal, perangkat ponsel terus dikembangkan. Dengan menggunakan handset, kami rasa penggunaan ponsel pada anak aman,” kata Graham Philips, seorang pengawas industri telepon seluler.

Direktur Eksekutif Mobile Operators Association, John Cooke, menambahkan, "Jika orang tua khawatir, mereka dapat mendorong anak-anak mereka untuk tetap menerima panggilan pendek, sms, atau menggunakan perangkat hands-free. Ini akan lebih aman,” ujarnya. (fn/vs/sb) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar