Kamis, 31 Maret 2011

Bagaimana Amandel Bisa Pengaruhi Kecerdasan Anak?



Jangan sepelekan penyakit amandel pada anak. Dalam kondisi buruk, efeknya bisa sangat membahayakan kesehatan dan memengaruhi tingkat kecerdasan anak. (foto: Google)

Jangan sepelekan penyakit amandel pada anak. Dalam kondisi buruk, efeknya bisa sangat membahayakan kesehatan dan memengaruhi tingkat kecerdasan anak. (foto: Google)
Radang amandel (tonsilitis) yang tidak ditangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi, bahkan mengganggu tumbuh kembang anak. Kapan operasi amandel perlu dilakukan?

Amandel atau tonsil adalah jaringan limfe yang berada di sisi kanan dan kiri kerongkongan. Organ ini merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Karena itu, tidak semua kasus radang amandel perlu diangkat.

Pada tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri, pemberian antibiotik bisa dilakukan, selain pemberian antinyeri dan penurun demam.

Menurut dr Agus Subagio SpTHT dari RS Puri Indah Jakarta, ada beberapa indikasi yang menjadi pertimbangan dokter untuk melakukan tonsilektomi (pengangkatan tonsil). Misalnya, sudah terjadi berulang kali, anak mengalami kejang demam, bau mulut, atau menyumbat jalan napas.

”Mengingat tonsil adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh, tidak semua tonsil yang membesar harus dibuang, kecuali infeksi sudah terjadi berulang kali atau efek buruk tonsil sudah melebihi manfaatnya, misalnya menutupi jalan napas,” ujarnya dalam acara media edukasi mengenai Teknologi Radiofrekuensi untuk Tonsilektomi di Jakarta, Jumat (17/3/2011).

Operasi pengangkatan tonsil secara konvensional dilakukan dengan menggunakan pisau bedah. Cara lain yang lebih modern dilakukan dengan menggunakan elektrokauter atau mikrodebrider. Namun, kedua cara tersebut tetap memiliki risiko perdarahan dan menyisakan nyeri cukup lama.

Teknologi radiofrekuensi merupakan cara pengangkatan tonsil yang cukup banyak dipakai. Dengan menggunakan gelombang radio dan suhu yang rendah, tingkat pemulihan pasca-operasi menjadi lebih cepat.

Menurut dr Agus, seminggu pasca-operasi pasien sudah bisa makan seperti biasa. Meskipun demikian, ia menyarankan agar makanan yang bisa menimbulkan iritasi, seperti makanan pedas, asam, terlalu panas atau dingin dihindari dulu.

Operasi amandel sendiri termasuk dalam jenis operasi yang paling sering dilakukan oleh dokter THT. Di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSCM selama tahun 1990-1994 telah dilakukan 2.991 tindakan tonsilektomi.Namun, menurut dr Agus, operasi amandel tidak bisa dibilang sebagai operasi yang ringan. ”Risiko tetap ada, misalnya risiko perdarahan atau efek samping anestesinya,” katanya.

Jangan sepelekan penyakit amandel pada anak. Dalam kondisi buruk, tak hanya pengaruhi tumbuh kembang anak, efeknya bisa memengaruhi tingkat kecerdasan anak.

Ukuran amandel yang membesar akan memperburuk kualitas tidur anak. Amandel membuat pasokan oksigen ke otak berkurang.

"Apalagi jika pembesaran amandel sudah menyebabkan masalah henti napas. Anak akan sering terbangun mencari posisi yang enak untuk bernapas. Meski 10 jam waktu tidur di malam hari, tetap saja tidurnya menjadi tidak berkualitas," kata Spesialis THT RS Puri Indah Kembangan, dr Agus Subagio Sp.THT.

Jika tidur di malam hari tidak berkualitas, kondisi tubuh anak cenderung lemas di siang hari. Selain kantuk, kondisi ini juga membuat anak sulit konsentrasi menerima pelajaran. “Inilah yang menjadi pemicu kecerdasan anak menurun," ujarnya.

Gangguan tidur akibat amandel juga bisa menghambat pertumbuhan anak. Ini lantaran masalah henti napas yang dialami anak saat tidur, bisa menghambat produksi hormon pertumbuhan (growth hormone). "Hormon pertumbuhan keluar saat anak tidur. Namun, jika anak sering terbangun saat tidur, hormon pertumbuhan bisa terganggu."

Gangguan hormon pertumbuhan juga memiliki efek lanjutan, yakni membuat anak tidak nafsu makan, mudah muntah. Ini membuat gizi anak tidak tercukupi sempurna yang pada akhirnya juga menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

Fungsi amandel memang sangat bermanfaat sebagai penghadang agar kuman tidak mudah masuk ke saluran pernafasan. Tapi, jika amandel bermasalah, segera lakukan pengangkatan. Meski usia anak masih sangat kecil.

“Syaratnya tubuh anak harus dalam kondisi sehat dan fit serta tidak terjadi kontraindikasi. Dan jangan khawatir, jika amandel sudah dibuang, fungsi amandel sebagai penyaring kuman bisa digantikan dengan organ lain yang ada di sekitar tenggorok,” ujarnya. (fn/km/vs) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar