Minggu, 17 April 2011

Madu, Penakluk Bakteri Super Kebal Antibiotik Pengancam Nyawa




ILUSTRASI: Madu manuka adalah sejenis madu yang diproduksi lebah penghuni pohon manuka di Selandia Baru. Para ahli telah mengenal jenis madu ini sejak lama karena juga sering digunakan dalam produk-produk penyembuh luka modern. (foto: Google)

INGGRIS (Berita SuaraMedia) - Penelitian terbaru menunjukkan, sejenis madu yang biasa digunakan untuk menyembuhkan luka ternyata berpotensi besar menjadi obat ampuh untuk mengatasi bakteri super yang resisten terhadap antibiotik.


Kuman atau bakteri super (superbug) yang sangat kebal terhadap antibiotik makin merebak di sejumlah negara. Ilmuwan menemukan cara menaklukkannya dengan madu Manuka, madu dari lebah yang mencari makan di pohon Manuka Selandia Baru.

Madu manuka adalah sejenis madu yang diproduksi lebah penghuni pohon manuka di Selandia Baru. Para ahli telah mengenal jenis madu ini sejak lama karena juga sering digunakan dalam produk-produk penyembuh luka modern. Masalahnya, rahasia dari kekuatan madu manuka dalam mengatasi luka masih menjadi misteri.

Seperti dilansir Daily Mail, madu jenis manuka dilaporkan efektif membunuh tiga jenis bakteri yang biasa menginfeksi saat tubuh terluka, termasuk antara lain kuman super Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

Kuman super telah menjadi ancaman baru karena hingga kini belum ada obat yang bisa melawannya. Superbug ini diduga muncul sebagai akibat dari pemberian antibiotik yang berlebihan dan tidak terkendali dalam dunia medis saat ini.

Madu manuka ini sudah digunakan untuk merawat luka di seluruh dunia dengan cara menyaringnya dan membuang kotoran yang terkandung di dalamnya. Selama berabad-abad orang telah mengenal kekuatan antiseptik dari madu.

Karena belum ada obat yang bisa melawannya, jika orang terkena superbug ini maka nyawanya bisa terancam.

Ilmuwan mengungkapkan bahwa madu manuka bisa digunakan untuk melawan infeksi yang sudah tahan terhadap antibiotik paling kuat (superbug).

Percobaan di laboratorium menunjukkan madu manuka bisa mendobrak pertahanan bakteri sehingga dapat bermanfaat untuk mengobati infeksi superbugs ganas seperti MRSA. Hasil penelitian ini telah dipresentasikan dalam pertemuan Society for General Microbiology.

Profesor Rose Cooper dari University of Wales Institute Cardiff menemukan variasi madu dari lebah yang mencari makan di pohon manuka di Selandia Baru sehingga diberi nama madu manuka. Madu ini terbukti efektif melawan infeksi bakteri.

Tim yang dipimpin Profesor Rose Cooper dari University of Wales Institute Cardiff (UWIC), dalam risetnya, menemukan bahwa madu manuka ternyata mampu mencegah perkembangan bakteri dengan cara yang tidak biasa. Madu ini dapat menghalangi proses ikatan bakteri pada jaringan, tahap yang penting dalam proses infeksi.

"Mencegah ikatan juga dapat menghambat pembentukan biofilm, yang dapat melindungi bakteri dari antibiotik dan membiarkan mereka menimbulkan infeksi secara terus menerus," ungkap Cooper.

Studi lainnya yang dilakukan Cooper menunjukkan, madu manuka membuat MRSA menjadi lebih sensitif terhadap antibiotik seperti oksasilin atau secara efektif membalikkan resistensi antibiotik.

"Ini mengindikasikan bahwa antibiotika saat ini mungkin akan lebih efektif mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri resisten jika dikombinasikan dengan madu manuka," paparnya.

Menurut Prof Cooper, riset lanjutan bakal dilakukan dengan cara meningkatkan penggunaan madu secara klinis karena para dokter kini tengah dihadapkan pada masalah kian meningkatnya kasus resistensi obat.

"Kami perlu cara yang inovatif dan efektif dalam mengendalikan infeksi yang kemungkinannya takkan berkontribusi pada meningkatnya resistensi antibiotik," ujar Cooper, yang memublikasikan temuannya dalam konferensi "Society for General Microbiology" di distrik Harrogate, Yorkshire Utara, Inggris.

"Tapi masyarakat sebaiknya jangan mencoba terlebih dahulu di rumah dengan cara membeli madu di supermarket, karena dalam studi ini madu yang digunakan adalah madu grade medical dan bukan yang dibeli di toko-toko," ungkapnya. (fn/km/dt) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar