Minggu, 24 April 2011

Makanan Enak Terlihat Menyehatkan Awalnya Namun Amat Berbahaya

Udang goreng yang nampak lezat. Arsen terkandung dalam ikan dan makanan laut lainnya, seperti udang, cumi-cumi, dan kerang. Kandungan arsen dalam makanan laut mencapai angka lebih dari 4,5 mikrogram arsen/g berat basah. Arsen juga terdapat dalam daging dan sayur-sayuran, namun jumlahnya amat kecil. (foto: flickr.com)


Saat ini, selain berbagai suplemen vitamin/mineral, berbagai produk makanan juga difortifikasi dengan vitamin dan mineral. Vitamin C,D, kalsium, zat besi dan lain sebagainya. Jika Anda mengkonsumsi terlalu banyak makanan yang difortifikasi ditambah dengan minum suplemen multivitamin, Anda akan berkemungkinan kelebihan dosis vitamin/ mineral tertentu. Kelebihan nutrien tertentu dapat mengakibatkan efek yang tidak baik untuk kesehatan. Yang paling aman adalah dapatkan nutrien-nutrien ini dari makanan utuh yang tidak diproses. Dan Anda bisa minum multivitamin. Berbeda dengan makanan yang difortifikasi, multivitamin menawarkan nutrien-nutrien dalam jumlah yang tepat.

Mineral adalah zat makanan yang diperoleh dari tanah yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh, contoh: magnesium, iodin, arsen, potassium, phosforus, sodium, mangan, zat besi, kalsium, seng, selenium, tembaga, dan sebagainya. Kebutuhan tubuh akan mineral dalam jumlah yang sangat kecil tetapi manfaatnya bukanlah hal yang kecil, misalnya kita pasti tahu manfaat mineral seng, selenium, phospor, natrium, kalsium dan lain-lain.

Ada beberapa jenis mineral yang menjadi berbahaya atau beracun jika kita kelebihan asupan mineral tersebut, misalnya arsen yang dapat merusak ginjal, timah yang dapat menyebabkan anemia, dan lain-lain.

Terkadang asupan mineral tersebut cukup susah dihindari misalnya di tempat-tempat yang sudah tercemar seperti lingkungan pabrik kimia maka tanah dan air menjadi banyak kandungan mineral yang berbahaya. Mineral ini lama-kelamaan akan terakumulasi dalam air, tumbuhan, rumput atau sayuran, kemudian ternak yang memakan rumput akan mengakumulasi mineral tersebut dalam dagingnya. Selanjutnya kita yang memakan sayuran, ikan dan daging akan menjadi kelebihan mineral tadi pula.

Berikut adalah beberapa mineral yang harus diwaspadai jika berlebihan dan berusahalah anda untuk membatasi asupannya:
Aluminium

Terlalu banyak asupan aluminium dapat memberikan efek negatif yang dapat merusak otak (menyebabkan Alzheimer), menyebabkan kerusakkan DNA, disfungsi ginjal, serta diduga dapat memicu kanker payudara.

Sumber alumunium yang bisa dikhawatirkan antara lain kandungannya di dalam obat-obatan, seperti antacids, aspirin, obat anti diarrhea, bedak bayi dan lipsticks. Selain itu agar waspada terhadap alat masak yang terbuat dari bahan aluminium atau aluminium foil karena alat ini dapat bereaksi kimia bila terkena asam cuka, asam tomat, asam jawa, asam jeruk, dan sebagainya.

Aluminium terakumulasi di berbagai jaringan di dalam tubuh, termasuk otak, ginjal, hati, paru-paru, dan tiroid. Aluminium bersaing dengan kalsium dalam proses absorpsi sehingga dapat mengakibatkan mineralisasi tulang berkurang. Pada bayi hal ini menghambat pertumbuhan. Hal ini juga mengganggu penyerapan fosfor, seng dan selenium oleh tubuh.

Potensi bahaya dari keracunan alumunium antara lain: dapat menyebabkan kerusakan otak, luka usu dan lambung, penyakit gastrointestinal, Parkinson's Disease, masalah kulit, retardasi mental pada bayi, gangguan belajar pada anak, penyakit hati, sakit kepala, mual mulas, sembelit, kurangnya energi dan perut kembung.

Arsenik

Percaya atau tidak, sebenarnya tubuh sangat membutuhkan arsen ini meski dalam jumlah yang sangat kecil. Kebanyakan orang mendapatkan sekitar 140 mcg sehari dari makanan mereka. Dosis yang lebih besar dari 250 mcg sehari bersifat racun.

Arsen (As) atau sering disebut arsenik adalah suatu zat kimia yang ditemukan sekitar abad-13. Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan terpapar pada manusia. Arsen inorganik bertanggung jawab terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker. Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat.

Arsen terkandung dalam ikan dan makanan laut lainnya, seperti udang, cumi-cumi, dan kerang. Kandungan arsen dalam makanan laut mencapai angka lebih dari 4,5 mikrogram arsen/g berat basah. Arsen juga terdapat dalam daging dan sayur-sayuran, namun jumlahnya amat kecil.

Potensi bahaya kelebihan asupan arsenik antara lain: dapat menimbulkan keracunan dengan gejala mulai dari sakit kepala, kebingungan dan rasa kantuk. Selanjutnya menyebabkan kejang dan perubahan pigmentasi pada kuku. Ketika keracunan menjadi akut, gejala dapat mencakup diare, muntah, darah dalam urine, kram otot, rambut rontok, sakit perut, dan kejang-kejang lagi. Organ-organ tubuh yang biasanya dipengaruhi oleh keracunan arsenik adalah paru-paru, kulit, ginjal, dan hati. Hasil akhir dari keracunan arsenik adalah koma sampai mati.

Paparan jangka panjang akan arsenik berhubungan dengan kekurangan vitamin A yang berhubungan dengan penyakit jantung dan kebutaan malam (nyctalopia).

Tembaga

Tembaga (Cu) merupakan mikroelemen esensial untuk semua tanaman dan hewan, termasuk manusia. Logam Cu diperlukan oleh berbagai sistem enzim di dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, Cu harus selalu ada di dalam makanan. Yang perlu diperhatikan adalah menjaga agar kadar Cu di dalam tubuh tidak kekurangan dan juga tidak berlebihan.

Tembaga terlibat dalam berbagai reaksi biokimia di dalam sel manusia. Tembaga merupakan komponen beberapa enzim, yang terlibat dengan regulasi ekspresi gen, fungsi mitokondria / metabolisme sel, pembentukan jaringan ikat, serta penyerapan, penyimpanan, dan metabolisme dari zat besi.

Bahan makanan yang secara alami mengandung tembaga antara lain sayur-sayuran, kacang, kacang, biji-bijian, dan buah-buahan, serta kerang, alpukat, dan daging sapi (organ seperti hati). Karena tembaga ditemukan di kerak bumi, sebagian besar air permukaan dan air tanah yang digunakan untuk keperluan minum mengandung sejumlah kecil tembaga.

Cemaran tembaga (Cu) terdapat pada sayuran dan buah-buahan yang disemprot dengan pestisida secara berlebihan. Penyemprotan pestisida banyak dilakukan untuk membasmi siput dan cacing pada tanaman sayur dan buah.

Kebutuhan tubuh per hari akan Cu adalah 0,05 mg/kg berat badan. Pada kadar tersebut tidak terjadi akumulasi Cu pada tubuh manusia normal. Konsumsi Cu dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan keracunan dan bahkan dihubungkan dengan dengan penyakit Wilson yaitu gangguan genetik di mana tubuh tidak dapat melepaskan diri dari tembaga, mengakibatkan deposisi pada organ-organ dan konsekuensi serius seperti gagal hati dan kerusakan neurologis. Potensi bahaya lainnya termasuk obstruksi aliran empedu, kontaminasi cairan dialisis (pada pasien yang menerima hemodialisis untuk gagal ginjal), dan sirosis anak.



Kalsium

Bila terlalu banyak mendapatkan kalsium dapat menyebabkan batu ginjal dan mengurangi absorpsi magnesium. Banyak perempuan yng tidak mendapatkan kecukupan kalsium, tapi usahakan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsinya. Karena jika Anda telah meminum suplemen kalsium, tetapi Anda juga mengkonsumsi makanan yang difortifikasi kalsium, kemungkinan Anda mendapatkan kelebihan kalsium. Angka kecukupan gizi untuk kalsium adalah 1.000 mg, sedangkan batas aman atas adalah 2.500 mg.

Vitamin C

Selama ini ada anggapan bahwa kelebihan vitamin C tidak akan berbahaya, karena akan dikeluarkan dari tubuh. Tetapi hal itu adalah anggapan salah, karena kelebihan vitamin C dapat menyebabkan gangguan saluran cerna dan batu ginjal. Angka kecukupan gizi untuk vitamin C adalah 75 mg, sedangkan batas aman atas adalah 2.000 mg.

Vitamin A

Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan kerusakan lever. Bahkan 1.500 mcg sehari dapat menyebabkan risiko fraktur tulang pinggul. Banyak serealia yang mengandung vitamin A lebih separuh RDA. Jika ditambah lagi dengan makanan lain yang difortifikasi makanan A, Anda bisa masuk ke dalam zona bahaya. Angka kecukupan gizi untuk vitamin A adala 700 microgram sedangkan batas amannya adalah 3.000 mcg. (fn/sc/mc) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar