Rabu, 06 April 2011

Nutrisi Anak Cerdas



Selain rajin belajar, ada beberapa faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif, kemampuan belajar dan memori anak sekolahan. Nutrisi yang baik adalah salah satunya. (foto: Republika.co.id)

Selain rajin belajar, ada beberapa faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif, kemampuan belajar dan memori anak sekolahan. Nutrisi yang baik adalah salah satunya. Apa saja nutrisi otak yang pas untuk anak sekolah?

Banyak faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif, kemampuan belajar dan memori pada siswa. Cukup berolahraga dan tidur penting untuk menjaga otak sehat dan berkinerja baik dalam proses belajar di kelas, proyek sekolah dan ujian.

Selain itu, nutrisi juga merupakan faktor penting dalam mempertahankan fungsi kognitif yang optimal. Makanan tertentu dapat bertindak sebagai makanan otak untuk siswa, yang memungkinkannya unggul di bidang akademik.

Berikut beberapa nutrisi yang bisa jadi makanan otak untuk anak sekolah, seperti diberitakan Livestrong, Kamis (7/4/2011):

1. Protein
Protein adalah rantai asam amino yang berfungsi sebagai blok pembangun untuk otak dan sistem saraf. Protein membantu dalam pemeliharaan dan perbaikan sel-sel otak dan pasokan energi untuk kewaspadaan.

Protein juga membantu dalam produksi bahan kimia neurotransmiter yang memungkinkan komunikasi antar sel-sel otak, membantu sintesis informasi dan daya ingat.

Makanan yang menjadi sumber protein misalnya tahu, kacang, daging ayam putih dan produk susu rendah lemak. Hindari lemak daging, seperti daging babi dan daging sapi, makanan ini mengandung lemak jenuh yang dapat menyebabkan kelelahan mental.

2. Makanan kaya vitamin B
Kelompok vitamin B kompleks terdiri dari delapan vitamin yang berbeda, yang membantu fungsi otak dengan baik. Vitamin ini membantu tubuh mengkonversi kolin, yaitu asam amino yang ditemukan dalam sumber makanan menjadi asetilkolin, yaitu neurotransmiter kimia yang membantu dalam memori dan proses belajar.

Kelompok vitamin B kompleks, seperti vitamin B-5 dan B-6, juga dapat menawarkan manfaat anti-stres untuk mengurangi stres dan kecemasan saat ujian.

Contoh makanan yang kaya vitamin B adalah telur, bayam, kangkung, ikan, kedelai, walnut, kentang dan tomat.

3. Gandum utuh
Gantum utuh, roti gandum, tortilla dan muffin mengandung karbohidrat kompleks, yang merupakan sumber energi utama untuk tubuh dan otak. Tubuh mengubah karbohidrat kompleks dalam makanan menjadi glukosa, kemudian tubuh akan menggunakannya sebagai bahan bakar untuk meningkatkan kewaspadaan dan fungsi memori.

Hindari roti putih, pasta dan produk tepung putih. Meskipun tubuh juga mengubah karbohidrat dalam makanan tersebut menjadi glukosa, tapi tubuh melakukannya di tingkat yang lebih cepat. Hal ini menghasilkan energi 'meledak' dalam waktu singkat serta diikuti dengan kelelahan mental dan fisik, yang biasanya menyebabkan siswa mudah mengantuk di kelas.

4. Asam lemak esensial
Asam lemak esensial adalah lemak yang tidak bisa dihasilkan tubuh, sehingga Anda harus mendapatkannya dari sumber makanan dan suplemen. Lemak ini diperlukan untuk pengaturan impuls saraf yang mempengaruhi memori dan proses belajar.

Asam lemak esensial juga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otak dengan membersihkan deposit lemak yang menumpuk sepanjang dinding sistem sirkulasi. Hal ini akan meningkatkan pengiriman oksigen dan nutrisi otak, yang diperlukan untuk fungsi yang optimal.

Asam lemak esensial ditemukan pada ikan laut, seperti salmon, tuna dan ikan herring. Anda juga dapat memperoleh asam lemak esensial dari kenari, biji rami dan minyak zaitun.

Selain makanan-makanan bernutrisi di atas, salah satu langkah awal penting untuk mewujudkan anak cerdas dan berkepribadian baik adalah pemberian ASI dengan kualitas dan kuantitas optimal.

Air susu ibu (ASI) telah lama diketahui sebagai nutrisi terbaik secara kualitas dan kuantitas pada saat masa pertumbuhan otak saat bayi berusia 0-6 bulan.

ASI mengandung nutrient yang mempunyai fungsi spesifik untuk pertumbuhan otak antara lain long chain polyunsaturated fatty acid (DHA dan AA) untuk pertumbuhan otak dan retina.

Selain itu, ASI juga mengandung kolesterol untuk myelinisasi jaringan syaraf, taurin untuk neurontransmitter inhibitor dan stabilisator membran, laktosa untuk pertumbuhan otak, serta koline yang mungkin meningkatkan memori.

Untuk perkembangan otak, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan juga bagus untuk mempersiapkan sistem pencernaan bayi. Sebuah studi terbaru menemukan bukti bahwa bayi yang diberi ASI selama enam bulan atau lebih, terutama bayi laki-laki, pencapaian nilainya di sekolah jauh lebih baik saat dia berusia 10 tahun dibanding dengan anak yang rutin minum susu formula.

Seperti dilansir dari jurnal Pediatrics, seorang peneliti di Telethon institute for Child Health Research menjelaskan, menyusui harus dipromosikan baik untuk bayi laki-laki dan perempuan karena mengandung banyak manfaat positif.

Dalam penelitiannya, Oddy dan rekan-rekannya melihat skor akademik pada anak usia 10 tahun atau lebih dari 1.000 anak yang ibunya telah terdaftar dalam serangkaian penelitian yang dilakukan di Australia Barat.

Setelah disesuaikan dengan faktor seperti jenis kelamin, pendapatan keluarga, faktor ibu dan stimulasi dini di rumah, seperti membaca untuk anak-anak, mereka memperkirakan adanya hubungan antara menyusui dan hasil pendidikan.

Terlihat, bayi yang menyusui selama enam bulan akan memiliki skor akademik yang lebih tinggi pada tes standar dibanding mereka yang disusui kurang dari enam bulan.

Anak-anak memiliki nilai lebih baik dalam matematika, membaca, mengeja, dan menulis jika mereka disusui selama enam bulan atau lebih. Menyusui selama enam bulan untuk anak perempuan mungkin tidak berpengaruh banyak dan secara statistik tidak signifikan meningkatkan nilai membaca di sekolah. Alasan adanya perbedaan jenis kelamin sampai sekarang belum jelas.

Oddy berspekulasi bahwa manfaat utama ASI pada otak dan mempengaruhi perkembangan bahasanya mungkin memiliki manfaat lebih besar bagi anak laki-laki karena lebih rentan selama masa pertumbuhan yang kritis.

"Sejumlah penelitian menemukan fakta bahwa anak laki-laki lebih mandiri dari anak perempuan dilihat dari perhatian ibu dan dorongan untuk keerampilan kognitif dan bahasa. Jika menyusui memfasilitasi interaksi ibu dan anak, kita akan mengharapkan efek positif dari ikatan ini lebih besar pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan, seperti pengamatan kami," tuturnya.

"Nutrisi dalam ASI sangat penting untuk pertumbuhan otak yang optimal, seperti rantai panjang asam lemak tak jenuh ganda, yang tidak ada dalam susu formula," kata para peneliti. (fn/dt/inl) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar