Senin, 06 Juni 2011

Tak Cuma Rentan Sakit, Gemuk Pun Bikin Bodoh

Lintas Berita
E-mail Cetak PDF
Kegemukan alias obesitas tidak hanya dapat membahayakan kesehatan karena dapat menjadi faktor risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes, tetapi juga dapat membuat kemampuan berpikir Anda menurun. Semakin gemuk volume otak semakin menurun. Penelitian baru-baru ini yang dilakukan ilmuwan Amerika membuat kesimpulan bahwa otak orang yang kegemukan (obesitas) akan mulai memburuk ketika mencapai usia 40 tahun.

Dalam penelitian tersebut, ilmuwan melibatkan partisipan yang bervariasi dengan rentang usia 40 sampai 60 tahun. Partisipan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan berat badan, yaitu normal, overweight (kelebihan berat badan) dan obesitas (kegemukan).

Ketiga kelompok partisipan diminta untuk menyelesaikan masalah kompleks dan keaktifan otaknya diukur dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Hasil dari penyelesaian masalah menunjukkan ada sedikit perbedaan pada peserta dari ketiga kelompok, tapi citra MRI menunjukkan adanya penurunan fungsi otak bagian lobus parietalis yang signifikan pada kelompok yang obesitas.

Para ilmuwan mengatakan gray matter (daerah abu-abu) pada orang gemuk (obese) bereaksi secara berbeda terhadap tugas-tugas yang diatur dibandingkan orang dengan berat badan normal.

Selain itu, level atrofi otak secara langsung terkait dengan Body Mass Index (BMI). Peneliti juga menunjukkan bahwa orang dengan kelebihan berat badan mengalami perkembangan atrofi (penyusutan sel) jaringan otak di beberapa area sekaligus, yaitu lobus frontal, hippocampus, frontal callosal convolution dan lainnya.

Jika dibandingkan orang dengan berat badan normal, volume otak orang yang obesitas 8 persen lebih kecil, seperti diberitakan GeniusBeauty.

Laporan pada jurnal Health dari penelitian ilmiah lain juga menunjukkan bahwa obesitas meningkatkan risiko melemahnya kemampuan berpikir seiring usia.

Sedangkan sebuah studi tahun 2009 yang dilakukan oleh University of Pittsburgh menemukan bahwa otak dari orang yang memiliki kelebihan berat badan (overweight) akan mengalami penyusutan sebesar 4 persen, sedangkan orang yang obesitas (di atas overweight) akan mengalami penyusutan otak sebesar 8 persen.

Sudha Seshadri, MD, seorang profesor neurologi dari Boston University School of Medicine menuturkan penyebab dari masalah ini adalah lemak perut dalam yang juga dikenal sebagai lemak visceral (visceral fat). Hasil penelitian ini telah dipublikasikan secara online tahun 2010 di Annals of Neurology.

"Semakin besar jumlah lemak visceral yang dimiliki seseorang akan membuat otaknya semakin kecil. Volume otak yang kecil ini berhubungan dengan menurunnya fungsi kognitif seseorang," ujar Sudha Seshadri, MD.

Sementara itu, satu dari penyebab kegemukan adalah karena kurang tidur. Pasalnya kurang tidur bisa membuat Anda gemuk, sakit dan bodoh. Wah! Temuan ini disampaikan ilmuwan-ilmuwan Jerman, seperti dilansir Ananova. Bagaimana bisa hanya kurang tidur bisa bikin kita bodoh, sakit dan gemuk? "Itu membuat Anda bodoh karena dengan mengalami kekurangan tidur akan mengurangi memori Anda. Sakit, karena tidur yang terlalu sedikit bisa merusak jantung, sirkulasi, perut dan usus Anda. Dan gemuk karena ketika kita tidur maka tubuh melepaskan hormon yang mengurangi selera makan." Demikian diterangkan periset soal tidur, Profesor Juergen Zulley dari Regensburg University Hospital di Bavaria, Jerman. Diutarakannya, kurang tidur akan membuat orang merasa cepat lapar. "Jika pelepasan hormon ini terganggu karena kita tidak mendapat tidur malam yang penuh, maka kita cepat merasa lapar sehingga kebanyakan orang akan langsung menuju kulkas," tutur Zulley. Ditegaskannya, agar tubuh kita tetap fit dan sehat, maka di malam hari kita harus tidur selama tujuh jam setiap harinya. (fn/d2t) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar