Kamis, 26 Mei 2011

BBC: Indonesia, Negara Terbaik Pengusaha Dunia


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta romobongan sedang mendengarkan presentasi pembangunan treasure Bay oleh CEO Tresure Bay Jhon Ballantyne setelah peresmian pembangunan di Lagoi, Bintan, Kepri, sabtu (27/2). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengganti nama Tresure Bay menjadi Pesona Lagoi Bintan dalam memulai kembali pembangunan kawasan wisata terpadu ekslusif yang menanamkan investasi sebesar 24 triliun rupiah dari kelompok Landmarks Holding Sdn Bhd dari Malaysia, untuk awal pembangunan memakan dana 425 juta dolar Amerika. Yuli Seperi

TEMPO Interaktif, London - Survei BBC yang dirilis hari ini, Kamis 26 Mei 2011 menyebut Indonesia merupakan negara terbaik bagi pelaku bisnis untuk membuka usahanya. Menyusul kemudian Amerika Serikat, Kanada, dan India.


Negara Kolombo, Mesir, Turki, Italia dan Rusia dinilai menjadi negara paling ramah untuk berinvestasi.


Survei ini memakai 24.000 responden di 24 negara. Setiap responden ditanya negara yang paling menghargai kreativitas dan inovasi, negara dengan tingkat kesulitan membuka usaha, dan negara yang paling mendukung industri kreatif.


Dua raksasa ekonomi dunia Amerika Serikat dan Cina - menjadi negara paling menguntungkan bagi inovasi dan kreativitas. Sebanyak 75 persen responden menyepakati kesimpulan tersebut. Sebesar 85 persen sepakat Indonesia menjadi negara paling nyaman.

Semua negara yang disurvei, termasuk Indonesia mendapat skor paling atas. Kecuali Italia yang berada jauh di bawah.

Di Amerika Latin, Meksiko dan Peru mencetak skor relatif tinggi, tetapi Brasil dan Columbia berada jauh di bawah rata-rata.

Italia dan Spanyol menduduki peringkat terendah di Eropa. Namun hal itu diimbangi dengan persepsi lingkungan yang lebih menguntungkan bagi pengusaha di Jerman, Perancis dan Inggris.

Jajak pendapat tidak memberikan bukti tentang mengapa orang memberikan penilaian tersebut. Misalnya Amerika yang lebih pro swasta ketimbang perusahaan negara menjadi tempat yang baik bagi pengusaha.

Rusia, mendapat skor rendah karena dipandang internasional sebagai tempat di mana negara terlalu rawan untuk campur tangan dalam kehidupan ekonomi.

Namun ada beberapa kejutan. Hukum Perburuhan di Prancis yang relatif sulit, dalam jajak pendapat ini dilihat sebagai tempat yang baik untuk membuka bisnis baru.

“Perbedaan besar dalam budaya kewirausahaan di kalangan negara berkembang kemungkinan akan mempengaruhi kinerja ekonomi dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, akan menarik untuk melihat apakah budaya pikir positif Indonesia akan menular ke Brazil,” kata Ketua GlobeScan Doug Miller


BBC | GlobeScan | ERWINDAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar