Kamis, 26 Mei 2011

Gaji Jadi Acuan Pemilihan Fakultas

Hanna Meinita
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
PHILADELPHIA – Pilihan fakultas kuliah di perguruan tinggi terkait dengan minat dan peluang kerja di masa depan. Namun kini, besaran gaji yang akan diterima setelah lulus tampaknya akan menjadi pertimbangan.

Laporan besaran gaji yang diterima lulusan perguruan tinggi ini merupakan hasil studi Georgetown University di Washington. Mereka mengolah data pertama dari lembaga Census.

Para peneliti menemukan, jurusan teknik perminyakan digaji USD120 ribu per tahun atau setara dengan Rp1 miliar lebih (Rp8.607 per USD), dibandingkan fakultas psikologi konseling yang menghasilkan USD29 ribu per tahun atau setara dengan Rp249 juta lebih.

Sementara lulusan matematika dan ilmu komputer mendapatkan USD98 ribu atau setara dengan Rp843 juta lebih, sementara jurusan pendidikan anak usia dini digaji USD36 ribu atau setara dengan Rp309 juta lebih.

“Untuk kuliah dan mendapatkan gelar sarjana adalah penting, tapi lebih penting tiga hingga empat kali atas jurusan yang Anda pilih. Jurusan yang paling populer bukanlah yang menghasilkan paling banyak uang,” kata Direktur Georgetown Center on Education and the Workforce, Anthony Carnevale. Demikian seperti dikutip dari Huffingtonpost, Rabu (24/5/2011).

Laporan yang mengkategorikan 171 jurusan ke dalam 15 bidang ini menemukan jurusan yang berbeda menyebabkan industri yang berbeda. Sekitar 43 persen lulusan jurusan hukum dan kebijakan publik berakhir di bidang kerja administrasi publik, tetapi hanya 13 persen yang berasal dari jurusan ilmu sosial. Sementara sebagian besar lulusan Fakultas Ilmu Sosial berakhir di bidang kerja keuangan.

Selain itu, kelompok utama yang paling populer adalah fakultas akuntansi. Yang paling tidak populer adalah jurusan seni industri dan pertanian. Sementara secara ras, pria kulit putih rata-rata penghasilannya lebih tinggi di semua bidang kecuali tiga. Keturunan Asia mendapatkan gaji di atas rata-rata untuk bidang hukum dan kebijakan publik (USD55 ribu), psikologi dan kerja sosial (USD48 ribu), dan biologi (USD53 ribu).


Lulusan yang hampir tidak ada pengangguran adalah dari teknik geologi dan geofisika, teknologi militer, farmakologi dan konseling siswa. Sementara lulusan dengan pengangguran tertinggi adalah psikologi sosial, teknik nuklir, dan administrasi pendidikan dan pengawasan.

Data ini menjadi penting untuk masyarakat AS mengingat tingginya biaya untuk meraih gelar sarjana. “Kami tidak memiliki sistem yang bisa menyelaraskan apa yang Anda ambil dengan prospek karier. Saat Anda kuliah, tidak pernah ada yang memberitahu Anda apa yang terjadi pada orang yang sebelumnya mengambil kuliah sebelum Anda,” jelas Carnevale.
(rhs)

sumber : http://kampus.okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar