| (by. Hidayatullah/http://muntadaquran.net) | ||||
Dalam  Islam setiap ibadah yang Allah dan Rasulullah anjurkan dan wajibkan  memiliki keistimewaan sendiri bagi setiap muslim yang melakukannya. Ini  karena ibadah itu adalah kebutuhan bagi setiap amal seseorang dalam  hidup ini. Dengan ibadah yang dilakukan, diharapkan seorang muslim bisa  semakin dekat hubungannya dengan Allah, Sang Pembuat aturan di jagad  raya ini. Dengan ibadah itu pula kemudian hubungan dengan Allah akan  berimbas kepada hablum minannaas (hubungan dengan manusia) yang merupakan manifestasi hablum minallah (hubungan dengan Allah).
Seperti layaknya ibadah ritual yang kita lakukan untuk taqwiyatunnafs (penguatan diri) dan taqorrub ilallah, ibadah al-Qur'an yang merupakan ibadah non mahdhoh juga memiliki keistimewaan tersendiri di mata Allah dan Rasul-Nya.
Janji-janji Allah dalam al-Qur'an:
1. "Itulah kitab yang tidak ada keraguan lagi di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa."(Qs al-Baqoroh: 2)
2. "Sesungguhnya  al-Qur'an ini menunjuki kepada jalan yang lebih lurus dan memberikan  kabar gembira untuk orang-orang yang beriman yang beramal shaleh bahwa  bagi mereka ganjaran pahala yang besar."(Qs al-Isra: 9)
3. "Dan sungguh telah Kami mudahkan al-Qur'an untuk dihafal. Adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (Qs al-Qomar:15, 22, 32 dan 40)
4. "Sesungguhnya  orang-orang yang membaca kitab Allah (al-Qur'an), menegakkan shalat dan  menafkahkan sebagian rejeki yang Allah telah berikan, baik secara  diam-diam maupun terang-terangan, mereka mengharapkan perniagaan yang  tidak akan pernah merugi."(Qs Fathir: 29)
Secara  umum dalam ayat-ayat di atas Allah menegaskan bahwa demikian besar  keutamaan dan pahala yang akan Allah janjikan kepada setiap muslim yang  belajar al-Qur'an. Belajar dalam arti meningkatkan kemampuan bacaan dan  pemahaman. Lalu kemampuan untuk menghafalkannya sebagai bekal  mengamalkannya. Akumulasi aktivitas mulia inilah yang sangat Allah  anjurkan kepada setiap kita yang menginginkan besarnya pahala tersebut.  Oleh karena itu, tujuan hakiki dalam mempelajari al-Qur'an itu adalah  zikrullah yang maksimal. "Dan zikir kepada Allah itulah yang terbesar.."(Qs al-Ankabut: 45). 
Janji Rasulullah SAW dalam hadits-haditsnya:
Rasulullah bersabda tentang keutamaan dan pahala belajar dan mempelajari al-Qur'an ini:
1. "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Qur'an dan mengajarkannya."(HR.Bukhari)
2. "Bacalah  olehmu al-Qur'an. Karena sesungguhnya al-Qur'an akan datang pada hari  kiamat sebagai pemberi syafa'at kepada para pembaca (pengamal dan  penghafalnya)."(HR. Muttafaq alaihi).
3. Utsman bin Affan berkata: "Apabila hati kalian bersih niscaya kalian tidak akan pernah puas dengan al-Qur'an."
4. "Orang  yang pandai membaca al-Qur'an akan bersama para duta-duta yang mulia  lagi berbakti (kepada Allah). Dan orang yang membaca al-Qur'an dan dia  merasa gagap dalam membacanya, maka baginya dua pahala."
Banyak  lagi ayat dan hadits lainnya yang menerangkan tentang keutamaan ibadah  interaksi dengan al-Qur'an ini. Dengan segala keterbatasan waktu dan  aktivitas, setiap kita pastinya ingin sekali mendapatkan porsi yang  besar tersebut. Bahkan kalau bisa memaksimalkan kegiatan kita dengan  al-Qur'an dalam segala bentuk dan dimensinya. Ini mengingat kebutuhan  umat kepada al-Quran saat ini harus terus diupayakan dan dibangkitkan.  Terus terang ketertinggalan umat Islam era modern ini lebih disebabkan  jauhnya mereka dari ajaran-ajaran yang dikandung al-Qur'an, sehingga  menyebabkan izzah mereka jatuh dan hampir sirna.
Jadi,  mari kita bangkit kembali meraih kemuliaan itu. Mari bersama-sama kita  charge lagi keimanan dan pengetahuan kita melalui pembelajaran dan  pemahaman yang intensif dengan al-Qur'an. Jangan sampai aktivitas dunia  yang telah menyibukkan kita membuat porsi ibadah al-Qur'an kita tidak  ada sama sekali!
Sebuah ungkapan mengatakan:
"Tidak akan menjadi baik umat ini sampai mereka mengikuti jejak perjuangan generasi sebelumnya." Wallahu a'lam bish-shawab.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar