Kamis, 07 Juli 2011

Baru! Google luncurkan layanan jejaring sosial Google+


MOUNTAIN VIEW (Arrahmah.com) – Persaingan memang tak pernah berhenti didunia maya sekalipun. Tak mau kalah dengan Facebook, Rabu (29/6/2011) lalu Google baru saja meluncurkan Google+ (Google Plus), yang merupakan layanan jejaring social google. Layanan tersebut ditengarai bakal menjadi pesaing kuat bagi Facebook.
Jejaring sosial milik Google ini membuka ruang bagi para penggunanya untuk membagi foto, pesan, dan komentar seperti layaknya di Facebook. Selain itu Google juga menambahkan layanan peta dan images dalam Google+ ini.
Pihak Google mengatakan, jejaring sosial ini akan memudahkan orang untuk mengatur kontak tanpa membuat grup. Namun, beberapa analis teknologi informasi berpendapat, Google+ hanya mereproduksi fitur dari Facebook, dengan hanya menambahkan fungsi video chat.
Sebelumnya, Google juga telah melempar produk baru seperti Google Wave dan Google Buzz yang ternyata tak laku di pasaran. Namun, dengan produk baru ini, Google tak mau gagal lagi. Manajemen menawarkan sedikitnya empat fitur yang menjadi andalan mereka, antara lain :
1. Circles. Fungsi ini bisa digunakan untuk memasukkan nama-nama teman ke dalam grup dan pengguna bisa berbagi konten dengan format berbeda di dalam lingkaran pertemanan ini.
2. Hangouts. Ini adalah layanan conference lebih dari dua orang dengan video call.
3. Huddle. Layanan ini menyediakan grup-grup di jejaring ini untuk mengirim pesan instan.
4. Sparks. Fitur ini menghubungkan individu dalam jaringan ini kepada orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama terhadap suatu hal.
Saat ini versi Google+ baru bisa dinikmati oleh segelintir pengguna dan hanya bisa dinikmati lewat undangan dari pengguna yang sudah terdaftar. Tapi, Google berjanji secepatnya jejaring sosial ini bisa segera dinikmati oleh jutaan pengakses Google setiap harinya.
“Jejaring sosial seperti ini memerlukan pemikiran yang serius. Jadi kami masih butuh waktu untuk mempersiapkannya,” ujar Vic Gundorta Senior Vice President of Engineering Google dalam rilisnya.
Sementara itu, CEO Facebook, Mark Zuckerberg dikabarkan bergabung dengan Google Plus. Hal ini dilaporkan oleh Venturebeat.com yang melihat profil Mark di Google Plus.
Padahal secara bisnis Google dan Facebook jelas dalam posisi berlawanan. Bahkan disinyalir hubungan kedua perusahaan ini tidaklah begitu baik karena kasus black campaign yang dilakukan oleh Facebook beberapa waktu yang lalu terhadap Google.
Belum jelas benar siapa yang mengundang Mark untuk bergabung ke Google Plus. Terlebih lagi bukan hanya Mark yang bergabung, melainkan banyak karyawan Facebook yang juga ikut di Google Plus.
Tercatat cukup banyak karyawan dan pejabat Facebook selain Mark yang bergabung dengan Google Plus, yaitu CTO Bret Taylor, Zach Rait dan Arjun Banker (software engineers), Blake Ross (direktur produk), Francis Luu (produk desain), dan Justin Shaffer (produk manajer). Namun Sheryl Sandberg yang mantan karyawan Google dan kini mejadi orang kedua di Facebook belum bergabung.
Google memang menyebarkan undangan ke banyak reporter teknologi agar mau bergabung dan melihat untuk pertama kali Google Plus sebelum dicoba banyak pengguna. Namun bergabungnya Mark masih menjadi suatu kejutan melihat proyek ini jelas-jelas akan menjadi saingan Facebook di social media, paling tidak menurut Google.
Kashmir Hill dalam blognya di Forbes juga mengklaim hal yang sama, bahwa Mark Zuckerberg sudah memiliki profil di Google Plus. Geek.com melaporkan meskipun masih dalam tahap mengundang beberapa orang yang dirasa Google pantas untuk mencoba proyek Google Plus ini, jumlah pengguna Google Plus sudah cukup banyak.
Sudah pasti akan ada Sergey Brin dan CEO Google Larry Page di Google Plus. Selain itu wartawan teknologi dan media yang dipandang cukup punya pengaruh dan mau memberikan penilaian fair terhadap proyek tersebut.
Bergabungnya Mark Zuckerberg ke Google Plus mungkin untuk melihat dari dalam fitur-fitur apa yang ditawarkan oleh Google Plus dan tentu saja mungkin mencobanya dan membandingkannya dengan yang ada di Facebook. Banyak pendapat awal dari mereka yang telah berkesempatan bergabung dengan proyek Google Plus ini mengatakan Google Plus layaknya Facebook (copy cat) dengan beberapa perubahan dalam penggunaan istilah seperti Circles untuk Friend. (dbs/arrahmah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar