Jumat, 15 Juli 2011

Malas Masuk Kategori Penyakit

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: thinkstock)
London, Orang yang pemalas atau tidak mau melakukan kegiatan fisik dikategorikan sebagai orang yang memiliki penyakit di dalam dirinya sendiri. Meski banyak uang untuk berobat, penyakit ini belum ada obatnya.

Dr Richard Weiller dan Dr Emmanuel Stamatakis memasukkan pemalas sebagai penyakit
karena keduanya melihat adanya hubungan yang kuat antara kondisi kesehatan yang buruk pada orang pemalas. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam British Journal of Sports Medicine.
"Kami melihat adanya keterkaitan yang signifikan dengan mortalitas (angka kematian) dan morbiditas (kondisi tidak sehat). Karena itu kami mengusulkan bahwa orang pemalas ada kemungkinan dipertimbangkan untuk mendapatkan pengakuan sebagai orang yang memiliki penyakit di dalam dirinya sendiri," ujar peneliti, seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (10/8/2010).

Dr Richard Weiller, selaku spesialis olahraga dan latihan di Imperial College Healthcare menuturkan bahwa badan kesehatan dunia (WHO) sudah menggolongkan obesitas sebagai suatu penyakit. Obesitas ini terjadi karena orang tidak melakukan latihan atau kegiatan fisik yang cukup.

"Uang memang digunakan untuk mengobati gejala-gejala akibat tidak beraktivitas fisik seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi) atau penyakit jantung. Tapi tidak mengobati akarnya, yaitu memaksa orang untuk tidak menjadi pemalas," ungkapnya.

Pada bulan Mei Dr Weiller menunjukkan bukti bahwa kurangnya aktivitas fisik tidak hanya sekedar menjadi tempat penumpukan lemak, tapi akan menjadi suatu penyebab penyakit.

Karena itu Dr Wieller menambahkan masyarakat harus menempatkan atau mempromosikan kesehatan dan mengobati penyakit, salah satu caranya adalah dengan melakukan kegiatan fisik.

Dalam studi terbaru yang dilakukan Dr Weiller didapatkan hanya 1 dari 20 orang yang melakukan latihan sesuai dengan jumlah waktu yang dianjurkan. Tapi hingga kini masih belum ada rencana yang terkoordinasi untuk mengatasi masalah ini.

"Setiap orang perlu melihat fakta yang ada dan bertanggung jawab terhadap kesehatan diri mereka sendiri," ujar Profesor Steve Field, ketua Royal College of General Practitioners.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar