Kamis, 07 Juli 2011

Tidur, Cara Tangguh Cegah Penyakit



Memejamkan mata dan tubuh tak berenergi tentu jadi masalah berlipat ganda bagi Anda yang cenderung sulit tidur di malam hari. Faktanya, kalau Anda tidur kurang dari 7-8 jam semalam, Anda justru mempertaruhkan kesehatan.

Bayangkan sebuah obat yang bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan, mulai dari kanker, jantung, kelebihan berat badan hingga obat yang bisa meningkatkan memori dan performa para atletik, atau sekadar flu. Sebenarnya, jawabannya bukanlah obat-obatan medis, seperti suntikan atau obat oral. Kita bahkan sudah mengenalnya sejak lama. "Obat" itu adalah tidur.

Menurut para ahli, tidur malam setidaknya 7-8 jam adalah waktu yang ideal agar tubuh bisa mendapatkan "pengobatan" mujarab. Sayangnya, seperti hasil jajak pendapat terbaru oleh self.com, sekira 15 persen di antara kita hanya tidur selama enam jam semalam.

"Tidur tidak ada bedanya dengan diet atau olahraga,"kata Carol Ash DO, ahli spesialis tidur di Jamesburg, New Jersey, seperti dilansir dari self.com.

Kita tahu bahwa makan 10 persen lebih banyak kalori per hari dapat menambah 15 pon berat badan selama setahun. Tapi, kita tak mengerti bahwa tidur kurang dari waktu tidur ideal, membawa risiko yang sama terhadap kelebihan berat badan.

Faktanya, wanita yang tidur sekurangnya lima jam semalam kemungkinan bertambah berat badan minimal 33 pon dalam waktu 16 tahun ke depan dibanding mereka yang tidur tujuh jam atau lebih. Demikian menurut laporan American Journal of Epidemiology.

Itu hanyalah permulaan. Fakta lain mengatakan, sangat baik bagi tubuh kita untuk pulih usai aktivitas lewat lima tahapan tidur dalam semalam.

Empat tahapan pertama adalah kunci untuk memperbaiki metabolisme kesehatan, belajar, dan mengingat (memori). Sementara tahapan kelima atau terakhir (Rapid Eye Movement/REM) penting untuk mengembalikan mood dan membentuk memori-memori emosional. Melewatkan sebuah atau dua buah siklus, maka sistem kekebalan tubuh, kesehatan jantung, fungsi otak, akan terganggu. Lebih dari 8 jam

Waktu tidur lebih dari delapan jam juga kurang baik untuk tubuh; menaikkan tingkat gula yang identik dengan penyakit diabetes tipe 2, menurut jurnal Diabetes Care. Dan tidur lebih dari sembilan jam berkait dengan peningkatan risiko kematian, kata para peneliti dari University of California, San Diego.

Kurang dari 7 jam

Jika tidur kurang dari tujuh jam setiap malamnya, kemungkinan tiga kali lipat Anda menderita kedinginan dan flu. Pasalnya, tidur membantu menyempurnakan respons tubuh terhadap infeksi. Kelebihan berat badan juga menjadi kekhawatiran. Kita memroduksi lebih banyak hormon ghrelin yang berhubungan dengan nafsu makan dan sedikit hormon leptin saat kita kurang tidur.

6 jam atau kurang

Anda mungkin mengira fungsi tubuh berjalan baik-baik saja saat tidur enam jam atau kurang. Tapi, tidur enam jam atau kurang semalam hanya selama dua minggu akan memengaruhi memori Anda, waktu untuk bereaksi terhadap suatu hal, dan kognisi otak secara umum. Akibat yang sama juga terjadi jika Anda tetap terbangun selama lebih dari 48 jam. Demikian ditegaskan sebuah kajian dari University of Pennsylvania School of Medicine, Philadelphia.

5 jam atau kurang
Tidur lima jam atau kurang akan melemahkan kemampuan tubuh dalam mengatur tingkat gula darah, yang melipatgandakan risiko Anda terhadap diabetes tipe 2, menurut jurnal Diabetes Care. Dan orang yang tidur lima jam atau kurang semalam, 50 persen kemungkinan lebih banyak mengalami tekanan darah tinggi daripada mereka yang tidur lebih dari enam jam. Kemungkinan besar ini akibat peningkatan tingkat hormon kortisol, hormon stres yang menyempitkan pembuluh jantung, menurut laporan dalam jurnal Sleep.(zk/self) www.sauaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar